Pasukan OWL GIRLS mulai bergabung bersama geng LEOPARD, Elara berdiri di samping Antarez, memimpin dua geng besar tersebut.
"Gue beri lo waktu lima menit untuk meninggalkan lokasi ini," ucap Antarez lirih, menatap lurus ke arah pasukan geng BLACK PANTHER yang sudah tersisa puluhan orang saja, begitupun juga dengan anggota geng miliknya.
"Kenapa? Gue datang ke sini buat bantu lo," balas Elara. "Gue nggak mau pergi."
Antarez tersenyum smirk, "terserah lo, ingat! Gue nggak butuh beban di sini," ujar Antarez memperjelas kalimat terakhirnya, memang menyakitkan di hati Elara, namun laki-laki itu hanya tidak mau melibatkan orang lain dalam hal berbahaya ini. Apalagi, dia perempuan.
"Hm, gue bakal buat lo tarik kata-kata lo barusan," sinis Elara tidak perduli.
"Hahahaha, gak salah lihat nih gue? Geng lo sekarang dibantu sama cewek-cewek sasimo? Kalau dilihat-lihat emang cocok sih, sampah sama sampah," tawa Novan membuat salah satu anggota OWL GIRLS naik pitam.
"Queen, khusus cowok jamet itu biar gue yang urus," ujar Balqis dengan emosi menggebu-gebu.
"Beres," balas Elara mengangguk.
"Kalau lo nggak kuat, gue persilahkan geng lo pergi dari sini sebelum terlambat," ucap Antarez dan hanya didiamkan oleh Elara.
Hingga, pertempuran pun kembali dimulai. Suara-suara teriakan saling bersahutan-sahutan memenuhi area depan gerbang SMA Darmawangsa. Tidak sama seperti sebelumnya, sekarang geng LEOPARD mendapat bantuan istimewa dari geng OWL GIRLS.
Para anggota BLACK PANTHER dibuat cukup terkejut, mereka tidak pernah menyangka kalau gadis-gadis itu memiliki kemampuan bela diri yang terlatih.
"Maju lo jamet! Lo ngatain geng gue sasimo kan!" marah Balqis belum puas menghajar Novan, masih tiga kali pukulan, dia mau menjadikannya seribu.
Novan ngos-ngosan, ia lelah sedari tadi hanya bisa bertahan bukan melawan. Laki-laki itu tidak menduga kalau skill perempuan tersebut bisa mengimbangi dirinya. "Gila nih cewek!" batin Novan sembari menyeka peluh keringat.
"Bagaimana pun juga, gue gak boleh kalah," gumam Novan kembali mengumpulkan tenaga untuk melawan Balqis.
//BUGH//
Satu bogeman keras dari bawah dagu, berhasil mengakhiri duel mereka berdua untuk hari ini. "Cih, malu sama burung," jijik Balqis menatap remeh ke arah Novan yang sudah jatuh terlentang di atas tanah.
Sedangkan di sisi lain, Lava yang masih berdiri di tepi pertempuran, seraya mengemut lolipop vanilla stroberi. Bibirnya tersenyum lebar, saat menyaksikan pemandangan berbau kekerasan tersebut.
"Bukankah ini seru Va? Lihat! Mereka semua saling menghancurkan satu sama lain, suara kesakitan menggema dimana-mana. Dan aroma yang paling gue suka, hmmmmm darah," gumam Lava begitu bersemangat, ia tak sabar untuk segera bergabung bersama mereka.
Sampai, permen lolipop yang ia pegang direbut paksa oleh seorang laki-laki, dan membuangnya ke tanah, lalu diinjak menggunakan sepatu boots hitam.
"Cih, dasar cewek caper! Jangan sok kecantikan deh lo, beban, temen-temennya pada tawuran lo doang nonton di sini sambil makan permen," sinis laki-laki anggota BLACK PANTHER tersebut, bersama dua orang anak di belakangnya.
"Permen Lava," batinnya menatap sedih ke arah permen lolipop nya yang sudah hancur bercampur debu-debu tanah.
Dengan perlahan, kepala Lava kembali terangkat, sorot matanya yang semula ramah kini berubah menjadi tajam. "Monster itu bilang, lo orang jahat," ujar Lava merasakan ada yang membisikkan sesuatu di telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KING
Teen Fiction[Sequel dari cerita brother konflik, pastikan baca brother konflik dulu supaya lebih paham alur ceritanya] Raja tanpa mahkota, mungkin itu adalah kata yang tepat bagi seorang Antarez Putra Kasela. Dia bukan dari kalangan bangsawan, hanya seorang rem...