15. SWITCH!

15.6K 1.2K 114
                                    

"Silahkan masuk, orang tuaku tengah pergi jadi tidak ada orang dirumah."

Jaemin membuka pintu rumahnya, ruangan yang tadinya gelap tiba-tiba saja langsung menyala.

"Kemana bunda dan ayah?" Tanya Jeno. Jaemin mengulas senyum, "dua orang itu tengah honeymoon. Sudah ayo masuk, sepertinya akan hujan."

Jaemin mempersilahkan Jeno masuk lebih dahulu baru disusul dirinya. Pemuda Na itu menutup pintu rumahnya lagi, ia berlalu mendekati Jeno.

"Mau langsung tidur atau mau makan malam dulu?"

"Tidur."

"Baiklah, ayo."

Jaemin membawa Jeno ke lantai dua rumahnya, sepanjang perjalanan tidak ada satupun dari mereka yang membuka suara. Hanya suara sepatu yang bertabrakan dengan lantai dan suara dentingan jam yang menemani keduanya.

"Jaemin.." panggil Jeno saat keduanya sampai di lantai 2 rumah Jaemin. Sang empu menoleh, menatap Jeno dengan tatapan bertanya, "ada apa?"

Keduanya hening, Jeno diam tak kunjung melanjutkan bicaranya.

"Ah, tidak jadi. Ayo kita ke kamarmu."

Jaemin terkekeh gemas lalu mengangguk kecil, ia berjalan ke kamarnya dengan Jeno dibelakangnya.

Ceklek.
Jaemin membuka pintu kamarnya, dan sama seperti saat dipintu masuk, lampu kamarnya yang tadinya gelap langsung menyala saat pintu terbuka.

Jaemin masuk ke dalam kamarnya dengan diikuti Jeno, entahlah tapi sejak tadi keduanya tidak banyak bicara. Entah karena mereka lelah sehabis balapan atau mereka yang tengah tenggelam dalam pikiran masing-masing.

Jaemin mendudukkan dirinya di sofa yang ada dikamarnya, ia menyalakan televisi lalu menyenderkan tubuhnya di senderan sofa.

Jeno menghela napasnya, "kau tidak mandi dulu?" Tanya Jeno yang dibalas gelengan kepala oleh Jaemin. "Jam 1 pagi, orang gila mana yang mau mandi." Sahutnya tanpa mengalihkan sedikitpun pandangannya dari televisi.

"Aku akan mandi."

"Nanti kau masuk angin."

"Tidak akan." Jeno meraih handuk milik Jaemin lalu masuk ke kamar mandi dikamar Jaemin.

Jaemin hanya memperhatikan pacarnya yang menghilang dibalik pintu kamar mandi, ia menghela napasnya lalu kembali fokus pada film di televisi saat mendengar suara air yang bergemericik dari dalam kamar mandi.

Pikirannya melayang jauh kembali mengingat kejadian saat di sirkuit tadi..

Flashback!

"Jaemin!"

Sang empu menoleh kala seseorang memanggilnya dari kejauhan, Jaemin melipat tangannya di depan dada saat seorang perempuan yang ia kenali menghampirinya.

"Long time no see," perempuan itu langsung memeluk Jaemin namun di tepis kasar oleh Jaemin.

"Jangan sok kenal." Tukas Jaemin.

Jeno dan teman-temannya yang notabenenya ada dibelakang Jaemin, tentunya langsung mengalihkan pandangannya pada Jaemin.

Perempuan dengan pakaian minim itu tampak kesal dan terus mencoba meraih Jaemin untuk ia peluk.

"Giselle! Stop! Kita udah gak ada urusan apapun, berhenti mengejarku!" Sentak Jaemin yang membuat perempuan bernama Giselle itu merengut sebal.

Ia menghentakkan kakinya ke aspal dengan tangan yang mengepal dikanan kiri. "Jaemin! Aku bisa jelaskan segalanya, kenapa kamu tidak mau mendengarkan aku sih?! Paman dan bibi Na juga mengatakan aku boleh mendapat kesempatan kedua!"

SWITCH! | JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang