"Gua sudah lupa bagaimana cara menangis, karena hampir 99% cerita di kehidupan gua adalah penderitaan tak berujung."
-Antarez Putra Kasela-
********
Mobil Antarez berhenti di halaman rumah Elara, dia diminta untuk tidak pulang terlebih dahulu oleh Nyonya Miranda. Wanita itu menyambut dengan hangat kedatangan Antarez, dan memintanya untuk masuk ke dalam.
"Antarez mau minum apa? Biar Tante buatkan?" tanya Nyonya Miranda kepada Antarez, di ruang tamu.
"Kopi aja Tan," balas Antarez sopan.
"Oke siap, Elara sayang tolong buatkan Antarez kopi yah," suruhnya kepada Elara yang berdiri di dekat Nyonya Miranda.
"Kok Elara sih Ma?" protes Elara tidak terima.
"Antarez laper juga gak sayang? Biar Elara buatkan sekalian, anak Tante ini jago banget loh kalau soal masak," ujar Nyonya Miranda membuat mata Elara membulat karena terkejut.
"Mama! Elara gak bisa masak, jangan ngadi-ngadi deh," bisik Elara sebal, menyenggol pelan lengan Nyonya Miranda.
"Udah sayang, ini tuh kesempatan kamu buat menunjukkan kalau kamu itu memang calon yang cocok untuk Antarez," balas bisik Nyonya Miranda.
"Kampret, harus gua kasih makan apa anak orang? Kemarin coba goreng telor ceplok aja gosong, masa harus gua kasih mie goreng," batinnya cemas.
"Hehe, tunggu sebentar yah sayang, kamu duduk dulu aja yah, biar Elara ke dapur buat masak," Nyonya Miranda mempersilahkan Antarez untuk duduk, dan lanjut menyuruh anak perempuannya itu agar lekas pergi ke dapur.
*******
-Di dapur.
"Gua harus masak apa?" bingung Elara yang tak kunjung selesai, pikirannya benar-benar buntu sekarang. Padahal, segala bahan masakan sudah lengkap berada di depannya sekarang, hanya saja ia tidak tahu harus diolah menjadi seperti apa.
"Kok lama banget cuman disuruh masak? Kalau nanti gua jadi suami lo, bisa-bisa mati kelaparan," cibir Antarez.
"Yah sabar, bentar lagi jadi kok," balas Elara dengan wajah tertekuk.
"Cuman masak air? Ini yang lo bikin daritadi?" Panci yang terisi air mendidih di atas kompor, Antarez berjalan mendekat ke arah meja dapur. "Lo sebenarnya bisa masak apa enggak sih?" tanya Antarez.
"Bi-bisa, gua bisa masak," balas Elara sedikit terbata. "Gua bisa masak apapun yang lo mau."
"Owh, kalau begitu gua mau ikan goreng."
"Bangsat," seketika batin Elara langsung mengumpat, setelah mendengar makanan apa yang Antarez inginkan. "Gua bisa masakin apa aja yang lo mau, asal jangan suruh gua goreng ikan!" balasnya menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
KING
Teen Fiction[Sequel dari cerita brother konflik, pastikan baca brother konflik dulu supaya lebih paham alur ceritanya] Raja tanpa mahkota, mungkin itu adalah kata yang tepat bagi seorang Antarez Putra Kasela. Dia bukan dari kalangan bangsawan, hanya seorang rem...