#40. Tidak Rela!

2.7K 250 19
                                    

"apasih ganggu aja notif"

Christy menggerutu ketika mendengar handphone nya mengeluarkan suara yang lumayan kencang.

Ia kembali meraih handphone nya dan melihat siapa yang baru saja mengganggu rencana tidurnya.

Saat ponsel itu menyala, layar itu menunjukan notifikasi dari seseorang yang dari tadi ia pikirkan, walau dalam hati ia membantah dan berusaha untuk acuh, nyatanya memang dia terpikirkan olehnya.

"Flora?" Gumamnya.

Walau sedikit merasa lega karena ternyata flora masih ingat dengan dirinya, tetapi rasa jengkel itu masih ada di hatinya.

Flora:
Christy, maaf ya tadi ga sempet ngobrol sama lu, gimana? Udah mendingan kan? Jangan lupa makan, istirahat dan minum obat, jangan begadang, cepet tidur, biar bisa masuk sekolah lagi, di cariin muthe jessi ama lulu, gua di tanyaain mulu.

Christy membaca tulisan itu dengan pelan dan memahaminya, seakan-akan nada bicara Flora terdengar di telinganya.

"Nggak kurang panjang?" Gumam Christy sambil tersenyum.

Jari-jemari nya mulai bergerak, mengetik sesuatu yang jelas akan di kirim kepada seorang Florian.

"Bukanya tidur malah senyum-senyum!" Sentak kakaknya yang baru saja keluar dari kamar mandi ruangan Christy.

Christy melirik sebentar, dan terlihat kakak keduanya baru saja berinteraksi dengannya.

"Kenapa???" Sinis Christy.

"Tidur!! Udah jam 9!" Titah Aldo sambil menglap tangannya yang basag.

"Bentar" Christy tak mengalihkan pandangannya dari layar benda kecil itu.

"Nyicil gila apa gimana? Senyum mulu!" Sindir aldo lagi dan lagi.

Christy sebenernya mendengar omongan kakaknya, tapi ia acuh, ia lebih memilih untuk pura-pura tidak mendengar nya.

Setelah dikira selesai mengirim pesan kepada Flora, ia kembali menutup handphone nya dan bergegas berbaring menuju alam mimpi, dan berharap mimpi indah.

Percepat...

Hari ini, Christy sudah di perbolehkan kan pulang oleh dokter, bahagia bukan main, sudah hampir satu minggu Ia berada di kamar putih dengan bau obat-obatan itu.

"Akhirnya aku bebass!!" Teriak Christy yang baru saja kembali melihat langit.

"Deek!! Rumah sakit! Jangan teriak-teriak!" Tegus sang ibunda.

"Iya mamii! Aku seneng banget!" Jawab Christy Excited.

Christy pulang hanya bersama Kedua orang tuanya, yakni Gracio dan Shani, mengingat sekarang adalah hari masuk dan masih terbilang pagi, kedua kakaknya pasti sedang masuk sekolah.

Mengingat dalam waktu dekat ini adalah ujian kelulusan sekolah, jadi tidak ada kata izin untuk keduanya terutama Zean yang sudah menginjak kelas 12 atau 3 SMA.

Tk...tk...tk..tk..tk...tk

"Sialan brisik!!!" Sentak nya membuat murid itu terkejut.

"Ah m maaf zee!"

"Gua mudah keganggu! Fokus soal lu aja!!" Lanjutnya.

Yap, sekarang Zean sedang melakukan ujian, ntah ujian apa, yang pasti ini adalah cara sekolah untuk melatih murid-murid nya sebelum ujian sekolah benar-benar terlaksana.

Hanya ada suara mause dan keyboard yang terdengar, memang SMA mereka sudah di lengkapi fasilitas untuk melakukan ujian secara Komputer, jadi bukan menggunakan kertas dan pensil lagi.

Z.A.C (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang