#19. Florian Shafa Riyadi

2.9K 253 6
                                    

Ruangan keluarga itu benar-benar berisik, teriakan, canda tawa, terdengar di seluruh penjuru ruangan, bagaimana tidak? Kini keluarga Harlan Mahara atau kerap di panggil Harlan Family itu berkumpul dengan lengkap, tanpa ada yang terlewat.

Mulai dari pemimpinnya yaitu Gracio Harlan dan sang istri Shani Indira, dan ketiga anak-anak nya berkumpul satu ruangan.

"Ihhh kak zeeann!!!!" Teriak sang bungsu.

"Wleee ambil wleee!!!" Ejek zean.

Christy berlari menuju tempat zean, berusaha mengambil barang yang di rebut oleh Sang kakak.

"Do tangkap!"

Wiuu....

"Ambil toy! Wle" ucap aldo mengejek adiknya.

"Ihh!!! Usil banget sih!" Gerutu Christy.

Alih-alih mengambil barang itu, Christy duduk di kursi ruangan keluarga itu, terlihat shani dan gracio juga tersenyum melihat kehangatan keluarga mereka.

"Liat lah kelakuan mereka mas, usil banget kayak kamu!" Ucap shani.

"Hahaha, kasian anak kita bungsu, selalu jadi korban keusilan kakak-kakak nya, coba dia punya adik cewe lagi ya sayang?" Jawab gracio tak mengalihkan pandangannya.

Bugh!

"Awss" ringis nya.

"Selalu! Aku ga mau lagi ya mas! Bertiga aja pusing, apalagi empat?" Gerutu shani.

"Haha becanda sayang!" Bujuk gracio kepada shani.

Di sisi lain trio wek wek sudah berdamai, mereka memilih menonton film di tv yang besar itu.

Shani dan gracio sepertinya tertarik untuk ikut menonton bersama keluarga nya.

"Sini mah! Sama kiti aku takut, ka zean mau nonton horor!" Ucap Christy.

Shani mendekati anak bungsu nya, dan mengelus-elus rambut lurus Christy yang panjang.

"Iya sayang!" Jawabnya lembut.

"Yok nonton Qorin!" Ucap zean.

"Ish bang, serem loh itu, gua pernah nonton tapi ga sampe habis, kayaknya masih seperempat nya" ucap aldo.

"Alah cemen!" Bukan zean, melainkan gracio, sang ayah.

"Dih, kek paling berani aja!" Sindir zean.

"Loh! Ayah ini berani! Siapa takut nonton itu, ayo play sekarang!" Ucap gracio bangga.

"Okeh!!"

*****


Selama kurang lebih 4 hari setelah flora atau florian di marahi oleh sang ayah, ia tidak masuk ke sekolah, setiap pagi, pamit ke orang tuanya untuk sekolah, tapi di tengah jalan, ia belok setir menuju rumah temannya.

Seperti saat ini, jam menunjukan pukul 20.45, ia masih berada di cafe bar milik temannya.

Alih-alih mengobrol, ia malah fokus dengan laptop dan gawai atau ponsel yang ada di tangannya.

"Woi!"

Sempat mendongak kan kepalanya, setelah tau siapa yang memanggil nya, ia kembali berfokus kepada laptop nya.

"Buset! Flo!! Lu gua liat-liat dari pagi, sampai jam delapan malam, masih fokus ama laptop lu aja! Makan broo makan! Lu belom makan kan?"

Flora hanya menggeleng tanpa memandang lawan bicara nya.

"Nih! Mie goreng!" Ucap orang itu menyodorkan sepiring mie goreng instan dengan telur dan air putih.

Z.A.C (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang