Seorang gadis yang tengah terbaring di sebuah ranjang rumah sakit mulai membuka matanya perlahan. Gadis itu mengerjapkan matanya berkali-kali mencoba menyesuaikan cahaya lampu yang masuk pada indra penglihatannya.
"Akhirnya kamu sadar juga sayang, Mama khawatir banget sama kamu." Ucap Mama Ziva memeluk Lia, Mama Ziva sangat bersyukur melihat anaknya sadar.
"Aku ada di mana?" Tanya Lia dengan tangan yang memegangi kepalanya karena pusing.
"Sekarang kamu lagi dirawat di rumah sakit, tadi kamu sempat pingsan." Jawab Mama Ziva mengusap lembut kepala putrinya.
Gadis itu mencoba mengingat-ingat kembali kejadian sebelum dia pingsan. Sekarang dia ingat, tadi dia sedang mencari keberadaan El.
"El." Gumam Lia pelan tetapi masih bisa terdengar oleh Mama Ziva karena jaraknya sangat dekat dengan Lia.
"El di mana? Dia masih hidup kan?" Mama Ziva terkekeh saat mendengar pertanyaan dari putrinya.
Mama Ziva menjawab pertanyaan Lia lewat bola matanya, gadis itu pun mengikuti tatapan mata ibunya. Lia sangat terkejut ketika melihat pria yang dia cintai sedang duduk di atas kursi roda.
"El?!!" Bunda Vio yang peka langsung mendorong kursi roda itu untuk mendekatkan El kepada Lia.
"Aku gak mimpi kan? Kamu masih hidup?" Tanya Lia tak percaya.
Belum sempat El menjawab pertanyaan Lia, seorang dokter dan beberapa perawat masuk ke dalam ruangan. Dokter tersebut langsung memeriksa keadaan Lia.
"Kondisi pasien sudah baik-baik saja, setelah cairan infus sudah habis pasien boleh pulang." Tutur dokter yang memeriksa keadaan Lia.
"Terimakasih dok." Ucap Mama Ziva tersenyum ke arah dokter itu.
"Sama-sama, kalau begitu saya pergi terlebih dahulu." Setelah berpamitan dokter tersebut langsung meninggalkan ruangan, diikuti oleh beberapa perawat yang masuk saat bersamanya tadi.
Merasa terus menerus ditatap oleh seseorang, gadis itu menolehkan kepalanya dan ternyata El sedang menatap ke arahnya dengan tatapan tajam. Lia jadi merasa ngeri melihat tatapan El, tidak biasanya laki-laki itu menatapnya tajam.
"Kamu beneran El kan, bukan setan yang nyamar jadi El?" Laki-laki itu langsung menyentil kening Lia.
"Aww sakit." Lia mengerucutkan bibirnya tak suka.
"Sekarang kamu masih mengira aku setan hmm?" Ujar El dingin.
Lia menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Terus yang meninggal siapa dong?"
"Kamu ngedoain aku meninggal?" Tanya El tak percaya.
"Iihhh maksud aku bukan gitu."
"Tadi waktu aku tiba di rumah sakit, aku dengar dari perawat kalau ada pemuda yang meninggal karena kecelakaan. Dari sana aku mulai punya pikiran yang negatif, aku takut kamu pemuda yang dimaksud sama perawat itu. Apalagi sejak siang tadi pesan aku belum juga kamu balas dan waktu aku ke ruangan kamu, di sana gak ada siapa-siapa. Saat itu pikiran aku benar-benar kalut, dan setelahnya aku gak ingat apa-apa lagi." Lia menjelaskan kejadian tadi kepada El.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again (Completed)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seseorang dari masa lalu kembali datang, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan menerimanya kembali ataukah mengusirnya dari hidupmu selama-lamanya? Kehidupan Michael Gabriel Hienze yang awalnya tenang kembali terusik setel...