"Kalian kok bisa ada di sini?" Tanya Lia kebingungan melihat teman-temannya datang.
"Ini rencana gue, Flora sama Via buat nyusulin lo ke sini. Kita takut lo kenapa-napa." Jawab Nasya.
"Lagian lo kenapa gak bisa dihubungin sih? Bikin orang khawatir aja." Sahut Via.
"Maaf ya, aku udah buat kalian khawatir. Selama di sini aku sengaja gak pegang ponsel, lagi pengin nenangin diri aja."
"Lo gak perlu minta maaf, kita ngerti kok." Lia tersenyum mendengar perkataan Flora. Gadis itu langsung memeluk Flora, Nasya, dan Via secara bersamaan.
"Makasih kalian udah peduli sama aku."
"Lo jangan merasa sendirian, ada kita yang bisa lo ajak cerita." Lia menganggukkan kepalanya.
El, Adi, Aksa, dan Ethan tersenyum melihat interaksi gadis-gadis di hadapannya.
"Ini cemilan sama minumannya." Mama Ziva menyimpan makanan dan minuman itu di meja.
"Makasih tan."
"Kalian ke sini naik apa?"
"Naik motor tan." Jawab El mewakili semuanya.
"Tadi waktu di jalan macet gak?"
"Enggak terlalu." Mama Ziva menganggukkan kepalanya mengerti.
"Pantas saja banyak motor di depan ternyata lagi ada tamu." Ujar seorang wanita paruh baya yang baru saja datang bersama sang suami.
El, Adi, Aksa, Ethan, Flora, Nasya, dan Via langsung menghampiri kedua orang tua itu dan menyalami mereka.
"Kalian udah lama di sininya?"
"Baru kok Oma." Jawab Flora.
"Sayang, antarkan teman-teman kamu ke villa yang ada di samping rumah biar mereka bisa istirahat dengan nyaman." Lia mengangguk menuruti perintah omanya.
"Ayo ikut aku!" Ajak Lia kepada teman-temannya.
El, Lia, Flora, Nasya, Via, Adi, Aksa, dan Ethan pergi menuju villa yang ada di samping rumah. Villa itu dibangun oleh Papa Aldo untuk keadaan seperti saat ini. Jadi ketika ada tamu yang datang, tamu itu bisa menginap dengan nyaman di sana.
"Untuk para laki-laki kalian bisa pilih kamar yang ada di lantai dasar sedangkan untuk perempuan di lantai atas." Ujar Lia kepada El, Adi, Aksa, Ethan, Flora, Nasya, dan Via.
Lia, Flora, Nasya, dan Via berjalan menuju lantai atas. Di lantai atas terdapat empat kamar, sedangkan untuk lantai dasar terdapat tiga kamar. Flora, Nasya, dan Via memutuskan untuk satu kamar. Mereka memilih kamar yang dekat dengan tangga. Mereka meletakkan barang-barang yang mereka bawa di lantai. Lia, Flora, Nasya, dan Via duduk di kasur yang ada di dalam kamar.
"Ke air terjun yuk!" Ajak Via kepada sahabat-sahabatnya.
"Boleh tuh." Sahut Flora.
"Memangnya kalian enggak lelah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again (Completed)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seseorang dari masa lalu kembali datang, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan menerimanya kembali ataukah mengusirnya dari hidupmu selama-lamanya? Kehidupan Michael Gabriel Hienze yang awalnya tenang kembali terusik setel...