Eps 2

1.1K 122 96
                                    

"Apa itu kebahagiaan? Bagaimana bentuknya? Apa kau bisa mengatakan kepadaku bagaimana rasanya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa itu kebahagiaan? Bagaimana bentuknya? Apa kau bisa mengatakan kepadaku bagaimana rasanya?"

°•••Flash back•••°

"Hiks, maafin Antarez Pa, jangan pukul Anta lagi, aku mohon!" pinta Antarez sesegukan, lengan kanannya merah akibat cambukan yang diberikan Tuan Agral menggunakan ikat pinggangnya.

Padahal saat ini posisi mereka berdua sedang makan malam, nasi yang semula Antarez kunyah di dalam mulutnya, seketika hambar dan sangat pahit untuk ditelan.

"Antarez janji, lain kali bakal belajar lebih giat lagi," sambung Antarez masih dengan bulir air mata yang mengucur deras, mata anak itu sembab. Sebenarnya, apa yang sudah membuat pria itu marah? Karena melihat nilai anaknya yang sangat buruk bagi Tuan Agral.

"Apa nilai lima puluh itu Antarez, apa?! Itu sama sekali tidak pantas disebut nilai, melainkan sampah!" bentak Tuan Agral menyobek selembar kertas hasil ujian milik Antarez itu.

Bola mata Antarez terus memandang bagaimana entengnya tangan Papanya menyobek kertas tersebut menjadi beberapa kepingan, kerja kerasnya semalaman belajar bahkan sampai menahan sakit pada saat di sekolah sungguh sia-sia. Dia tahu, bahwa nilai yang ia dapat itu buruk. Tapi apa tidak bisa, Papa menghargai usahanya sedikit?

"Aku ingin hidup normal sama seperti teman-temanku yang lainnya. Tersenyum lebar, tertawa sekeras-kerasnya, sepertinya itu menyenangkan."

-Antarez kecil-

°•••Flash back off•••°

"Sumpah guys, ini cowok ganteng banget, apalagi pakai baju hitam, makin kerasa aura gansnya!" heboh seorang siswi bersama teman-temannya, sedang bergerombol di belakang kelas, menatap layar handphone mereka masing-masing. Sibuk membicarakan sosok idol grup yang mereka kagumi.

"Apaan sih, cowok modelan kayak begitu aja suka banget, alay. Cakep an juga gua," ujar Garuda sinis.

"Idih, aneh banget sih lo. Lo itu gak diajak, main nyelonong aja your cangkem. Kalau gak paham mending jangan sok tahu," balas siswi tersebut tak kalah pedasnya.

Info: Cangkem adalah bahasa Jawa kasar yang artinya mulut.

"Lo kalau potong rambut model cepmek mirip oppa-oppa Korea deh Da, gua jamin semua cewek-cewek bakal nempel sama lo kayak perangko," sahut Sean.

"Kampret, lo aja yang gua botakin!" balas Garuda.

"Permisi, apa di sini ada anak yang bernama Antarez?" terdengar suara seorang pria bersama ketukan pintu, atensi semua anak seketika tertuju kepada lelaki berpakaian satpam sekolah tersebut.

Laki-laki yang ia maksud, sedang duduk di kursi dekat jendela. Sibuk menikmati sejuknya angin sepoi-sepoi membelai wajah, serta pucuk-pucuk rambut yang dibuat menari-nari karenanya.

Mata Antarez yang semula terpejam, kini kembali terbuka. Kepalanya menoleh sembilan puluh derajat, menatap pak satpam yang masih berada di ambang pintu kelas.

"Saya Pak!" ucap Antarez lalu berdiri menghampiri laki-laki tersebut.

"Ada perempuan yang mencari kamu, dia ada di gerbang sekolah sekarang. Katanya mau ketemu sama nak Antarez," balasnya menyampaikan pesan.

"Perempuan?" batin Antarez bertanya-tanya.

"TERNYATA ANTAREZ DIEM-DIEM PUNYA PACAR SEKOLAH SEBELAH!!!" teriak Garuda kencang.

"Pasti janjian mau ketemu sama ayang bebnya!" tambah Sean.

"Ciieeeeeee," riuh satu kelas serentak.

"Ck, gua urus lo berdua nanti," lirih Antarez menatap tajam ke arah Garuda dan Sean, kedua anak itu menyadari tatapan maut dari Antarez.

"Gawat, kena gua," batin Garuda menelan saliva.

"Saya segera ke sana pak, terimakasih!" ujar Antarez kepada pak satpam, lalu pergi keluar kelas menuju gerbang sekolah untuk menemui perempuan misterius tersebut.

Di dalam perjalanan, setiap langkahnya Antarez selalu dipenuhi tanda tanya, siapa perempuan yang sedang menunggu dirinya di gerbang sekolah, dan untuk apa? Kenapa Antarez harus perduli? Sebenarnya, kalau boleh jujur anak itu juga penasaran, daripada terus kepikiran lebih baik ditemui saja kan.

Dari jarak kira-kira lima meter, Antarez cukup dibuat terkejut. Ternyata anak perempuan yang tengah mencari dirinya adalah, gadis menyebalkan yang hampir saja ia tabrak di jalan tadi pagi.

"Ada perlu apa lo cari gua?" tanya Antarez dingin seperti biasa.

Tangan mungil putih berbalut baju Hoodie oversize berwarna merah muda, menyodorkan sebuah coklat kepada pemuda tampan si kutub Utara yang berada di hadapannya.

"Ambil coklatnya!" tulisnya di buku catatan, lalu ditunjukkan kepada Antarez.

"Gua gak suka coklat, gua gak doyan makanan manis," tolak Antarez sekali lagi.

Pipi gadis tersebut menggembung, selepas mendapatkan penolakan untuk yang kedua kalinya dari Antarez. "Ambil! Aku tahu kamu marah, sama kejadian waktu di jalan tadi, ini sebagai bentuk permintaan maaf aku," tulisnya lagi.

"Lo jadi cewek maksa banget sih, kan gua sudah bilang gua gak suka! Gua gak suka dipaksa-paksa! Emang lo siapa berani suruh-suruh gua!" bentak Antarez kesal.

"Lo itu cuman cewek aneh, yang kebetulan lewat di tengah jalan macam orang gila! Jangan paksa gua buat terima coklat dari lo itu, norak!" pungkas Antarez, membuat gadis tersebut hanya bisa menundukkan kepalanya, seraya meremat coklat yang ia pegang.

"Maaf, aku gak bermaksud buat kamu marah," ucap gadis itu bukan ditulis di buku catatan lagi, melainkan menggunakan bahasa isyarat.

Kening Antarez berkerut, dia sama sekali tidak mengerti apa yang anak perempuan itu maksud. "Aneh! Gua peringati, gak perlu datang ke sekolah gua lagi, ganggu," kecam Antarez dan berlalu pergi kembali ke kelas.

"Aneh? Yah aku memang aneh, memangnya siapa, yang mau bicara sama cewek bisu seperti aku?" batinnya tersenyum lemah.

°•••[KING]•••°

Antarez: "Jalan-jalan kuy! Jangan lupa kasih like sama komennya yah, maap baru up, lagi sibuk ujian sekolah nih hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Antarez: "Jalan-jalan kuy! Jangan lupa kasih like sama komennya yah, maap baru up, lagi sibuk ujian sekolah nih hehe."

KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang