GARVIN (1)

16.3K 535 12
                                    

"ARVIN!!SINI KAMU!! DASAR MURID KURANG AJAR!! "Ucap seseorang sambil terus berlari mengejar murid berandalnya dengan keadaan basah kuyup,beruntung sekarang keadaan lorong sekolah sepi karena masih jam pelajaran jadi tak ada yang melihatnya berlari dengan baju yang basah.

"HAHAHAHA SINI KEJAR PAK!! "balas siswa tersebut sembari tertawa melihat gurunya yang kesusahan mengejar dirinya karena tubuhnya yang basah di tambah dengan usianya yang tak lagu muda,sedangkan Arvin berlari dengan kecepatan kilat.

"GARVIN REVIANO AVRAM!!!! "Geram pak Zaenal dengan salah satu muridnya tersebut bukan tanpa alasan Pak Zaenal mengejar seorang GARVIN REVIANO AVRAM,karena kelakuan Arvin tubuh Pak Zaenal basah kuyup terkena siraman air dari atas kepalanya saat hendak masuk kedalam ruangannya pelakunya yang tak lain dan tak bukan adalah Arvin.

Saat ditanya kenapa dia melakukannya Arvin dengan santai menjawab "gabut pak" dan langsung mendapat cubitan ditelinga kirinya dari Pak Zaenal setelah itu Arvin berlari kencang karena mendengar Pak Zaenal berbicara tentang hukuman yang akan dia dapat dan terjadilah kegitan aksi kejar kejaran antara Pak Zaenal dan Arvin,bosan Arvin tuh selalu kena hukum.

BUGHHH!

Arvin terjatuh telungkep diatas rumput taman belakang sekolah karena tak sengaja menginjak tali sepatunya sendiri.

"Kena kau murid setan"Ujar Pak Zaenal dengan seringai kecilnya saat berhasil menangkap murid nakalnya itu.

"ya ampun Pakkkk salah saya apa??,saya hanya mencoba menghibur diri sama bantu Pak J biar gk gabut karena gk ada yang ngelanggar aturan sekolah"Ucap Arvin mencari pembelaan.

"Pekerjaan Bapak itu banyak bukan cuman ngurusin anak nakal kayak kamu"Bantahnya.

"Anjing!! "Reflek Arvin terkejut saat dengan tiba-tiba Pak Zaenal menjewer salah satu telinganya.

"Bicara apa kamu?!!!"Tanya Pak Zaenal sembari memperkuat cubitannya didaun teilnga Arvin yang mengaduh kesakitan.

"Ehhhhh bukan gitu pakkkkkk itu tadi saya ref-........ Aduh aduh aduhhh pakkk lepasin telinga saya bisa putus ini!"elaknya dengan pekikan diakhir kalimatnya karena merasakan cubitannya Pak Zaenal yang semakin kencang.

"Ikut keruangan saya!!"Perintah Pak Zaenal pada Arvin yang masih mencoba melepaskan jeweran ditelinganya yang sudah memerah.

"Ahhh elah kena lagi gw"Gerutu Arvin dalam hati.

"Iya iya pak,aduhhhh lepas dulu ini sakit tau"adunya yang tak digubris Pak Zaenal yang malah menyeretnya keruangan BK dengan semakin menarik telinganya membuat telinga Arvin terlihat semakin memerah.

Dia adalah Garvin Reviano Avram yang biasa dipanggil Arvin oleh teman temannya. Arvin memang terkenal disekolahnya karena kenakalan Arvin yang membuat guru dan sahabat sahabat arvin geleng kepala pasalnya Arvin meskipun sudah diberi peringatan beberapa kali untuk tidak melakukan pelanggaran dan mengganggu guru guru yang mengajar tapi hanya dianggap angin lalu yang membuatnya keluar masuk ruang BK.

Saat ditanya kenapa dia melakukan itu Arvin menjawab dengan entengnya 'Biar Pak Zaenal sama guru BK lainnya gk gabut krena gk ada yang melanggar peraturan sekolah, lagian kan aturan dibuat untuk dilanggar' karena jawabannya itu Arvin mendapat sentilan sadis dari Pak Zaenal dan guru lainnya yang mendengar jawaban Arvin hanya bisa menggelengkan kepalanya maklum.

Arvin memang terkenal berandal disekolahnya,Arvin sekolah di sekolah elite SMA Garuda. Dirinya yang selalu membolos kelas ataupun mengganggu guru yang mana membuatnya selalu mendapatkan hukuman berdiri dilapangan sambil melakukan pose hormat untuk sang Bendera Merah Putih atau membersihkan toilet pria disemua lantai.Arvin selalu bisa menarik perhatian teman teman sekokahnya karena aksi kejar kejarannya dengan guru BK ataupun anggota Osis karena mereka bisa melihat wajah frustasi Pak Zaenal serta organisasi sekolah yang mengejarnya pasalnya meskipun tubuh Arvin yang terbilang pendek namun bisa berlari dengan gesit ditambah tubuhnya yang kecil membuatnya mudah melompat kesana kemari untuk menghindar dari kepungan Pak Zaenal dan anggota Osis yang ikut mengejarnya.

Atau mendengar lontaran kata kata Arvin yang nyeleneh saat menjawab pertanyaan dari Pak Zaenal yang menurut mereka lucu ditambah wajah Arvin yang dibuat sepolos mungkin untuk mengelabui Pak Zaenal.
Arvin memang meiliki wajah yang kecil dengan bibir tipis merah alaminya ditambah pipinya yang bulat seperti bakpao hidung mungil dan alis sedikit tebal membuat orang orang yang melihatnya gemas sendiri ingin menguyel-uyel pipi lumer milik Arvin, tapi sayang mereka tidak memiliki keberanian untuk menyentuh Arvin yang notebenya Adik Kesayangan para sahabat-sahabat Arvin yang memilik tatapan setajam elang dengan aura mencekam yang mereka keluarkan saat ada yang menyentuh Arvin seujung kukuhpun,jangankan menyentuh mendekati Arvin saja mereka tidak bisa karena mendapat tatapan tajam dari para 'Pawang' Arvin yang membuat mereka mundur Alon-Alon.

"Anjirlah kan gw cuman 'mencoba menghibur diri' malah kena hukum,sialan bangke emang kan gw gabut anjirrrrrr pengen main hp tapi masih dibawa sama Abang kulkas tai emang lagian kan bla bla bla...... "gerutunya panjang lebar sembari terus mengepel lantai toilet laki laki yang nampak sangat kotor ditambah bau tidak sedap dari dalam toilet pria membuatnya ingin muntah.

"Salah sendiri main hp terus,nggak tau waktu lalu tidur larut malam"sahut seseorang yang tiba tiba masuk membuat Arvin yang sibuk mengoceh sambil mengepel lantai terlonjak kaget.
Saat kepalanya menoleh kepintu toilet ada Abang Kulkasnya yang sedang menyandar pada pintu sambil bersedekap dada menatap Arvin datar membuat Arvin ketar ketir karena orang yang sedang dibicarakannya muncul mendadak.

"Waktu itu kan Arvin gabut stadium akhir Abang yaudah Arvin main game aja, ehhh kebablasan bukan salah Arvin lahhh salahin gamenya yang suruh-suruh Arvin mainin terus"belanya membuat orang yang diajak berbicara geleng geleng kepala tak habis pikir dengan kelakuan sahabat yang sudah dianggapnya Adik sendiri, ada aja jawabannya waktu dikasih tau.

"Abang bantuin Arvin!!"Ucapnya yang membuat orang yang dipanggilnya 'Abang'menyerngit bingung.

"Itu kan hukumanmu selesaikan sendiri,berani berbuat berani bertanggung jawab" Berkat ucapannya tersebut sebuah sabun padat berukuran lumayan besar yang ada diwastafel mendarat tepat dikeningnya membuat pemuda yang terkena lemparan meringis lirih.

"Apasih dek gk usah pakek lempar-lemparan sakit ini"adunya sembari mengusap keningnya yang berdenyut nyeri terkena lemparan sabun meskipun ukurannya yang tak besar tapi tetap saja Arvin melemparnya menggunakan tenaga dalam karena terlampau kesal.

"Salah Abang Galen sendiri ganggu Arvin, orang lagi bersih-bersih jugak manalagi nggak mau bantuin bisanya ngejek adek"omelnya membuat seseorang yang dipanggilnya 'Abang Galen' terkekeh kecil karena melihat ekspresi lucu yang dikeluarkan Arvin.

"Yaudah iya iya maaf sini abang bantuin"ujar Galen yang dibalas pekikan senang oleh Arvin.

"Yessss Abang Galen yang terbaik emang saya-....... "ucapan Arvin terpotong saat mendengar kalimat yang dilontarkan Galen membuat wajahnya yang awalnya berseri menjadi merah padam dengan alis menukik tajam.

"Tapi boong"Ujar Galen sembari berlari keluar dengan tertawa lebar karena berhasil menjaili Arvin sebelum terkena lemparan kain pel.

"ABANG GALEN ANJING!!! "jerit Arvin kesal sambil menghentak hentakan kakinya dengan wajah menahan tangisnya karena terlampau kesal kuadrat.

"Sialan!! Bangkek!!!!! Anjing!!!! MONYETTTT!!"umpatnya untuk sang Abang.

"Awas lu bang gw diemin,sampek lu nangis mohon mohon minta maaf nggak gw maafin humph"Janjinya untuk memberi pelajaran pada Galen.

TBC.

GARVIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang