Setelah turun dari bianglala El, Lia, Flora, Nasya, Adi, dan Ethan memutuskan untuk pulang karena hari juga sudah mulai gelap. Saat pulang Adi dan Nasya tidak naik mobil El, tetapi naik mobil Ethan.
"Adi sama Nasya kenapa gak bareng kita lagi?" Tanya Lia kepada El yang sedang menyetir.
"Kita mau ke suatu tempat dulu."
"Ke mana?"
"Nanti juga kamu tahu." Lia mencebikkan bibirnya kesal mendengar jawaban El yang tidak memuaskan.
Mobil yang dikendarai oleh El berhenti di sebuah tempat parkir. Ia langsung turun dan berjalan memutar guna membukakan pintu untuk Lia.
"Ayo." Ajak El mengulurkan tangannya.
Lia menerima uluran tangan El dan turun dari mobil. El kembali menutup pintu mobil dan mengunci mobilnya.
"Kita ke pantai?" Tanya Lia dengan mata yang berbinar-binar penuh antusias. El mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Lia.
"Kamu suka?"
"Aku suka banget." El tersenyum kala mendengar penuturan gadisnya.
El dan Lia berjalan menuju tepi pantai. Mereka berdua berfoto-foto terlebih dahulu sebagai kenang-kenangan.
"Boleh gak aku main air?" Izin Lia kepada El.
"Lakuin apa pun yang kamu suka."
Gadis itu tersenyum senang mendengar perkataan El. Ia langsung berlari menuju laut untuk bermain air.
"Jangan lari nanti jatuh." Peringat El.
Tapi Lia tidak menuruti pekataan El. Lia melambaikan tangannya ke arah El menyuruhnya untuk bergabung. Laki-laki itu menolak dengan gelengan kepala.
Gadis itu bermain air dengan senyuman lebar yang menghiasi wajahnya. Melihat hal tersebut, El langsung mengeluarkan ponselnya dan memotret Lia tanpa sepengetahuan gadis itu. El tersenyum tipis kala melihat hasil fotonya.
"Udah selesai main airnya?" Tanya El ketika Lia berjalan ke arahnya.
Gadis itu menggeleng. "Ayo main air bareng." Lia menarik tangan El agar mengikutinya. Namun karena tenaga El lebih besar dari dirinya, tubuh laki-laki itu tak bergerak.
"Kamu aja, aku ngeliatin dari sini."
"Gak seru kalau main air sendiri." Ucap gadis itu jujur.
"Yaudah aku temenin." Putus El pada akhirnya.
"Yeay." Sorak Lia senang.
El terlebih dahulu melepas sepatunya dan menyimpan ponselnya di pinggir pantai.
"Ayo!" Ajak Lia menarik tangan El.
"Pelan-pelan nanti jatuh."
Lagi-lagi Lia tidak menghiraukan perkataan El. Ia terlalu senang karena bisa bermain di pantai lagi. Apalagi sekarang ditemani oleh orang yang dia cintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again (Completed)
Fiksi RemajaBagaimana jadinya jika seseorang dari masa lalu kembali datang, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan menerimanya kembali ataukah mengusirnya dari hidupmu selama-lamanya? Kehidupan Michael Gabriel Hienze yang awalnya tenang kembali terusik setel...