#35. Dorr!!

2.5K 261 12
                                    

Dorrr!!!!

"SHIT!!"

Vino di kagetkan dengan suara tembakan di belakangnya, saat ia menoleh, benar saja, terdapat dua orang perempuan yang satu sudah siaga memegang pistol.

"Freya?" Gumam flora.

"Diam di tempat!" Teriak freya.

Vino yang kalah start dari anaknya itu memilih untuk mengangkat kedua tangannya.

Sementara chika yang ada disana segera berlari untuk mengambil pistol milik Vino.

"Nak? Kenapa kamu?" Tanya Vino.

"Kenapa? Papa yang kenapa!!" Sentak freya masih menodongkan pistolnya.

"Apakah kepergian mama ga bikin papa sadar??" Imbuh freya.

"Papa terlalu terobsesi dengan perusahaan! Hanya itu di pikiran papa, sampai menghalalkan beberapa cara!! Bahkan itu adalah sebuah kejahatan!!" Titah freya masih menatap ayahnya dengan tajam.

"Tapi ini demi kebaikan dan masa depan nak!"

Dor!!!!

Lagi dan lagi tembakan yang di arahkan ke atas itu membuat semua orang kaget.

"Bersaing secara sehat pah!"

Flashback

"Dasar kamu melinda!! Bagaimana aku bisa fokus kalo kamu selalu mempermasalahkan ini?"

"Mas!! Sadar gak si? Mas terlalu sibuk dengan urusan kerjaan kerjaan kerjaan!! Mas tau nggak? Anak kamu florian lagi sakit!! Kena DBD di rumah sakit!!! Setidaknya kesana lah! Tinggalkan sementara kerjaan kamu ini mas! Kan kamu juga punya orang buat handle ini semua!"

"Diam melinda! Itu urusan kamu sebagai ibu!!!"

"Hah!? Lalu? Emang itu anak aku aja? Mas sadar!!! Bikin berdua!! Kalo ada susahnya kenapa harus ke aku!!!! Bukan masalah urusan mas! Ini masalah mana tanggung jawab mu sebagai ayah??"

"Melinda DIAAAMMMMM!!!"

BRAKK!!!!!

"awhhs...."

Vas bunga di dekat meja kerja Vino itu berhasil terlempar mengenai tepat kepala sang istri.

"Melinda?"

Vino menyesali perbuatannya, terlihat istrinya sudah tak sadarkan diri akibat lemparan vas yang sangat kencang.

"Melindaa!!!"

Flashback end
-
-
-
-
-

"Belum puas kah? Dengan kematian mama?"

Vino hanya bisa menunduk kan kepalanya, memang kematian istrinya di sebabkan oleh emosinya sendiri.

"Maaf"

Freya menurunkan todongan pistol itu, sementara chika dengan peralatan satpam yang ia pakai di depan, memasangkan borgol kepada vino.

Zean dan kawan-kawan yang dari tadi memperhatikan drama antara anak dan papanya itu hanya bisa menyimak.

Zean menoleh kearah belakang, masih ada para penjaga di area belakang.

"Masih mau hidup ga?" Tanya zean kepada semua penjaga itu.

Mereka hanya mengangguk ketakutan.

"Pergi!"

Tanpa menunggu beberapa detik, mereka langsung berhamburan keluar dari rumah itu.

Z.A.C (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang