GARVIN (28)

2.1K 108 10
                                    

Author update!!

Sorry for typo🙏🏻

Happy Reading🫶🏼🤗

____________________

Sepasang kaki kecil dengan balutan sandal rumahan terlihat menelusuri lorong lantai 3,lalu memasuki kamar yang merupakan miliknya. Matanya melihat tubuh bongsor yang masih terbalut selimut tebal dengan karakter Toothless dengan mata yang masih terpejam nyaman disaat matahari sudah menunjukkan sinarnya.

"Se,bangun woy! Dah siang cuyy,ntar rezeki lo dipatok ayam" Ucap Arvin sembari mengguncang bahu Sean.

"Biarin,ntar sore ayamnya gw goreng buat lauk" Balasnya dengan suara khas orang bangun tidur.

Setelah itu Sean mengubah posisi tidurnya membelakangi Arvin yang mana membuat si empu kesal.

"Lagian duit gw dah banyak" Sambungnya yang membuat mimik wajah Arvin berubah julid.

"Dih songong" Cibir Arvin.

Tak menyerah,Arvin mencoba membangunkan tubuh Sean dengan menarik tangannya,tapi karena perbedaan besar tubuh mereka membuat tubuh Sean tak bergerak hanya posisinya yang berubah menjadi telentang.

"Bangun Se,dah siang ogeb!! Disuruh Mommy sarapan noh, dah ditunggu dibawah!!!" Teriaknya kesal karena Sean tak kunjung membuka mata.

"Ntar 5 menit lagi" Nego Sean.

"Halah bullshit! 5 menit konon,ntar jadinya 5 jam!!!"

Mendengar ucapan Arvin Sean mendudukkan tubuhnya cepat karena shock berat.

"Heehhh anjirr!! sapa yang ngajarin lo ngomong begitu??" Tanya Sean.

'Dih sok polos,najiss' Ucap Arvin dalam hati.

"Nyenyenye" Ejek Arvin kesal.

Padahal jam masih menunjukkan pukul 8.45 tapi Sean sudah menguji kesabarannya yang tipis.

"Dahlah serah lo,gw aduin Mommy" Ancamnya dengan wajah garang.

Ancaman Arvin berhasil,Sean langsung berlari panik mencari letak pintu kamar mandi karena tak ingin mendapat omelan Vera.

"Anjing cepuan lo,iya ini gw mandi!" Teriaknya.

Melihat pintu kamar mandi tertutup rapat,Arvin memilih pergi meninggalkan Sean dengan kegiatan mandinya. Setelah membuka pintu kamar lebar,Arvin berbalik masuk untuk mengambil mobil listrik miliknya yang terparkir disudut kosong kamarnya.

Suara mesih mobil listrik Arvin yang memasuki area dapur menarik perhatian Vera yang tadinya sibuk memasukkan cookies coklat kedalam toples bening. Dirinya yang duduk disalah satu kursi pantry dapur menghadap pada pintu masuk area dapur melihat jelas putra bungsunya.

"Kemana abang Sean-nya?" Tanyanya saat tak mendapati batang hidung Sean.

"Mandi Mommy" Jawabnya setelah sampai didekat kursi yang diduduki sang Mommy.

Arvin mendongak untuk mengintip apa yang dilakukan sang ibu dan saat melihat  cookies coklat kesukaannya membuat mata Arvin berbinar senang.

"Mommy, Arvin mau,Arvin mau!" Katanya sembari mengadahkan tangannya pada Vera.

Vera terkekeh lalu mengusap pucuk kepala Arvin dengan tangan kirinya karena gemas dengan tingkah bungsunya. Memgambil satu untuk sang putra yang langsung diterima baik si empu.

"Uwahh besar,terimakasih Mommy" Ucapnya sembari memunjukkan deretan giginya.

"Iya sayang,sama-sama" Balas Vera dengan senyum keibuan.

GARVIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang