Kali ini yang ada di otak zean adalah berharap bahwa Chika mengizin kannya untuk pergi bersama Marsha.
Ya walaupun kecil kemungkinan Chika tidak cemburu, tapi setidaknya ia tak membohongi kekasihnya itu.
"Plis plis" gumam Zean sedikit panik.
*****
Pagi hari, Christy sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah, kali ini ia lebih awal siap dari pada abang-abang nya, ya karena tau lah?
"Dek kok udah siap? Masih jam berapa? Kakak mu aja belum ada yang bangun" ucap shani bertanya.
"Ada janji mah kitty ama temen" ucap Christy kepada Shani.
"Oh? Jadi ga berangkat bareng kakak dek?" Tanya shani lagi.
"Eumm....kali ini nggak dulu deh, ada janji soalnya" ucap nya sambil memasang sepatu.
"Yaudah, hati-hati aja, sarapannya gimana?"
"Bekal aja mi"
"Oke sayang, tunggu bentar ya"
Shani kembali memasuki dapur, untuk menyiapkan bekal anak bungsunya itu.
Sedangkan christy masih sibuk berkecimpung dengan sepatu nya, sambil menunggu flora yang memang mereka telah ada janji untuk berangkat bersama.
Tak lama terlihat mobil yang telah parkir di depan gerbang rumah yang bak istana itu, siapa lagi kalau bukan flora?
Christy mengisyaratkan flora untuk masuk kedalam rumahnya, sambil menunggu shani menyiapkan bekal makanannya.
"Sini!" Ucap Christy dengan gerakan isyarat.
Flora seperti paham dengan yang di maksud Christy, ia melangkahkan kakinya memasuki pelataran rumah Christy yang besar.
"Udah sampe aja? Bentar ya flo nunggu mami gua lagi nyiapin bekal" ucap Christy yang niatnya hanya basa-basi.
"Santai mah, masih jam berapa juga? Mana abang-abang lo?" Tanya flora.
"Jam segini masih geletakan di kamar, udah gua udah ijin mami kok" jawab Christy santai.
Shani keluar dari dapur dan membawa tas berisi bekal makanan untuk anaknya.
"Ini de" ucap shani.
"Makasih mami!"
"Ini temennya?" Tanya shani ketika melihat flora di sana.
"Iya tante, salam kenal, florian" flora berkenalan kepada Shani.
"Eh iya, shani, yaudah gih kalian berangkat, hati-hati di jalan ya!" Ucap shani.
"Iya mah, yuk flo"
"Duluan tante"
Akhirnya mereka berjalan bersama memasuki mobil flora, Shani hanya tersenyum melihat anaknya yang kini sudah beranjak dewasa.
"Tak terasa waktu begitu cepat ya" gumam shani sambil menatap punggung keduanya.
Shani berniat untuk kembali memasuki rumah besar itu, tidak lupa untuk membangun kan kedua anaknya yang sekarang, masih sibuk tidur mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z.A.C (End)
RandomTiga anak keluarga kayaraya se Indonesia, anak dari bapak Gracio Harlan Mahara, dan Ibu Shani Indira Putri, memiliki 3 anak, dua laki-laki dan satu perempuan, tak luput dari kecantikan dan kegantengan paras ayah dan ibunya, anak-anak mereka juga tak...