GARVIN (32)

1.7K 92 4
                                    



Nih yang minta aku up lagi, bilang apa kalian sama ndoro?


Iya sama sama😆🫶🏻



Sorry for typo and happy reading all❗️🫶🏻




____________________



Rayyan memakirkan motor yang dikendarai nya dihalaman depan pintu utama mansion, tak jauh dari tempatnya dua mobil SUV terparkir berjajar dengan mobil yang lain. Galen dkk berpisah dengan mereka ditengah jalan karena harus pergi ke markas milik Guerillaz untuk mengawasi pemindahan beberapa berkas serta barang kecil. Jadilan hanya nereka berdua yang sampai ke mansion,  Rayyan melepaskan helm full face nya lalu ia berikan pada salah satu bawahannya yang baru saja mendekat, Rayyan tidak tau nanti Galen dkk akan menginap atau tidak karena Galen tak mengatakan apapun.
setelah itu fokus Rayyan jatuh pada sang adik yang terlihat kesulitan membuka pengait dilehernya. Dengan cekatan Rayyan membantu sang adik melepaskan sesuatu yang membungkus kepala sang adik, tangan besarnya merapikan anak rambut Arvin yang berantakan.

"Hehehe, makasih kakak" Ucapnya dengan senyum lebar.

Rayyan terkekeh lalu membawa adiknya pada gendongannnya, Arvin memeluk erat leher sang kakak lalu menyandarkan kepalanya pada bahu Rayyan. Dibelakang mereka berjalan duo J dengan tangan meneteng tas sekolah milik kedua tuan muda mereka.

"Kakak, Mommy dirumah?" Tanya Arvin saat melihat keadaan mansion yang sepi.

"Mommy dikantor bersama Daddy, adek akan bersama kakak juga abang Daven" Balas Rayyan yang kini mendudukkan adiknya pada sofa ruang keluarga.


Dirinya berjongkok untuk melepaskan sepatu sang adik lalu digantikan dengan sandal rumahan dengan karakter toothless yang sudah disiapkan maid tak lupa dirinya juga melepas sepatu miliknya lalu menggantinya dengan sandal rumah. Maid yang sudah bertugas untuk menjaga kebersihan mansion langsung bergerak cepat mengambil sepatu serta tas dua tuan muda mereka dan diletakkan pada tempatnya duo J senantiasa berada didekat Arvin juga.


"Mommy buat cemilan apa bi?" Tanya Arvin pada salah satu maid bagian dapur yang memberinya minum.

"Bolu kesukaan tuan muda kecil"

Arvin mengangguk lalu memberikan gelas kosong pada maid yang sama lalu netranya memperhatikan kakaknya yang kini sibuk mengelap tangan serta lehernya dengan tisu basah bayi.

"Mandi dulu atau makan bolu?" Tanya Rayyan pada sang adik.

"Mandi kakak Ray, nggak nyaman, badan adek lengket"

Rayyan mengangguk saat ingin mengangkat sang adik pada gendongannya Arvin terlihat menggeleng.

"Arvin mau jalan kakak" Ujarnya.

Keduanya berjalan menuju lift yang berada didekat tangga di ikuti duo J dalam diam, beberapa bodyguard serta maid yang melewati mereka menunduk hormat dan dibalas senyum manis Arvin sedangkan Rayyan hanya diam dengan wajah datar khasnya.


Pintu lift terbuka keduanya berjalan melewati lorong panjang. Bodyguard yang berdiri paling ujung membukakan pintu kamar tuan muda kecil dengan kepala menunduk hormat, setelah keduanya masuk pintu kamar Arvin ditutup Rapat dengan duo J yang berjaga didepannya.


"Kenapa kakak Ray masuk kamar Arvin nggak kekamar kakak sendiri? Emangnya kakak nggak mandi?" Tanya Arvin heran.


"Nanti setelah adek"

GARVIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang