Bel istirahat sudah dari berdering beberapa menit yang lalu. Kini El, Lia beserta yang lainnya sedang berada di kantin.
"Besok kalian berangkat lomba?" Tanya Ethan kepada adik kelasnya.
Aksa mengangguk menanggapi pertanyaan Ethan.
"Berapa hari di sana?"
"Kalau lolos sampai grand final sekitar satu minggu." Sahut El.
"Semoga kalian bisa bawa pulang piala."
"Thanks, doanya."
"Gue dengar-dengar bulan depan kelas 12 udah mulai sibuk ujian?" Tanya Adi.
Ethan menghembuskan napas berat kala mengingat sebentar lagi ia akan menghadapi ujian sekolah. Laki-laki menganggukkan kepada pelan.
"Sekarang aja udah sibuk sama tugas-tugas sekolah. Kadang gue tidur cuman beberapa jam karena saking banyaknya tugas yang menumpuk." Jelas Ethan dengan wajah lesu.
Mereka yang mendengarnya bergidik ngeri.
"Kelihatan sih dari mata lo." Ucap Aksa kala melihat kantung mata El yang hitam.
"Sekolah memang penting, tapi kesehatan lo lebih penting kak. Gue gak mau sampai lo sakit."
"Iya, Ra." Balas Ethan menenangkan Flora yang khawatir kepada dirinya.
"Lo kenapa? Tumben dari tadi diam." Ujar Aksa kepada Lia.
"Eh..." Kaget gadis itu tersadar dari lamunannya.
"Kamu sakit?" Cemas El saat melihat makanan Lia tak tersentuh sedikit pun.
Lia menggeleng pelan. "Aku gak apa-apa kok." Jawab Lia lembut.
"Terus kenapa makanannya belum dimakan?" Tanya El lagi.
Gadis itu terdiam, dirinya bingung harus menjawab apa.
"Lo lagi ngeliat apa di ponsel sampai ngelamun?" Kepo Adi.
Tangan seketika mematikan ponselnya. Namun sebelum itu, El sempat membaca nama depan pengguna instagram yang sedang Lia lihat.
"Raga?" Batin El.
Sepertinya ia pernah mendengar nama tersebut, tapi di mana ya? Rasanya El ingin menyalahkan ingatannya karena tidak dapat mengingat hal tersebut. Sebenarnya El merupakan salah satu murid yang mempunyai daya ingatan yang cepat, tapi entah kenapa untuk yang satu ini ia tidak bisa mengingatnya.
"Bukan apa-apa" Sanggah Lia cepat.
Lia menatap Flora meminta bantuan. Dengan tangga, gadis itu langsung berdiri mengajak Lia untuk menemaninya ke toilet.
"Aku pergi dulu." Pamit Lia kepada kekasihnya.
"Huft..." Lia menghembuskan napasnya lega.
"Makasih kamu udah bantuin aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again (Completed)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seseorang dari masa lalu kembali datang, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan menerimanya kembali ataukah mengusirnya dari hidupmu selama-lamanya? Kehidupan Michael Gabriel Hienze yang awalnya tenang kembali terusik setel...