17. SWITCH!

14.2K 1K 86
                                    

Jeno dan Jaemin keluar beriringan dari dalam rumah, keduanya berjalan santai menuju garansi tempat motor mereka terparkir.

"What the.. kenapa ban motorku kempes?!" Pekik Jeno saat melihat ban motornya yang semalam masih baik-baik saja, hari ini malah kempes.

Ia berkacak pinggang dengan sorot mata yang tidak bisa diartikan.

Jaemin tersenyum tipis, ia berjalan ke arah Jeno dengan kedua tangan dimasukkan ke saku celananya.

"Aku yang mengempeskannya."

Jeno langsung berbalik, ia menatap tajam ke arah Jaemin yang baru saja mengaku sebagai pengempes ban nya.

"What's wrong with you, Na Jaemin?!" Tanyanya dengan nada kesal.

Jaemin tersenyum tipis, ia berdiri tepat di samping Jeno lalu berbalik menatap pacarnya itu. "Aku ingin mengajakmu berkencan, Jen. Menggunakan mobilku, tapi jika motormu masih dalam keadaan baik-baik saja, pasti kamu akan menolak ajakanku kan?" Sahut Jaemin menjelaskan alasannya mengempeskan ban motor pacarnya itu.

Jeno berdecak kesal, ia menatap Jaemin dengan tatapan tak habis pikir. "Kau ini?! Bengkel motor jauh dari sini, Na. Jika sudah begini, bagaimana nanti aku bisa pulang?!" Ujarnya dengan nada frustasi.

Jaemin hanya tersenyum tipis mendengar ucapan frustasi pacarnya itu, dengan santainya ia mengeluarkan ponselnya lalu mengulurkannya pada Jeno, membuat sang empu menatapnya bingung.

"Silahkan, hubungi saja tukang bengkel langgananku," ujar Jaemin masih setia dengan senyum dibibirnya.

"Aku akan menyiapkan mobil dulu, kau hubungi saja tukang bengkelnya." Imbuhnya sambil meninggalkan pacarnya itu dengan ponselnya.

Jeno menerima ponsel milik Jaemin, hatinya tetap merutuki pacarnya dengan tangannya yang mulai menggulir dan bergerak lincah diatas layar benda pipih itu.

Jaemin mengulas senyum, ah dia akan menghalalkan segala cara demi bisa menghabiskan seharian penuh dengan pacarnya itu.

Jaemin mengeluarkan 3 kunci mobil dari kantungnya, ketiga kunci itu adalah kunci dari 3 jenis mobil berbeda.

Dan kebetulan, ketiganya adalah mobil favoritnya.

Ia menimang-nimang, mobil mana yang cocok untuk dibawa berkencan dengan Jeno?

"Cattie!"

"Apa?!"

Jaemin terkekeh kecil saat mendengar Jeno yang menjawabnya dengan nada kesal. "Kau mau naik mobil ya mana?"

Jeno memincingkan matanya, apa maksud Jaemin mobil yang mana?

Jaemin mengangkat ketiga kunci ditangannya ke udara seraya memperlihatkannya pada sang pacar.

"Ferrari, Audi, atau Lamborghini? Yang mana yang mau kau naiki?" Imbuhnya.

"Yang bilang aku mau naik mobilmu siapa?!" Jawab Jeno bersungut.

Jaemin berdecak, ia merotasikan matanya kesal. "Aku!"

"Sudah, jangan banyak tanya. Cepat pilih, kamu mau naik mobil yang mana? Aku bingung, jadi bantu aku memilih." Titah Jaemin yang dibalas dengan dengusan kesal Jeno.

"Terserah! I don't fucking care!" Sungut Jeno.

Jaemin menghela napasnya, ia mengacak rambutnya frustasi. Jeno ini, Jaemin kan bertanya padanya, kenapa dia malah bilang terserah?!

Pemuda Na itu kembali fokus pada ketiga mobilnya, ia kembali menimang-nimang tentang 'mobil mana yang mau dia bawa'. Hingga pilihannya akhrinya jatuh pada mobil sunroof berwarna merah miliknya.

SWITCH! | JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang