Eps 5

984 69 89
                                    

-Kediaman Kasela.

"Papa kemana Bi?" tanya Antarez yang baru saja memasuki rumah, dirinya tidak melihat sesosok pria yang biasa duduk di ruang tamu seraya membaca koran.

"Tuan Agral sedang keluar Den, katanya nanti malam baru pulang. Lagi ada rapat penting," balas Bi Rina yang kebetulan berada di sana.

"Owh," respon Antarez lalu melanjutkan langkah naik ke atas tangga menuju kamarnya.

Setibanya di depan pintu kamar, tangan yang semula hendak menggapai gagang pintu seketika urung, saat Antarez mendapatkan pesan di handphonenya.

-Garuda-

Garuda:
"Rez, anak BLACK DRAGON nantangin kita buat adu balap liar nanti malam, terima gak?"

Antarez:
"Ada taruhannya nggak? Percuma nantang kalau gak modal, buang-buang bensin gua aja, geng bocil gak perlu ditanggepin."

Garuda:
"Kata mereka sih ada, satu markas BLACK DRAGON buat kita kalau lo menang."

"Lumayan juga, geng bocil tapi taruhannya gak main-main," ujar Antarez tersenyum smirk, padahal cuman adu balap liar biasa, tapi geng BLACK DRAGON berani mempertaruhkan satu markas mereka jika kalah. Apakah ini tidak terlalu berlebihan untuk sebuah geng kecil yang belum lama terjun di dunia motor.

Antarez:
"Gua terima, kumpulin anak-anak, kita ke sana nanti malam."

Garuda:
"Siap."

Antarez memasukkan kembali handphone tersebut ke dalam saku celananya, lalu membuka pintu kamar dan masuk ke dalam.

Tak lama kemudian, matahari mulai terbenam, cahaya yang semula menyinari seluruh angkasa mulai meredup menjadi kegelapan. Kini, malam sudah menyelimuti semesta, sang bintang bersama bulan menggantung begitu indah di atas sana.

Antarez terlihat menuruni anak tangga dengan setelan baju anak motor yang sudah menjadi ciri khasnya, aura badass begitu terasa, memang tak salah jika banyak orang yang mengidolakan anak itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Antarez terlihat menuruni anak tangga dengan setelan baju anak motor yang sudah menjadi ciri khasnya, aura badass begitu terasa, memang tak salah jika banyak orang yang mengidolakan anak itu.

"Mau pergi kemana Den?" tanya Bi Rina, seusai Antarez menuruni tangga, dan berdiri di dekat pintu rumah.

"Mau main Bi," balas Antarez kepada pembantu rumahnya itu.

"Main apalagi Den? Bapak sudah pesan sama saya gak boleh beri izin nak Antarez keluar malam," ujar Bi Rina, mengingat setiap kali Antarez keluar malam, pulang-pulangnya pasti kalau gak darah, wajah anak itu yang penuh luka. Jujur, Bi Rina merasa khawatir, kira-kira main apaan sih sampai sebrutal itu?

"Biasalah Bi, mainnya anak cowok," jawab Antarez dan pergi tanpa menjelaskan apapun, mengenai arti 'main' yang ia maksud.

Seperti biasa, Antarez menaiki sepeda motor ninjanya untuk menuju lokasi balap liar. Jalanan yang sudah lama tidak terpakai, yang disekitarnya sudah dipenuhi banyak rumput-rumput liar, hanya lampu-lampu jalan berwarna kuning sebagai alat penerang lokasi tersebut. Memang sepi, tapi inilah yang dicari oleh para anak motor, sebagai tempat balap liar mereka.

Setibanya Antarez di lokasi, di sana sudah dipenuhi oleh banyak sekali anggota BLACK DRAGON dan LEOPARD. garis start dimulai dari terowongan jalan yang sudah dipenuhi oleh banyak sekali coretan pilox.

Antarez bersama ketua geng BLACK DRAGON mulai bersiap dengan kendaraan mereka masing-masing, satu anak bersiap dengan satu pistolnya yang di angkat ke atas menghadap langit, hitungan mundur tiga sampai satu dan dentuman pistol berbunyi. Kedua motor tersebut melesat dengan kecepatan tinggi, saling beradu di jalanan kota malam ini.

Mereka saling salip-menyalip satu sama lain, sangat sengit. Sampai Antarez berhasil mengungguli jarak sedikit jauh di depan dari lawannya. "Gua harus menang," batin Antarez ambisius, nampak fokus dengan jalanan yang ada di depannya.

"Gua yakin lo bisa Rez," gumam Garuda percaya diri. Cukup lama Garuda dan anak-anak yang lainnya menunggu jagoan mereka untuk kembali, namun, lama-kelamaan Garuda mulai merasa curiga.

"Bang, anak BLACK DRAGON pada pergi kemana?" tanya Garuda penasaran, kepada Moza yang berdiri di sisinya.

"Iyah juga yah, tahu-tahu udah sisa sedikit aja anaknya," balas Moza ikutan merasa bingung, tanpa mereka sadari anggota BLACK DRAGON tersisa sepuluh personil saja di sana.

"Entah kenapa tiba-tiba perasaan gua jadi gak enak," batin Garuda seperti ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya, ia berharap semoga Antarez cepat kembali.

Lima belas menit berlalu, namun tidak ada tanda-tanda kedatangan motor Antarez. Perasaan Garuda semakin campur aduk, dirinya sudah merasa tidak kuat. Ia langsung berlari untuk menangkap satu anggota terakhir geng BLACK DRAGON yang mengendap-endap hendak meninggalkan lokasi.

"Lo mau pergi kemana hah!" ucap Garuda menarik belakang kerah jaket anak tersebut, hingga jatuh terlentang di atas tanah.

"Mana temen-temen lo yang lainnya! JAWAB!" bentaknya sudah bersiap dengan kepalan tangan yang ia arahkan kepada laki-laki itu.

"Lepasin! Gua harus segera pergi dari sini," ucap anak tersebut dengan posisi masih terlentang di tanah, yang kerah jaketnya dicengkeram kuat oleh Garuda.

"Haha, karena sebentar lagi polisi datang, kita sudah kasih tahu kalau ada balap liar di sini, seluruh anggota LEOPARD bakal ditangkap habis," balasnya disertai gelak tawa.

"Bangsat!" kesal Garuda memberikan bogem mentah bertubi-tubi pada wajah anak tersebut, hingga keluar banyak darah, mulai hidung dan mulutnya.

"Sudah gua duga ini perangkap," Garuda segera mengambil handphonenya dari dalam saku jaket, dan menelpon Antarez.

"Sial, angkat Rez!" berkali-kali Garuda mencoba menghubungi Antarez, namun tidak diangkat oleh anak itu. Sepertinya, dia masih sibuk dengan balap liar, dan tidak memiliki waktu untuk mengangkat telepon dari dirinya.

"Gua kira geng LEOPARD itu kuat, tapi kenyataannya otak kalian bodoh. Segampang itu lo semua masuk ke dalam perangkap yang kita buat, time is over boy, sudah waktunya geng BLACK DRAGON yang menguasai jalanan sekarang," ujarnya masih sempat untuk mengatakan beberapa kalimat memuakkan tersebut.

BUGH

pukulan begitu keras kembali Garuda berikan, hingga tidak lagi terdengar suara apapun darinya, dan bersamaan bunyi sirine polisi mulai mendekat ke arah mereka.

"Gawat, ada polisi. Garuda, kita harus kabur!" panik Moza.

"Tapi Bang, Antarez belum balik."

********

"Tunggu, kenapa anak itu gak kelihatan yah?" heran Antarez melihat ke arah kaca spionnya, jalanan di belakangnya sudah kosong, tidak ada lagi ketua BLACK DRAGON. "Apa dia ketinggalan jauh? Bagus deh kalau gitu."

Antarez tetap melanjutkan balapan, dirinya masih belum tahu kalau sebenarnya ini adalah sebuah perangkap yang dipersiapkan oleh geng BLACK DRAGON untuk menjebak geng LEOPARD. Sudah setengah jalan, namun lama-kelamaan pandangan Antarez dipenuhi oleh kilauan cahaya yang semakin menyilaukan mata. Ternyata, itu semua berasal dari mobil-mobil polisi yang sudah memblokir jalanan.

"Gawat," batin Antarez reflek mengerem motornya, dia berencana untuk berputar arah, namun sudah terlambat, ia terkepung dari berbagai penjuru.

°•••[KING]•••°

KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang