Kak ai up!!!
Sorry for typo and happy reading😁🫶🏻
____________________
Hari ini weekend, dua hari telah berlalu sejak kejadian penyerangan besar-besaran pada beberapa daerah kekuasaan Démortrier. Semuanya tampak kembali normal, kehidupan mereka selama dua hari ini terlihat damai dengan diselingi tingkah random Arvin.
Dihalaman depan mansion terlihat Arvin yang bermain dengan Ano ditemani Jack dan Jasper yang tak pernah absen berada didekat Arvin. Terlihat bungsu Livingston yang bermain bola dengan Ano yang selalu mengikuti langkah sang majikan sesekali tawa Arvin mengudara memenuhi indra pendengaran para bodyguard yang berjaga.
"Pamam Jack! Tangkep bola yang Arvin oper!" Teriak Arvin dari kejahuan.
Sipemilik nama menoleh dan melihat tuan muda kecilnya yang bersiap menendang.
Hap!
Bola milik Arvin mendarat tepat dikaki Jack, begitupula Ano yang selalu mengikuti arah bola pergi.
"Oper ke paman Jasper!" Komando Arvin lagi yang langsung dituruti Jack.
Niat awal hanya ingin menemani tuan muda mereka tanpa ikut bermain tapi berakhir semua penjaga yang menemani Arvin ikut dalam permainan karena Arvin yang meminta. Ditengah teriknya matahari pagi mereka bermain bola selama 20 menit, nafas mereka pun mulai memburu dengan keringat diwajah mereka.
"Paman, hahh.. istirahat sebentar, Arvin capek" Katanya sembari merebahkan dirinya ketanah.
Semua orang menuruti perkataan Arvin, melihat tuan muda mereka tergeletak ditanah dan terlihat mata Arvin terkena sinar matahari membuat beberapa orang terlihat berdiri melingkar bermaksud menutupi Arvin dari sinar matahari yang lumayan menyilaukan mata.
"Jika tuan muda lelah saya bisa menggendong anda masuk kedalam tuan muda" Ujar Jasper.
Jasper hendak bergerak mendekat pada Arvin terhenti seketika saat melihat gelengan tuan mudanya.
"Arvin ndak papa paman, Arvin masih kuat" Ucapnya dengan wajah meyakinkan.
Setelah menyelesaikan kalimatnya, Arvin bangkit dari acara rebahannya memilih mengusap perut Ano yang sibuk berguling ditanah tepat disebelahnya.
"Ulululu Ano embulnya, perutnya embull" Celotehnya sembari mengusakkan wajahnya pada bulu halus Ano yang bergerak acak karena kegelian.
Para bodyguard yang mengelilingi Arvin dan melihat semuanya tersenyum gemas melihat interaksi keduanya. Saat sibuk dengan aktifitas masing-masing, mereka dikejutkan dengan suara seseorang yang memanggil Arvin dari arah pintu utama.
"Adekk!" Teriak Vera.
Arvin yang mendengar itu reflek menyembulkan kepalanya dari sela-sela kaki panjang Jack yang dibuat terkejut.
"Adek disini Mommy!" Balasnya ikut berteriak karena jaraknya yang lumayan jauh.
Vera awalnya tak menyadari keberadaan bungsunya jika dirinya tak melihat tangan Jasper yang menunjuk tepat dikaki kembarannya. Melihat itu Vera terlihat menggeleng melihat kelakuan bungsunya dengan senyum geli saat melihat Arvin yang malah berdadah ria kearahnya.
"Astaga adek! Gimana kalo paman Jack belum siap dan terjatuh terus nimpa kepala adek hmm, jangan seperti itu lagi oke, adek paham sayang" Ucap Vera sedikit menasehati bungsunya saat jarak keduanya sudah dekat.
Sang empu yang menjadi objek hanya mengangguk dengan cengirannya lalu menarik kepalanya seperti semula. Arvin bangkit lalu mendekat kearah sang Mommy dan menelusupkan wajahnya diperut rata Vera yang tersenyum gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARVIN (END)
FanfictionHanya seonggok cerita kehidupan seorang GARVIN REVIANO AVRAM yang menjalani pahitnya kehidupan tanpa adanya orang tua dan hanya ditemani oleh sahabat Arvin yang sudah dianggapnya keluarga dengan dibumbui konflik ringan. Awalnya berjalan lancar sebel...