Kecelakaan

230 30 1
                                    

Lia, Nasya, Via, dan Ethan sedang berkumpul di rumah Flora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lia, Nasya, Via, dan Ethan sedang berkumpul di rumah Flora. Mereka menjenguk Flora yang sedang sakit.

"Keadaan lo sekarang gimana?" Tanya Ethan.

"Udah lumayan membaik."

"Jangan lupa minum obat biar cepat sembuh."

Flora salah tingkah saat Ethan perhatian kepadanya. "Iya."

"Kamu kok bisa sakit kayak gini?" Tanya Lia penasaran.

"Kemarin gue enggak sengaja makan udang."

"Makanya kalau makan sesuatu itu dicari tau dulu bahannya apa aja, udah tau punya alergi juga." Ceramah Nasya. Ia sangat mengetahui kebiasaan Flora yang suka langsung makan makanan tanpa cari tahu makanan itu terdapat udangnya atau tidak. Karena kejadian seperti ini sudah sering terjadi.

"Iya-iya, gue tau gue salah." Flora mengerucutkan bibirnya.

"Apa lo punya alergi lain selain udang?" Flora menggeleng menjawab pertanyaan Ethan.

"Dia punya satu alergi lagi." Ujar Via yang membuat semua orang menatap ke arahnya penasaran.

"Apa?" Tanya Lia.

"Dia alergi sama cowok yang cuman ngedeketin tapi enggak ngasih kepastian."

"Iya kan?"

"Via!" Flora menatap Via dengan tatapan tajamnya. Via menggaruk kepalanya yang tidak gatal sembari memberikan kekehan.

"Maaf ya kak, dia emang anaknya suka bercanda." Ucap Flora tak enak.

"Tapi yang dibilang teman kamu benar kok, sebagai perempuan kamu harus menjauhi laki-laki yang tidak memberi kepastian."

"Tuh kan, kak Ethan aja setuju sama gue." Via tersenyum senang ketika Ethan membela dirinya.

Lia, Flora, Nasya, Via, dan Ethan berbincang-bincang mengenai berbagai hal. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Lia, Nasya, Via, dan Ethan pamit pulang. Nasya dan Via pulang naik kendaraan umum, sedangkan Lia pulang bersama Ethan.

*****

Di sebuah kamar, terdapat tiga orang remaja laki-laki. Dua orang remaja sedang bermain ps, sedangkan satu orang lagi hanya melihat. Mereka adalah El, Adi, dan Aksa.

"Lo curang ya?" Tuduh Aksa ketika terus-terusan kalah oleh Adi.

"Gue enggak curang, lo nya aja yang gak bisa main." Ejek Adi.

"Tau ah bete gue. Nih El, gue malas main lagi." Aksa menyerahkan stik ps itu kepada El lalu berjalan menuju balkon untuk menghirup udara segar.

"Itu bukannya kak Ethan?" Ujar Aksa ketika melihat Lia, Nasya, Via dan Ethan keluar dari rumah Flora.

"Mana?" Tanya Adi langsung menghampiri Aksa yang diikuti oleh El.

"Itu." Jawab Aksa sambil menunjuk ke arah rumah Flora.

"Ngapain kak Ethan ada di sana?" Tanya Adi.

"Mana gue tau."

El hanya menyimak pembicaraan sahabat-sahabatnya sambil memperhatikan Lia, Nasya, Via dan Ethan.

"Kita duluan." Pamit Nasya kepada Lia dan Ethan yang terdengar oleh El, Adi, serta Aksa.

"Hati-hati." Ucap Lia.

El langsung masuk ke dalam saat melihat Lia naik ke atas motor Ethan. Adi dan Aksa langsung menyusul El.

"Kenapa lo?" Tanya Adi kepada El.

"Gue enggak kenapa-napa."

"Gue serius nanya, lo masih ada perasaan sama Lia?"

El terdiam. Ia tidak menjawab pertanyaan Adi.

*****

Hari demi hari berlalu. Hari ini Lia berangkat sekolah lebih awal. Suasana kelas pun masih sepi karena masih pagi. Lia mengeluarkan novelnya untuk ia baca sambil menunggu Flora datang. Tiga puluh menit berlalu, keadaan kelas sudah mulai ramai.

"Pagi." Sapa Flora ketika sudah duduk di samping Lia.

"Pagi juga."

"Hari ini ada PR enggak?"

"Ada, pelajaran matematika."

"Lo serius?" Lia mengangguk.

"Memangnya kamu belum?"

Flora menggeleng. "Belum hehe."

"Gue lihat punya lo ya?" Flora menatap Lia penuh harap.

"Kebiasaan banget sih kamu. Nih bukunya."

"Lain kali jangan sampai lupa lagi."

"Siap bu guru." Jawab Flora sambil melakukan gerakan hormat.

Lia geleng-geleng kepala melihat tingkah Flora. Lalu ia melanjutkan membaca novel. Flora segera menyalin tugas matematika ke bukunya karena sebentar lagi bel masuk akan berdering. Setelah lima menit, akhirnya Flora selesai menyalin tugas itu. Tak lama kemudian, bel masuk pun berdering. Seorang guru masuk ke dalam kelas. Pembelajaran pun dimulai.

*****

Saat ini Lia dan Flora sedang berada di kantin. Ketika mereka sedang mencari tempat duduk, tiba-tiba ada yang memanggil nama mereka.

"Sini duduk bareng!" Ajak Ethan.

"Makasih kak." Ucap Lia.

"Kalian mau pesan apa? Biar gue sama Ethan yang pesenin." Ujar Farrel menawarkan diri.

"Mmm... aku mie ayam aja."

"Gue juga mie ayam."

"Minumnya mau apa?" Giliran Ethan yang bertanya.

"Teh manis aja."

"Samain kayak Flora." Ethan dan Farrel mengangguk mengerti lalu pergi untuk memesan makanan beserta minuman.

"Wajah kamu berseri-seri banget." Ucap Lia ketika melihat wajah Flora.

"Gue lagi senang banget."

"Kamu sering chattan sama kak Ethan?"

Flora mengangguk. "Setiap hari kita pasti chattan. Waktu gue bangun tadi pagi aja, dia udah ngirim pesan."

"Aku senang, kalau mau senang."

Tiba-tiba sebuah suara dari ponsel mengalihkan perhatian mereka. Lia langsung mengambil ponselnya lalu mengangkat panggilan tersebut yang ternyata dari mamanya.

"Halo ma." Kata Lia memulai pembicaraan.

"Iya halo." Jawab seseorang dengan suara seperti sedang menangis.

Zivana Kayshilla, biasa dipanggil mama Ziva. Ia merupakan ibu dari Lia. Ia mempunyai pekerjaan sebagai seorang desainer.

"Mama kenapa? Kok kayak nangis gitu?"

"Papa..."

"Papa kenapa?" Tanya Lia khawatir.

"Papa mengalami kecelakaan."

Deg...

Bagai disambar petir disiang bolong, Lia benar-benar terkejut setelah mendengar perkataan mamanya. Bahkan ponsel yang awalnya ada di genggaman tangannya pun terlepas begitu saja. Lia terpaku dengan mata yang berkaca-kaca.

#TBC

Annyeong👋

Kabar kalian gimana? Semoga selalu sehat ya...
Jangan lupa vote dan komen🥰

See you😘

Meet Again (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang