Flora sedang menjaga Lia di UKS. Saat Lia pingsan tadi, El yang kebetulan baru datang langsung membawa Lia ke UKS. Sekarang El sedang pergi ke kantin untuk membeli bubur dan air minum. El menyuruh Flora untuk menjaga Lia terlebih dahulu.
Flora menatap wajah Lia dengan seksama. "Lo harus kuat, gue yakin lo bisa ngelewatin ini semua."
"PAPA!" Teriak Lia sambil bangun dari tidurnya. Nafasnya memburu dan air matanya terus-menerus mengalir. Lia melihat ke sekeliling, tatapannya berhenti pada Flora yang sedang menatapnya.
Flora langsung membawa Lia ke dalam pelukannya.
"Papa, Ra." Ucap Lia terbata-bata karena menahan isakan tangisnya.
"Lo yang sabar ya." Flora mengelus rambut Lia menyalurkan rasa sayangnya.
"Lo jangan terus-terusan sedih kayak gini, papa lo pasti sedih kalau ngelihat lo sedih."
"Gue tau lo kuat, lo pasti bisa ngelewatin ini semua."
"Udah ya, jangan nangis terus." Flora menatap Lia lalu menghapus air mata yang mengalir pada wajah sahabatnya.
"Makasih udah selalu ada buat aku." Lia kembali memeluk Flora.
"Iya sama-sama."
"Kalian kenapa saling pelukan kayak gitu?" Tanya El ketika baru tiba.
"Enggak ada apa-apa kok." Jawab Lia.
El mengangguk mengerti lalu menyimpan kantong kresek yang berisi bubur dan air minum itu di atas nakas.
"Gue ke kelas ya, soalnya gue harus ulangan susulan." Pamit Flora.
"Iya."
"Nanti istirahat gue ke sini lagi." Lia mengaggukan kepalanya.
Setelah kepergian Flora, kini perhatian Lia tertuju kepada El yang sedang membuka wadah berisi bubur.
"Buka mulutnya." El menyodorkan sendok yang berisi bubur itu ke mulut Lia.
Lia membuka mulutnya lalu memakan bubur itu. El tersenyum senang melihat Lia mau memakan bubur yang ia beli tanpa ada penolakan. El terus menyuapi Lia hingga bubur itu tersisa sedikit.
"Udah, aku kenyang."
"Tinggal tiga suap lagi, habisin ya?" Bujuk El. Lia mengangguk lesu lalu memakan bubur itu hingga habis.
"Anak pintar." Tangan El mengacak-acak rambut Lia gemas.
"Rambut aku jadi berantakan." Bibir Lia mencebik kesal.
El terkekeh mendengar gerutuan Lia, ia kemudian merapihkan kembali rambut Lia. Setelah itu El menyodorkan obat beserta air minum kepada Lia yang kemudian diambil oleh Lia.
"Makasih." Lia tersenyum tulus kepada El.
El mengangguk. "Sekarang kamu istirahat lagi aja."
"Kamu enggak akan kemana-mana kan?" Tanya Lia memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again (Completed)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seseorang dari masa lalu kembali datang, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan menerimanya kembali ataukah mengusirnya dari hidupmu selama-lamanya? Kehidupan Michael Gabriel Hienze yang awalnya tenang kembali terusik setel...