Kak ai up‼️
Happy reading and sorry for typo😉
____________________
Para karyawan dengan seragam rapi berjajar di lobi mall untuk menyambut rombongan Galen dkk yang hampir sampai. Mall besar yang merupakan salah satu aset milik Livingston Family terlihat sepi karena semua pengunjung mendadak di minta untuk mengosongkan mall sesuai perintah Robert dan kini para karyawan mall siap menyambut tuan muda mereka yang berkunjung untuk bermain.
Tak lama suara mesin motor maupun mobil dengan harga fantastis masuk ke area halaman mall di ikuti beberapa mobil bodyguard. Para bodyguard langsung berpencar untuk penjagaan, tak lupa beberapa sniper untuk pemantauan jarak jauh.
Arvin yang baru saja turun dari motor Galen melompat kecil karena tak sabar, dirinya sudah lama tak pergi ke tempat ini semenjak dirinya menjadi bagian dari Livingston Family karena takut menjadi incaran musuh.
"Ayo kakak! Lamanyaa!" Teriaknya pada Rayyan yang sibuk berbicara pada beberapa bodyguard.
Setelah melihat sang kakak berjalan ke arahnya Arvin, Sean maupun Theo dengan semangat berlari memasuki gedung dan langsung disambut dengan bungkukan hormat para karyawan yang berjajar rapi. Ketiganya bersemangat untuk membeli beberapa mainan ataupun action figure untuk menghias kamar mereka. Jangan lupakan Isa yang berniat mengajak mereka berburu makanan ataupun beberapa barang kebutuhan mereka seperti baju dan sepatu. Galen, Rayyan, Rian, Valo juga Elard berjalan santai dibelakang sembari memantau karena sebenarnya mereka tak berniat membeli apapun.
Toko pertama yang mereka kunjungi ialah toko mainan untuk membeli mobil-mobilan yang di inginkan Arvin. Saat baru masuk Arvin dengan senyum merekah berkeliling mancari mobil mainan incarannya ditemani Sean, keduanya berbagi tugas untuk mencari di ikuti yang lain. Awalnya semuanya sibuk mencari berbekal foto yang Arvin kirim pada grup chat, tapi tak lama Valo baru menyadari hal bodoh yang mereka lupakan.
"Kenapa gak minta tolong sama pegawainya aja buat nyariin?" Tanyanya heran.
Mendengar itu mereka semua mendadak berhenti berjalan seolah baru menyadari kebodohan diri sendiri, trio rusuh plus Theo kompak menepuk jidat merasa bodoh.
'Tolol anying!' Batin Sean lelah.
Rayyan menghela nafas sebelum memanggil salah satu pegawai yang berdiri di dekat meja kasir dan menanyakan mobil incaran Arvin dengan menunjukkan foto diponselnya, tak lama pegawai tersebut mengangguk lalu berjalan menuju salah satu rak untuk mengambil mobil-mobilan yang mereka cari. Melihat itu Arvin berjalan semangat mendekat pada karyawan perempuan yang meneteng kotak berukuran sedang, senyumnya merekah saat melihat mobil incarannya berada didepan mata. Karena terlalu semangat Arvin berjalan mengikuti karyawan yang membawa mobilnya menuju meja kasir untuk dibungkus.
"Pelan-pelan kakak, jangan takut Arvin gak gigit kok" Celetuk Arvin.
Pegawai perempuan didepannya yang ia panggil kakak tersenyum kecil sebagai balasan, Arvin mendadak kasihan pada kakak pegawainya yang tremor saat menyiapakan mobil mainannya. Dirinya hanya tak tau saja jika pegawai perempuan didepannya gugup karena dikerubungi orang-orang tampan.
Lima menit kemudian semuanya selesai, saat Rayyan hendak membayar ucapan pegawai perempuan di hadapan mereka membuat mereka bertanya-tanya.
"Tidak perlu tuan muda, tuan Robert melarang anda serta teman-teman anda membayar barang ataupun makanan yang di ambil, karena semuanya akan di list dan tuan Robert sendiri yang akan membayar semua total belanjaan kalian disini" Terangnya panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARVIN (END)
FanfictionHanya seonggok cerita kehidupan seorang GARVIN REVIANO AVRAM yang menjalani pahitnya kehidupan tanpa adanya orang tua dan hanya ditemani oleh sahabat Arvin yang sudah dianggapnya keluarga dengan dibumbui konflik ringan. Awalnya berjalan lancar sebel...