Sudah satu bulan hubungan El dan Lia berjalan. Saat ini El sedang membeli sebuah buket bunga di toko.
"Ini kak buketnya." Ucap seorang penjaga toko kepada El dengan menyerahkan sebuah buket bunga.
Setelah menerima buket tersebut, El berjalan menuju mobilnya. Ia menyimpan buket itu di kursi depan yang kosong lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan normal.
Hanya butuh sekitar tujuh menit untuk sampai ke tempat tujuan. Pria itu turun dari mobil dan tak lupa membawa buket yang ia beli. El memencet bel rumah yang ia kunjungi, tak lama setelah itu pintu tersebut terbuka dan menampilkan sosok wanita yang merupakan ibu dari gadis yang ia cintai.
"Tan." Sapa El sopan menyalami tangan Mama Ziva.
"Ayo masuk ke dalam!" Ajak Mama Ziva kepada El.
El mengikuti Mama Ziva dari belakang. Ia pun duduk di sofa ketika dipersilahkan untuk duduk oleh Mama Ziva.
"Hari ini hubungan kalian tepat satu bulan ya?" Mata Mama Ziva melirik ke arah buket bunga yang dibawa oleh El.
El mengikuti arah pandang wanita di hadapannya. Ia menunjukkan senyum tipis.
"Iya, tan."
"Mulai sekarang lebih baik kamu jangan manggil tante lagi, panggil mama aja seperti Lia." Laki-laki itu terkejut saat mendengar penuturan Mama Ziva.
"Iya tan, eh maksudnya Ma." Mama Ziva tersenyum kala El menuruti permintaannya.
"Selama satu bulan ini hubungan kalian gimana, apa ada masalah?"
"Untuk saat ini sih baik-baik aja. Semoga saja selamanya seperti ini." Jawab El.
"Jika suatu saat nanti kalian ada masalah, Mama mohon selesaikan baik-baik jangan sampai membuat kalian berdua tersakiti. Dan Mama berharap semoga hubungan kalian langgeng, kalau bisa sampai maut memisahkan. Mama percaya kamu bisa menjaga anak Mama satu-satunya."
"El akan berusaha menjaga Lia dan membuat Lia untuk selalu bahagia." Ucap El tegas.
"Mama percaya sama kamu."
"Maaf ya aku lama." Sesal Lia menghampiri El dan Mama Ziva yang sedang berbincang.
"Enggak kok, aku juga baru nyampe."
"Ini untuk kamu." Ucap El menyerahkan buket bunga yang ia bawa tadi.
"Happy one month anniversary, sayang." Bisik El tepat di samping telinga Lia.
Wajah Lia merah merona saat menerima buket bunga itu. Sejujurnya ia tidak menyangka El akan melakukan hal romantis seperti ini, apalagi saat ini ada orang tuanya yang melihat mereka.
"Makasih." Ucap gadis itu tulus.
Mama Ziva tersenyum lebar melihat interaksi anaknya dengan El. Ia berharap El menjadi pasangan hidup anaknya. Entah kenapa, ia merasa pria di hadapannya ini bisa menjaga dan menyayangi putrinya seperti yang ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again (Completed)
Ficção AdolescenteBagaimana jadinya jika seseorang dari masa lalu kembali datang, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan menerimanya kembali ataukah mengusirnya dari hidupmu selama-lamanya? Kehidupan Michael Gabriel Hienze yang awalnya tenang kembali terusik setel...