Tak terasa hari sudah menjelang sore, saat ini Flora, Nasya, Via, Adi, Aksa, dan Ethan sedang diperjalanan menuju rumah sakit Medika Utama. Setelah menjenguk El tadi pagi Flora, Adi, dan Aksa kembali ke sekolah untuk melanjutkan pembelajaran. Sedangkan untuk Lia, dia izin tidak kembali ke sekolah karena ingin menemani El di rumah sakit.Setelah beberapa saat kemudian akhirnya Flora, Nasya, Via, Adi, Aksa, dan Ethan tiba di rumah sakit. Mereka segera berjalan menuju tempat El dirawat. Setibanya di depan ruangan, Flora langsung mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan lalu diikuti oleh yang lainnya.
"Ternyata kalian, aku kira siapa." Ucap Lia ketika teman-temannya masuk ke dalam ruangan.
"Gua dengar kaki kanan lo gak bisa digerakin?"
"Seperti yang lo lihat." Ethan melirik ke arah kaki kanan El yang diperban. Laki-laki itu meringis ngeri membayangkan betapa sakitnya yang dirasakan El.
"Ini buah-buahan buat lo." Nasya menyerahkan parcel buah yang sempat mereka beli saat diperjalanan tadi.
Lia berinisiatif mengambil parcel buah tersebut lalu menyimpannya di meja.
"Thanks." Ucap El yang ditanggapi dengan anggukan kepala oleh yang lainnya.
"Ortu lo ke mana?" Tanya Aksa saat tidak melihat kehadiran kedua orang tua El di ruangan.
"Kantin."
Tak lama kemudian, kedua orang tua El pun datang.
"Loh ada kalian, udah lama di sininya?" Tanya Bunda Vio.
"Baru aja kok tan." Jawab Adi mewakili semuanya.
Flora, Nasya, Via, Adi, Aksa, dan Ethan langsung menyalami kedua orang tua El. Mereka pun berbincang-bincang mengenai banyak hal. Dan kadang mereka menggoda status El dan Lia yang baru saja resmi menjadi sepasang kekasih. Bagaimana mereka tidak menggoda El dan Lia jika sejak mereka datang sampai sekarang El dan Lia terus saja berdekatan bahkan El secara terang-terangan mengusap kepala gadis itu di depan orang tuanya.
Semenjak mereka resmi menjadi sepasang kekasih, El terus saja menempel kepada Lia seperti lem. Laki-laki itu benar-benar manja, bahkan untuk sekedar makan pun ingin disuapi oleh Lia. Bahkan Lia tidak menyangka dengan sifat El yang manja, tapi gadis itu tidak merasa direpotkan. Dia malah senang kalau El manja kepadanya, itu tandanya El benar-benar nyaman saat berada di sisinya.
Karena keasyikan berbincang-bincang tak terasa waktu sudah menunjukan pukul lima sore. Flora, Nasya, Via, Adi, Aksa, dan Ethan memutuskan untuk pulang. Hingga menyisakan El, Lia, beserta kedua orang tua El di dalam ruangan.
"Kamu kapan pulangnya?" Tanya El sambil mengusap puncak kepala Lia.
Lia menatap El dengan tatapan tak suka. "Kamu gak suka aku ada di sini?"
"Maksud aku bukan gitu, aku malah mau kamu gak pulang dan menemani aku di sini. Tapi aku juga gak boleh egois, kamu kan besok masih sekolah, aku cuman gak mau kamu pulang terlalu malam." Tutur El dengan nada lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again (Completed)
Ficção AdolescenteBagaimana jadinya jika seseorang dari masa lalu kembali datang, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan menerimanya kembali ataukah mengusirnya dari hidupmu selama-lamanya? Kehidupan Michael Gabriel Hienze yang awalnya tenang kembali terusik setel...