Pemakaman berlangsung dengan lancar. Tamu-tamu yang hadir sudah pergi dari area pemakaman. Yang tersisa hanya El, Lia, Flora, Nasya, Via, Adi, Aksa, Ethan, beserta Mama Ziva.
"Kita pulang sekarang!" Mama Ziva mengelus pundak anaknya.
"Mama duluan aja, Lia masih pengin di sini."
Mama Ziva menghela napas kasar. "Udah jangan nangis terus." Mama Ziva menghapus air mata yang mengalir pada wajah anaknya.
"Mama pulang duluan ya." Mama Ziva mengelus sekilas rambut anaknya, lalu pergi meninggalkan area pemakaman.
"Gue sama yang lain duluan." Pamit Flora mewakili yang lainnya.
Flora, Nasya, Via, Adi, Aksa, dan Ethan menyusul Mama Ziva lalu pulang bersama-sama. Sekarang hanya ada El dan Lia yang berada di area pemakaman.
"Papa sekarang di sana baik-baik aja kan? Enggak kesakitan lagi?" Lia menatap makam papanya dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangisan.
"Belum juga satu hari papa ninggalin aku, tapi aku udah kangen banget pengin meluk papa." Pertahanan Lia kembali hancur, air matanya mengalir begitu deras membasahi wajahnya.
El langsung membawa Lia kedalam pelukannya. El mengelus-elus rambut Lia menyalurkan rasa sayangnya.
"Maaf Lia udah ngingkarin janji Lia buat enggak nangis di makam papa." Lia menundukkan kepalanya sambil menghapus air matanya kasar.
"Kita pulang ya?" Bujuk El.
"Kalau kamu mau pulang duluan gak apa-apa, aku bisa pulang sendiri."
"Aku bisa nungguin kamu sampai kapan pun. Tapi kamu harus tahu yang merasa kehilangan bukan cuman kamu tapi mama kamu juga pasti merasakan hal yang sama. Saat ini mama kamu memerlukan dukungan dari kamu sebagai anaknya." Seketika Lia sadar. Ia begitu bodoh melupakan fakta tersebut.
"Pa, Lia pulang dulu ya. Lain kali Lia pasti ke sini lagi." Pamit Lia kepada makam papanya.
"Yuk, kita pulang!" Lia tersenyum tipis ke arah El.
El dan Lia pergi meninggalkan area makam. El melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata. Tak butuh waktu lama, akhirnya mereka tiba di tempat tujuan. Lia turun dari moto El, lalu masuk ke dalam rumah. Di rumah sudah ada Flora, Nasya, Via, Adi, Aksa, dan Ethan yang sedang beres-beres.
"Mama mana?" Tanya Lia kepada Via.
"Nyokap lo ada di kamar lagi istirahat."
Lia langsung berjalan menuju kamar orang tuanya. Ia membuka pintu, lalu masuk ke dalam. Di dalam ruangan, terdapat mamanya yang sedang beristirahat di atas kasur. Lia menghampiri mamanya lalu memeluk mamanya erat.
"Maaf, Lia udah ngabain mama."
Mama Ziva membuka matanya lalu membenarkan posisinya agar bisa duduk dengan nyaman. "Kamu enggak salah, jadi enggak perlu minta maaf sama mama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again (Completed)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seseorang dari masa lalu kembali datang, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan menerimanya kembali ataukah mengusirnya dari hidupmu selama-lamanya? Kehidupan Michael Gabriel Hienze yang awalnya tenang kembali terusik setel...