Hari ini El, Lia, Flora, Nasya, Via, Adi, Aksa, Ethan, dan Mama Ziva memutuskan untuk pulang. Kondisi mereka pulang sesuai dengan saat mereka datang. El baru saja tiba di perkarangan rumahnya, ia memarkirkan motornya di garasi. El turun dari motornya lalu masuk ke dalam rumah. Di ruang keluarga terdapat kedua orang tuanya. Ibunya sedang menonton televisi sedangkan ayahnya membaca sebuah koran. El menyalami tangan kedua orang tuanya."Gimana perjalanan kamu?" Tanya Ayah Calvin.
"Seru." Jawab El singkat, padat, jelas.
"Keadaan Lia gimana?"
"Dia udah lumayan membaik." Mama Ziva menganggukkan kepalanya mendengar perkataan El.
"El ke atas dulu." Pamit El lalu berjalan menuju kamarnya yang ada di lantai atas.
El menyimpan tasnya di lantai, lalu pergi ke toilet yang ada di dalam kamarnya. Pria itu mulai membersihkan badannya yang lengket akibat keringat. Sehabis mandi dan memakai pakaian, El langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur.
*****
Saat ini Lia dan Flora sedang berada di perpustakaan sekolah untuk mengembalikan buku yang dipinjam oleh Lia. Setelah mengembalikan buku itu ke penjaga perpustakaan, Lia dan Flora berjalan menuju lapangan karena sebentar lagi upacara akan dimulai.
Upacara bendera hari Senin berlangsung dengan khidmat. Setelah upacara selesai, murid-murid langsung membubarkan dirinya. Ada yang langsung pergi ke kelas dan ada juga yang menuju kantin terlebih dahulu seperti yang dilakukan oleh Lia dan Flora. Mereka membeli botol air mineral dan meminumnya lumayan cukup banyak.
Lia dan Flora segera bergegas menuju kelas. Setibanya di dalam kelas, mereka langsung duduk di tempatnya masing-masing. Tak lama kemudian, masuklah seorang guru dan memulai pembelajaran hari ini. Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.
Lia dan Flora keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang kelaparan. Mereka berjalan melewati lorong-lorong kelas. Saat sedang melewati lapang, tiba-tiba ada sebuah bola yang datang ke arah Lia. Menyadari hal tersebut Lia langsung menutup matanya rapat-rapat takut.
Setelah beberapa menit kemudian, Lia tidak merasakan sakit pada tubuhnya. Gadis itu terheran-heran. Karena penasaran, gadis itu perlahan membuka matanya. Pertama kali yang Lia lihat yaitu El yang sedang memegang bola basket.
"Kamu gak apa-apa?" Tanya El khawatir.
Lia mengangguk pelan, dia masih shock. "Makasih." Ucap Lia, tak lupa untuk tersenyum.
"Kalian mau ke kantin?"
"Iya, kamu mau nitip sesuatu gak?"
El terlihat berpikir sebentar. "Air mineral satu."
"Aku ke kantin dulu, nanti ke sini lagi."
"Sebentar, ini uangnya." El memberikan uang sepuluh ribu satu lembar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again (Completed)
Roman pour AdolescentsBagaimana jadinya jika seseorang dari masa lalu kembali datang, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan menerimanya kembali ataukah mengusirnya dari hidupmu selama-lamanya? Kehidupan Michael Gabriel Hienze yang awalnya tenang kembali terusik setel...