Seorang gadis berjalan memasuki gerbang sekolah barunya. Ia melihat-lihat bangunan sekolah dan menatap takjub bangunannya. Tak heran banyak murid yang ingin belajar di SMA Nusa Bangsa. Gadis itu kembali melanjutkan langkahnya menuju ruangan kepala sekolah. Sesampainya di depan pintu ruangan kepala sekolah, gadis itu mengetuk pintu sambil mengucapkan salam.
"Permisi Bu, saya Lia murid pindahan." Ucap gadis itu sopan.
"Ravena Cecilia Stefani?" Tanya Bu Mega selaku kepala sekolah SMA Nusa Bangsa.
Ravena Cecilia Stefani, biasa dipanggil Lia oleh sekitarnya. Ia merupakan gadis yang ceria dan penyayang. Ia mempunyai satu mantan. Namun hubungan Lia dengan mantannya tidak begitu baik.
"Iya Bu." Lia mengangguk sambil tersenyum tipis.
"Kamu berada di kelas 11 IPA 1 dan ini Bu Lastri, beliau merupakan wali kelas kamu."
"Perkenalkan nama saya Bu Lastri, saya mengajar pelajaran bahasa indonesia." Ucap Bu Lastri memperkenalkan diri.
"Saya minta tolong antarkan Lia ke kelasnya ya Bu."
"Baik Bu, kebetulan hari ini jadwal mengajar saya di kelas 11 IPA 1."
"Kalau begitu kami permisi Bu." Pamit Bu Lastri lalu keluar dari ruangan kepala sekolah, diikuti oleh Lia dari belakang.
Bu Lastri dan Lia berjalan melewati lorong-lorong sekolah menuju kelas 11 IPA 1. Ketika sampai di depan kelas, Bu Lastri langsung masuk ke dalam kelas sambil mengucapkan salam. Lia mengikuti Bu Lastri dari belakang sambil menundukkan kepalanya.
"Selamat pagi anak-anak."
"Pagi Bu." Jawab murid-murid 11 IPA 1 serempak.
"Hari ini kita kedatangan murid baru. Lia, silahkan perkenalkan nama kamu."
Lia mengangkat kepalanya, menatap murid-murid di depannya. "Hay, perkenalkan nama aku Ravena Cecilia Stefani, kalian bisa panggil aku Lia. Aku pindahan dari Bandung, salam kenal semuanya." Diakhiri dengan senyuman tipis oleh Lia.
Seorang pemuda yang awalnya tertidur langsung terbangun ketika mendengar nama yang begitu familiar di kepalanya. Wajah pemuda itu langsung pucat pasi saat melihat gadis yang baru saja memperkenalkan diri. Mata mereka bertemu dan menatap satu sama lain. Tatapan mereka sangat sulit dijelaskan, terlalu banyak arti dari tatapan tersebut.
"Baiklah sudah cukup perkenalannya, Lia silahkan duduk di kursi yang kosong." Sambil menunjukkan kursi kosong di samping seorang murid perempuan.
"Terimakasih Bu." Lia mengalihkan pandangannya dari pemuda itu, lalu berjalan menuju kursi yang dimaksud Bu Lastri.
"Hai, Ra." Sapa Lia kepada teman sebangkunya, tetapi tidak ada respon dari gadis tersebut.
"Gak mau peluk aku gitu?" Tanya Lia sambil merentangkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again (Completed)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seseorang dari masa lalu kembali datang, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan menerimanya kembali ataukah mengusirnya dari hidupmu selama-lamanya? Kehidupan Michael Gabriel Hienze yang awalnya tenang kembali terusik setel...