GARVIN (13)

5.1K 286 7
                                    

“Humph” Tangan bersilang didepan dada, alis mengkerut ditambah bibirnya yang maju  5cm. Arvin kesal karena kejadian dirinya yang jatuh dari tempat tidur.

“Maafkan abang oke” Ucap Rayyan merasa bersalah sekaligus takut karena Arvin yang mendiami dirinya. Posisi Arvin yang duduk disofa ruang keluarga dengan Rayyan yang duduk dibawahnya karena permintaan Arvin yang ingin memarahi Rayyan. Para bodyguard hampir menjatuhkan rahangnya saat melihat anak kecil yang dibawa tuan muda mereka berhasil menaklukkan bungsu keluarga Livingston yang terkenal dingin.

“Arvin mau apa, nanti abang beliin” Arvin melirik sekilas Rayyan yang ada dibawahnya merasa tergiur dengan tawaran Rayyan.

“Affah iya?” Tanyanya yang dibalas Rayyan anggukan tanpa ragu. Rayyan tak tau saja jika Arvin diberikan tawaran ‘mau apa? Nanti abang beliin’ Arvin tak akan melewatkan kesempatan emas dan akan meminta apa saja yang melintas diotaknya.

“Emmmmm” Arvin melihat keatas langit-langit ruang keluarga dengan mata yang bergerak ke sembarang arah memikirkan apa yang harus dimintanya. Sedangkan Rayyan bersorak dalam hati karena berhasil membujuk Arvin sudah 1 jam yang lalu dirinya membujuk tapi tak ada hasilnya.

“Lato-lato aja” Ucap Arvin karena dirinya ingin memainkan yang sedang viral di tiktak.

Rayyan menyerngit tak paham dengan permintaan Arvin. “Lato-lato itu makanan?” itu yang ada diotak Rayyan.

“Makanan?” Tanyanya. Arvin menggeleng takjub dengan tangan yang menutup mulutnya dan wajah kaget yang di lebih lebihkan.

“Abang nggak tau lato-lato?-”

“Ckckckck tak patut tak patut” Balas Arvin menirukan gaya di kartun ‘si kembar botak’.

“Pinjam hp nya sini” Pintanya karena ponsel miliknya yang disita.

Rayyan menyodorkan ponsel miliknya yang ber merk Samsung Z Flip Arvin mengambil ponsel Rayyan dengan tangan gemetar efek tremor karena memegang ponsel mahal.

“Anjay mehong” Monolognya lalu mengetik pada kolom pencarian diaplikasi tiktak dengan penuh kehati-hatian.

“Gini lo abang” Ujarnya sambil menyodorkan layar ponsel untuk menunjukkan video anak kecil yang
memainkan lato-lato.

“No! Nanti tubuhmu memar” Tolaknya saat melihat mainan yang ditunjukkan Arvin bagian bolanya terlihat keras sekaligus sakit jika mengenai badan mungil Arvin.

“Dihhh tadi nawarin” Balasnya dengan wajah julidnya yang khas. Wajah Arvin kembali kesal karena permintaannya ditolak yang kesekian kalinya karena sebelumnya Arvin sudah meminta pada Abang-abang nya tapi ditolak dengan alasan yang sama seperti Rayyan.

“Kenapa?” Vera bertanya karena melihat wajah kesal Arvin dan ternyata sangat menggemaskan seperti yang diceritakan putra bungsunya. Dirinya baru saja kembali dari dapur setelah mengambil cemilan dan membuatkan minuman untuk Rayyan serta Arvin.

“Abang Mom!!” Ucapnya dengan menunjuk Rayyan penuh dendam Vera mengangkat alisnya tak paham.

“Masak tadi nawarin Arvin bakalan beliin semua permintaan Arvin tapi malah ingkar janji!” Jelasnya menggebu-nggebu.

“Ray?” Panggil Vera meminta penjelasan.

“Lakik bukan?” Ucap Arvin mengompori, Rayyan yang merasa terpojok mengambil ponsel miliknya yang ada disebelah Arvin lalu menunjukkan video yang ditunjukkan Arvin pada sang ibu.

“No!” Tolak Vera sesaat setelah menonton video yang ditunjukkan Rayyan.

Mommy kok ikut-ikutan abang”

GARVIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang