Setelah kurang lebih 3 jam mereka menonton film, kini perut mereka berbunyi keroncongan, seperti nya cacing di dalam perut mereka telah mendemo untuk segera makan.
"Laper kak" ucap Christy.
"Sama toy, laper" imbuh aldo.
"Itu kita makan sushi aja" usul zean.
"Males kak, lama" tolak Christy sambil menatap restoran itu.
"Yaudah itu aja, nasi goreng" kini ganti aldo yang usul.
"Boleh deh, yuk" jawab Christy, dan mereka semua bergegas masuk kedalam restoran itu.
Beberapa menit mereka menunggu makanan, mungkin 15 menitan, aldo sudah tidak sabar dengan ini semua.
"Ck, lama banget sih, masi nya masih jadi beras apa gimana sih?" Keluh aldo.
"Ini kayaknya telor ayamnya juga masih baru mau di ambil dari kandang" keluh Christy juga.
"Sabar atuh, tuh tuh ada nampan nasi goreng tiga sama minuman tiga"
Zean menatap pelayan yang membawa nasi goreng tiga dan juga minuman tiga, zean sangat yakin itu adalah pesanan mereka.
Tetapi ternyata pelayan itu berhenti di meja depan mereka.
"Sialan"
"Hahahha makanya jangan kepedean!" Celetuk aldo dengan tawanya.
"Hah emang mbak mbak nya bikin es moci!" Ucap zean dan hanya di sahut gelak tawa kedua adiknya.
***
Setelah melakukan makan siang, Christy ingin sekali membeli buku di Gramedia, dengan seribu kekuatan Christy, ia berusaha membujuk kakak-kakak nya.
"Yaya kak, mau mau mauuu!" Rengek Christy.
"Hah, yaudah, kakak ke mobil ya, kamu sama aldo aja!" Ucap Zean.
"Eh kok gi--"
"Yok kak" ucap Christy menarik tangan aldo.
Aldo mau tidak mau hanya pasrah kepada adiknya itu, dari pada adiknya menangis di mall, dan dia malu, mending ia ikuti apa kata Christy.
Setelah sampai di gramedia, aldo memilih untuk menunggu di luar, karena memang ia tidak ingin membeli apapun, daripada cape ikut muter-muter, mending ia menunggu di luar saja.
Di dalam Christy mencari buku yang mungkin menarik untuk di baca.
"Itu kayaknya bagus deh" gumamnya.
Saat mencoba mengambil buku itu, tangannya tak sampai.
"Iishh! Kiti jangan pendek-pendek lah!" Kesalnya pada dirinya sendiri.
Ia masih berusaha mengambil buku itu, dengan susah payah, ia mencoba dan terus mencoba.
Sampai pada akhirnya ia menyerah, letak buku itu terlalu tinggi, sedangkan ia tidak sampai untuk menggapai buku itu.
"Ah sudahlah!!!!" Ucap Christy pasrah.
Saat Christy berjalan menuju rak buku yang lain, tiba-tiba ada buku yang ia cari itu, tetapi di sodorkan oleh seseorang, yang tak ia kenal.
"Nih!"
Christy sedikit terkejut, ia menoleh kearah orang yang memberikan buku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z.A.C (End)
RandomTiga anak keluarga kayaraya se Indonesia, anak dari bapak Gracio Harlan Mahara, dan Ibu Shani Indira Putri, memiliki 3 anak, dua laki-laki dan satu perempuan, tak luput dari kecantikan dan kegantengan paras ayah dan ibunya, anak-anak mereka juga tak...