Eps 16

641 52 51
                                    

-SMA Rajawali.

Sekolah menengah atas dengan ikon terpenting mereka, yang terletak di tengah-tengah sekolah. Yakni sebuah patung burung rajawali dengan pose mengepakkan sayap.

Ini adalah tempat dimana Elara bersekolah, bersama beberapa anggota geng OWL GIRLS lainnya. SMA Rajawali juga termasuk dalam sekolah favorit, sama seperti SMA Darmawangsa.

-Kelas 11 IPS 3.

"Gua bosen, tahu-tahu gini berangkatnya telat aja tadi," ucap Elara menyandarkan kepalanya pada sebuah meja, gadis itu kehilangan semangat. Ia lupa, kalau hari ini pembelajaran diundur beberapa jam, sebab semua guru-guru sedang ada keperluan penting di kantor pusat.

"Gimana kalau kita main ABC aja?" usul Kana.

"Wah, gua ikut juga yah!" sahut Alina yang ingin ikut main bersama kedua temannya.

"Boleh, makin banyak makin seru. Ayo El!" jawab Kana kepada Elara, anak itu masih saja dalam posisi yang sama. Ekspresi wajahnya kosong, seperti tidak ada gairah hidup sama sekali.

"Jangan ngelamun mulu deh, kesambet baru tahu rasa lo!"

"Emang rasanya kesurupan itu gimana sih Kan? Jadi pingin tahu gua," balas Elara yang malah berkeinginan mencicipi bagaimana rasanya. "Kira-kira, kalau gua kesurupan setan mana yang mau masuk ke tubuh gua yah? Kuntilanak? Pocong? Apa tuyul?"

"Astagfirullah Elara! Lo mau gua ruqyah apa gimana sih hah! Namanya kesurupan pasti gak enaklah bambang!" sahut Kana dibuat kesal.

"Daritadi gua perhatiin lo gerutu aja gak selesai-selesai, bukannya di grub kelas sudah dibilangin kalau jam pelajaran diundur, kalau lo bosen ngapain sekarang masuk? Kenapa gak nanti aja pas waktu guru-guru sudah selesai?"

"Niat gua sih gitu, tapi karena paketan gua habis gua mau numpang WiFi di sekolah. Eh tahu-tahunya, WiFi sekolah dimatiin Kanaaa! Gua bayar sekolah mahal-mahal pingin scroll tik tok aja gak bisa!" kesal Elara.

"Mau gua hotspot in El?" tawar Alina, seketika membuat mood Elara kembali berbunga.

"Mauuu, sandinya apaan Al? Cepetan mau gua masukin!"

//Brak// Kana menggebrak meja dengan keras, tatapan tajam ia tujukan pada keduanya. "Gak ada yang main handphone, sekarang kita harus main ABC. Taruh handphone lo berdua!" titah Kana membuat Elara dan Alina pasrah, kalau gadis itu sudah marah laki-laki pun tidak berani menolak.

"Tunggu sebentar, supaya mainnya bisa lebih seru. Gua punya ini nih," Kana mengeluarkan sesuatu dari dalam tas ranselnya, sebuah minuman kesukaan para anak remaja, terutama golongan perempuan. Yah apalagi kalau bukan boba.

"Siapa yang jawabannya paling banyak dan cepet, bisa dapetin ini," pungkas Kana menaruh minuman lezat tersebut di atas meja.

"Siap, demi boba gua harus menang," batin Elara sangat berambisi.

"ABC ada berapa," permainan jari dengan kata kunci nama negara pun dimulai, Kana mulai menghitung abjad sesuai jumlah angka jari yang ketiga anak itu keluarkan. Dan berhenti di huruf D.

"Denmark!" ucap Kana cepat, kalau masalah tebak-tebakan begini memang Kana jagonya.

"Ish lo cepet banget sih," sebal Elara karena tak kunjung menemukan jawaban.

"Dominica!" sahut Alina.

"Hahah hayoloh El, kalau lo gak bisa jawab boba nya jadi milik gua," goda Kana diselingi tawa, ekspresi Elara sungguh menggemaskan ketika berpikir keras.

KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang