Bagaimana jadinya jika seseorang dari masa lalu kembali datang, apa yang akan kamu lakukan?
Apa kamu akan menerimanya kembali ataukah mengusirnya dari hidupmu selama-lamanya?
Kehidupan Michael Gabriel Hienze yang awalnya tenang kembali terusik setel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa sekarang sudah dua bulan berlalu sejak pembicaraan El, Adi, dan Aksa di rooftop waktu itu. Saat ini semua kelas di SMA Nusa Bangsa sedang jam kosong karena guru-gurunya sedang mengadakan rapat. Ketua kelas XI IPA 1 masuk ke dalam kelas sambil membawa beberapa kertas di tangannya.
"Itu kertas apa?" Tanya salah satu siswi yang bernama Lala.
"Surat izin mengikuti kegiatan camping yang harus ditanda tangani oleh orang tua." Jelas Azri selaku ketua kelas.
Azri mulai membagikan satu-persatu kertas itu kepada semua murid di kelas. "Hari Kamis terakhir dikumpulkan kertasnya."
"Dikumpulin kertasnya ke siapa?" Tanya Flora.
"Ke gue." Jawab Azri.
"Lo ikut gak?"
"Aku gak tau." Jawab Lia masih bingung.
"Ikut aja ya, ya, ya?" Bujuk Flora menatap Lia penuh harapan.
Lia menghebuskan napasnya kasar. "Iya aku ikut."
"Hore!!" Teriak Flora senang lalu memeluk Lia.
Di barisan belakang, El, Adi, dan Aksa juga sedang membicarakan acara camping yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu.
"Kali ini lo ikut gak?" Tanya Adi kepada El.
"Jangan bilang lo gak akan ikut lagi." Ujar Aksa. El mengangkat bahunya pertanda tidak tahu.
Sebuah ide terlintas dipikiran Adi. "Lia!"
"Iya, ada apa?"
"Lo ikut camping gak?"
"Ikut, kenapa gitu?"
"Gue cuman nanya aja." Lia menganggukkan kepalanya mengerti.
"Dia aja ikut masa lo enggak." Ujar Adi kepada El.
"Lihat aja nanti." Adi dan Aksa mendesah kecewa mendengar jawaban El.
*****
Hari ini murid-murid di SMA Nusa Bangsa dipulangkan lebih awal untuk persiapan camping besok. Lia dan Flora memutuskan pergi ke mall untuk membeli keperluan mereka saat camping nanti.
"Ada barang yang mau lo beli lagi gak?" Tanya Flora.
"Kayaknya enggak deh, kalau kamu gimana?"
"Gue udah selesai belanjanya."
Flora melirik ke arah jam tangan yang berada di tangan kirinya. "Udah jam satu, kita makan siang dulu yuk!"
"Boleh." Jawab Lia menyetujui ajakan Flora.
Kedua gadis itu pergi mencari restoran. Saat sudah di dalam restoran, mereka pun mencari meja kosong untuk mereka tempati. Setelah menemukan tempat duduk, Lia dan Flora langsung memesan makanan beserta minumannya.
