GARVIN (20)

3.7K 173 9
                                    


Author Up! 🎉😆

Gimana masih semangat puasa nggak?

Harus semangat, tinggal beberapa hari lagi.


Happy Reading😆

Sorry for typo, maaf juga kalo nggak nyambung😂


WARNING ❗❗

TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN JUGA ADEGAN BERDARAH-DARAH ❗

***

Setelah menyelesaikan sarapan, Galen dkk bersantai dihalaman belakang mansion sembari memantau Arvin yang sedang bermain dengan Ano ditemani duo rusuh. Abraham pergi kekantor sedangkan Freya harus pergi kerumah sakit untuk menjenguk temannya, dan Freya mempercayakan Arvin pada mereka.


“Lo pergi jam berapa?” Rian membuka pembicaraan setelah hening hampir 30 menit.

“Dua”

“Jangan sampai Arvin keluar mansion untuk hari ini” Ucap Galen yang diangguki mereka berdua.

Galen menatap Arvin dengan tatapan yang sulit diartikan, dia hanya takut terjadi sesuatu pada Arvin yang sudah dianggapnya adik kandungnya. Terlebih Arvin adalah kelemahannya, melihatnya terbaring diranjang rumah sakit beberapa bulan lalu dengan luka ditubuhnya membuat Galen hampir membantai habis bodyguard suruhan ayahnya yang ditugaskan untuk mengawasi Arvin. Beruntung Freya dapat menenangkan emosi Galen sebelum bodyguard yang bekerja dengan suaminya meregang nyawa, tapi digantikan dengan Galen yang membantai para orang-orang yang bersangkutan dengan penculikan Arvin. Dan saat itu Galen benar-benar menghabisi mereka semua tanpa bantuan siapapun, emosi Galen tak bisa ditahannya sama seperti saat penculikan Sean yang membuat Galen menjadi seperti malaikat pencabut nyawa dengan katana panjang ditangannya yang dilumuri darah. Rian,Valo,Isa serta orang tuanya tak bisa menghentikan Galen bahkan Freya hampir dibuat jantungan dua kali saat melihat kondisi putranya yang dilumuri darah dari orang-orang yang dibantainya.

Galen bimbang antara dirinya harus merelakan Arvin menjadi bagian keluarga Livingston atau tetap membiarkan Arvin tinggal bersamanya dengan penjagaan ketat dan tak membiarkan Arvin keluar mansion untuk sekolah ataupun main. Tapi jika Galen memilih opsi yang kedua, itu akan sulit mengingat Arvin yang tak bisa diam walau semenit, belum lagi Arvin akan mendiaminya karena tak mengizinkannya sekolah. Galen tak bisa tenang saat Arvin menjadi sasaran target balas dendam musuh, jika Arvin berada dalam pengawalan Livingston mungkin akan mengurangi beberapa kemungkinan Arvin menjadi target. Belum lagi Livingston Family memiliki sibungsu sebagai kartu AS mereka, dan opsi pertama adalah pilihan tepat. Walaupun Galen harus berjauhan dari Arvin setidaknya Arvin akan aman dibawah perlindungan Livingston, dan mereka semua akan bersama-sama dalam menjaga Arvin.

.

.

.

.

.

.

“Bang udah bang, capek” Ucap Arvin dengan nafas terengah karena berlarian.

Arvin merebahkan tubuhnya diikuti Ano beruntung rumput halaman belakang cukup bersih. Isa serta Sean ikut merebahkan tubuh mereka didekat Arvin sembari mencoba mengatur nafas mereka yang ngos-ngosan.

“Anjing capek cuk!” Keluh Isa.

Arvin mengibaskan kaos yang dipakainya karena merasa gerah, Isa juga Sean tak jauh beda dengan Arvin mereka mengipasi tubuh mereka dengan alat seadanya.

GARVIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang