GARVIN (24)

2.8K 169 9
                                    

Karena author gabut jadi update😂

Happy Reading🍻

Sorry for typo🙏


____________________


“Salah Se, yang warna hijau dulu” Ucap Arvin.

“Sama ae bambang”

“Beda lah!! Tuh liat. Harus sesuai urutan”

Setelah itu Arvin memberikan satu balok yang dimaksud pada Sean yang hanya menurut sebelum Arvin ngambek.

Mereka berdua sedang sibuk merakit lego di ruang keluarga dengan di selingi beberapa keributan kecil di antara keduanya. Melvin dan Rayyan yang sedari tadi mengawasi di sofa belakang mereka hanya diam tak ingin melerai pertikaian kecil yang terjadi didepan mereka. Sedangkan Isa sibuk di dapur menyiapkan camilan buatan Vera yang di buat sebelum berangkat menemani sang suami di kantor. Meskipun Isa tipe orang pecicilan juga slengean, jika masalah dapur dirinya yang paling paham.

“Kapan selesai nya sihh!” Kesal Arvin.

Karena sedari jam delapan sampai jam sepuluh lewat lima menit lego yang digarapnya belum juga selesai.

“Ya lo ngerjainnya cuman lima menit istirahat lo aja dah nyampe tiga puluh menit lebih” Balas Sean tak kalah kesalnya.

Beberapa kali Arvin meminta bantuannya untuk memasang bagian yang sulit sedangkan Arvin dengan santai merebahkan tubuhnya dilantai beralaskan karpet tebal di saat dirinya membantu anak itu memasang bagian yang sulit.


“Ya kan gw masih kecil, jadi enggak boleh kerja yang berat-berat” Elaknya.


“Hilih kondisi kek gini lo ngaku kecil”

Melvin juga Rayyan yang mendengar pertengkaran didepannya hanya menggeleng kan kepalanya merasa heran dengan tingkah Arvin yang resmi menjadi adik bungsu mereka. Setelah dua hari resmi menjadi bagian Livingston Family membuat mansion Livingston terasa ramai belum lagi Galen dkk masih menginap untuk beberapa hari ke depan karena kondisi yang belum bisa dikatakan aman. Terkadang mansion terisi pertengkaran antara duo rusuh dan Arvin, bahkan Vero juga Melvin terkadang ikut nimbrung di antara pertengkaran mereka dan berakhir Arvin yang menangis karena kalah lalu mengadu pada Vera. Di saat malam hari menjelang tidur para anggota keluarga Livingston akan berebut siapa yang akan tidur dengan Arvin, belum lagi permusuhan antara keturunan Livingston yang berselisih untuk mendapatkan perhatian dari Arvin. Membuat mansion Livingston terasa lebih hidup juga ramai.

Meskipun sehari setelah Arvin resmi menjadi bagian dari Livingston Family Arvin tak banyak tingkah juga beberapa kali menolak tawaran semua orang yang ingin membelikannya hadiah sepulang kerja atau markas beruntung Vera dapat membujuk Arvin.

“Arvin kan menjadi tanggung jawab Daddy, Mommy, Papi, abang, kakak Ray jadi Arvin tidak perlu merasa sungkan dengan keluarga Arvin untuk meminta dibelikan sesuatu karena uang kami uang Arvin juga begitupun barang kami barang Arvin juga” Ucap Vera lembut tangan lentiknya membelai rambut halus Arvin yang tidur berbantalkan pahanya.

“Sama seperti keluarga nya abang Galen dan yang lain, meskipun Arvin menolak menjadi bagian salah satu dari mereka tetap saja Arvin adalah tanggung jawab mereka yang ingin menjaga juga merawat Arvin seperti keluarga kandung”

“Keluarga tidak hanya terbentuk karena hubungan darah, jika mereka saling menyayangi juga berjanji untuk saling menjaga satu sama lain akan terbentuk hubungan erat selayaknya keluarga”

GARVIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang