GARVIN (23)

2.8K 157 13
                                    

Sorry fot typo🙏

Panjang gess awas gumoh😂

Panjang gess awas gumoh😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


__________

Melvin Stefanus Livingston putra ketiga dari pasangan Robert dan Vera. Memiliki sifat tak jauh dari saudaranya yang lain, bedanya Melvin terkadang saat dimansion bersama keluarganya akan muncul sifat aslinya yang suka jahil juga sedikit humoris. Melvin juga partner geludnya Vero.

Wajah tampan, rahang tegas, alis sedikit tebal juga tubuh berototnya membuat para mahasiswi dikampusnya menyukai dalam diam salah satu keturunan Livingston. Wajahnya yang menurun dari sang ibu membuat nya terlihat seperti softboy sekalipun dirinya memasang wajah datar masih akan terlihat kalem juga lembut. Seperti sekarang Melvin menatap wajah pulas Arvin saat tidur yang membuatnya gemas, sedari awal Vera mengenalkan Arvin padanya setelah insiden Arvin yang menjerit takut di halaman mansion. Melvin selalu ingin mengajak berbicara Arvin tapi tidak bisa karena bocah menggemaskan yang tingginya hanya sebatas perutnya itu sudah lebih dulu pulang dan membuatnya tak ada kesempatan untuk berbicara dengan Arvin.

“Bagaimana wajah seseorang yang tidur bisa semenggemaskan ini” Monolognya dengan tangan yang menekan nekan pelan pipi gembul Arvin.

Mereka berada di kamar Melvin yang serba hitam setelah dirinya berhasil mengambil Arvin secara diam-diam. Tadi setelah rapat membahas konflik yang terjadi Melvin memasuki kamar tamu yang ditempati Sean dan Arvin untuk beristirahat. Sean yang tertidur diranjang sebelah kanan sedangkan Arvin tertidur disebelah kakak sulungnya diranjang sebelah kiri. Ranjangnya ditempat kan berhadapan karena memang beberapa kamar tamu di desain memiliki dua ranjang. Melvin menculik Arvin diam-diam dari kakak sulungnya yang tertidur pulas, bahkan saat Melvin mengambil Arvin kakak pertamanya itu tak terusik sedikitpun.

Jam dinding dikamar Melvin menunjukkan angka setengah dua belas malam, setelah membersihkan tubuhnya Melvin berbaring lalu memeluk Arvin erat.

Sleep well adeknya abang” Bisiknya lalu memejamkan matanya menyusul Arvin.

.

.

.

.

Langkah remaja dilorong terdengar menggema diseluruh lantai tiga mansion. Beberapa penjaga yang baru saja berganti shift membungkuk hormat pada keturunan bungsu Livingston Family. Kaki jenjangnya melangkah pada salah kamar milik kakaknya, tanpa permisi ataupun mengetuk pintu remaja tersebut memasuki kamar dan menghampiri bocah menggemaskan yang berada dipelukan sang kakak ketiga.

“Aku takkan kalah start lagi kali ini” Monolog Rayyan sembari menatap tajam kakak ketiganya.

Niat awal setelah diskusi semalam dirinya ingin membawa Arvin untuk tidur dikamarnya. Tapi baru saja satu langkah memasuki kamar tamu dirinya tak mendapati tubuh mungil adik bungsunya dan saat bertanya pada salah satu bodyguard yang berjaga ternyata adiknya sudah terlebih dahulu dibawa Melvin kekamarnya. Rayyan yang sudah membayangkan akan memeluk adiknya sepanjang malam merasa kesal dengan Melvin dan berniat membalas sang kakak pagi-pagi buta. Dan disinilah dia sekarang berdiri disisi ranjang Melvin dengan tatapan tajam yang menatap sang kakak.

GARVIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang