Setelah keributan yang terjadi kini mereka semua sudah berada diruang makan dan duduk diam sembari menunggu Vera menyajikan menu makan malam dibantu maid. Beberapa menit kemudian meja makan telah penuh dengan berbagai jenis makanan, Vera yang baru saja selesai meletakkan menu terakhir ikut bergabung dan duduk disebelah kiri putra bungsunya sedangkan Erlan dan Ricky duduk bersebelahan disebrang mereka untuk sang kepala keluarga duduk pada ujung meja yang berarti posisi Robert tepat disebelah kanan Vera dan kiri Erlan. Setelah itu makan malam pun dimulai mereka semua menikmati makan malam dalam diam.
Dentingan alat makan memenuhi ruang makan keluarga, para maid yang berdiri pada sudut ruang makan tak ada yang berani mengeluarkan suara takut mengganggu sang majikan yang menikmati makan malam mereka. Setelah melihat para tuan mereka selesai menghabiskan menu makan malam,para maid yang berdiri disudut ruangan dengan cepat memindahkan piring yang sudah kosong untuk dibawa kedapur dan diganti dengan empat mangkuk berisi berbagai jenis buah yang telah dipotong dadu dan satu piring berisikan kue dengan selai strawbery favorit Vera. Vera selalu meminta maid untuk menyiapkan hidangan penutup sebagai makanan pencuci mulut karena para lelaki Livingston tak ada yang menyukai makanan pencuci mulut yang didominasi makanan manis dengan kadar gula yang tinggi, sampai akhirnya Vera memilih menghidangkan berbagai jenis buah yang baik untuk kesehatan karena suami dan putranya yang terkadang melakukan pekerjaan dunia bawah yang seringnya dilakukan pada malam hari.
.
.
.
.
"Hmmm otw" Balasnya yang ditujukan pada seseorang disebrang telpon setelah itu--Rayyan mengambil hoodie tebal miliknya yang berada diatas kasur king size lalu menyambar kunci motor sportnya yang ada diatas nakas samping tempat tidur.
Setelah menyelesaikan makan malam dan berbincang sejenak diruang makan Rayyan pergi kelantai atas kamarnya berada, niat awal ingin beristirahat sebelum perjalanan panjang ke Indonesia tapi baru saja merebahkan tubuhnya pada kasur king size yang berada dikamarnya suara dering ponsel miliknya yang berada diatas nakas berbunyi nyaring. Lalu dengan malas tangannya mengambil benda pipih tersebut dan menggeser ikon hijau pada layar ponselnya yang tertera nama teman dekatnya yang memintanya menyusul ke basecamp tempat biasa mereka kumpul dengan para geng motor yang berdiri dadakan saat Theo tak sengaja mengenalkan Rayyan pada temannya yang memang sering bepergian menggunakan motor.
Tingg!
Suara lift yang baru saja sampai dilantai dasar mansion mengalihkan perhatian pasangan suami istri yang sedang berbincang tentang keberangkatan mereka besok ke Indonesia ditemani teh herbal. Vera yang melihat pakaian yang digunakan putra bungsunya pun melayangkan pertanyaan.
"Ingin kemana Boy?" Tanyanya
"Basecamp Mom" Jawaban yang diberikan sang anak menimbulkan kernyitan didahi sang ibu.
"Malam-malam begini?"
Inner Vera, Robert yang mengerti kekhawatiran sang istri pun mencoba menahan Rayyan agar tetap berada dirumah.
"Jangan pergi keluar sebentar lagi paman dan kakak sepupumu datang" Ucapnya
"Bukannya mereka kesini besok pagi sekalian pergi bersama kebandara?" Tanya Rayyan saat mengingat ucapan ayahnya tadi saat berbincang diruang makan.
Robert menggeleng karena memang benar beberapa menit yang lalu kakaknya memberi tau jika mereka akan datang malam ini setelah menyelesaikan pekerjaan masing-masing yang ternyata selesai lebih awal dari dugaan mereka. Rayyan yang mendengar ucapan ayahnya menghela nafas lalu berjalan kearah orang tuanya bersantai dan duduk disebelah sang Mommy Setelah melihat gerakan tangan lentik ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARVIN (END)
FanfictionHanya seonggok cerita kehidupan seorang GARVIN REVIANO AVRAM yang menjalani pahitnya kehidupan tanpa adanya orang tua dan hanya ditemani oleh sahabat Arvin yang sudah dianggapnya keluarga dengan dibumbui konflik ringan. Awalnya berjalan lancar sebel...