Malam hari di sebuah kamar, terdapat seorang anak perempuan sedang tiduran di atas kasurnya. Perempuan itu menatap langit-langit kamarnya dengan pikiran berkecamuk. Ia menghembuskan napasnya lelah.
"Aku tadi gak keterlaluan kan?" Gumamnya.
"Huft... sepertinya aku harus minta maaf besok. Mau bagaimana pun dia udah nyelamatin aku tadi."
Saat gadis itu akan memejamkan matanya tiba-tiba ponselnya berdering pertanda ada panggilan masuk. Ia langsung bangun dan mengambil ponselnya. Senyuman gadis itu terbit kala melihat nama yang tertera di layar ponselnya.
"Halo." Ucap gadis itu saat panggilan tersebut terhubung.
"Halo." Panggil gadis itu ketika tidak mendapatkan balasan.
Ia mengerutkan keningnya bingung. Ini benar nomor ponsel kekasihnya kan, tapi kenapa tidak ada jawaban dari kekasihnya itu.
"Iya halo." Jawab seseorang dari seberang sana.
Gadis itu kembali memastikan siapa yang meneleponnya, benar kok ini nomor El. Tapi kenapa suaranya berbeda?
"Ini dengan siapa ya?"
"Gue Aksa."
"Kok ponsel El ada di kamu memangnya El kemana? Dia baik-baik aja kan?" Tanya Lia khawatir.
"Dia lagi sakit."
"El sakit apa? Kenapa dia bisa sakit? Dia udah berobat belum? Terus..."
"Nanyanya satu-satu gue jadi bingung mau jawab yang mana dulu."
"Yang pertama dia cedera di bagian kakinya saat tanding tadi. Dia udah berobat tapi belum bisa pulang. Lo tahu kan kepulangan kita ditunda?"
"Ternyata ini alasannya, kenapa dia gak bisa langsung sama aku? Sekarang dia ada di mana?"
"El sekarang lagi istirahat untuk mengembalikan staminanya."
Lia menghela napas kasar. "Kalau dia udah bangun tolong bilang ke dia untuk menghubungi aku kembali."
"Nanti gue sampain."
"Gue tutup teleponnya."
"Makasih informasinya." Lia kembali menyimpan ponselnya di tempat semula.
"Kenapa hari ini banyak sekali masalah?" Gumam Lia merebahkan tubuhnya di kasur.
*****
Di suatu tempat, seorang pria menatap tajam sahabatnya. Ia merebut kembali ponselnya yang sempat diambil oleh sahabatnya itu.
"Maksud lo apa bilang kayak gitu ke dia?"
"Gue cuman mau ngebantu supaya rencana lo berhasil."
"Tapi gak gitu juga caranya."
"Lo gak dengar barusan dia kelihatan khawatir, gue gak mau dia jadi kepikiran soal kondisi gue yang sebenarnya baik-baik aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again (Completed)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seseorang dari masa lalu kembali datang, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan menerimanya kembali ataukah mengusirnya dari hidupmu selama-lamanya? Kehidupan Michael Gabriel Hienze yang awalnya tenang kembali terusik setel...