GARVIN (26)

2.6K 125 7
                                    

Sorry for typo🙏🏻

Happy Reading🤗

***

"Kau mendapat informasi baru Galen?" Tanya Robert.

Galen yang duduk disofa sebrang Robert menegakkan tubuhnya mendengar pertanyaan Robert.

"Tidak banyak yang didapat anak buahku. Jejak Vecher masih belum ditemukan, aku tidak tau jika dia pandai memilih tempat peresembunyian. Para orangku hanya mendapat informasi dari klan yang dulunya pernah meminta bantuan pada Vecher, jika dia sedang merencanakan sesuatu yang besar, aku tak bisa menebak tentang apa yang dikerjakannya. Yang pasti itu melibatkan Aigle Noir, Serpent, juga klanku" Jelas Galen panjang lebar.

Galen dan yang lain mengunjungi mansion Livingston setelah mendapat kabar jika Arvin terjatuh dari kamar mandi. Kunjungan Galen juga memiliki tujuan lain yaitu membahas tentang Vecher serta rencana kedepannya untuk berjaga jaga tentang kemungkinan yang terjadi. Arvin masih berada dikamar bersama Vera dan Feyra yang ikut berkunjung entah apa yang dilakukan kedua nyonya tersebut pada Arvin. Dan mereka sedang menunggu kemunculan Arvin diruang keluarga.

"Nanti kita akan membahasnya setelah semuanya berkumpul" Ucap Robert yang di angguki Galen.

"Bagaimana Arvin bisa terjatuh?" Tanya Rian mengganti topik pembicaraan.

"Tersandung selang air yang tergeletak dilantai" Balas Brian yang duduk tak jauh dari Rian.

"Maafkan keluargaku yang tak becus menjaganya" Ujar Robert yang merasa bersalah.

Karena belum lama Arvin tinggal dengan keluarganya tapi sudah mendapat luka karena kelalaiannya.

"Aku tidak menyalahkan Daddy, aku hanya bertanya bagaimana Arvin terjatuh. Lagipula dulu saat Arvin baru beberapa minggu dekat dengan kita sudah mendapat luka" Balas Rian.

"Halo halo,Arvin dateng nihh! Adakah yang kangen adek manis ini?" Ucap Arvin yang muncul dari arah lift.

Semua mata kini tertuju pada Arvin yang berada digendongan Kent di ikuti Vera juga Feyra yang berjalan disebelah Jovial. Mereka tersenyum kecil melihat penampilan Arvin yang menggemaskan kaos kebesaran berwarna baby blue dipadukan celana jeans selutut belum lagi rambut Arvin yang dikuncir apple hair agar tak mengenai benjolan dikening bocah itu. Saat sampai diruang keluarga Arvin bergerak brutal setelah melihat cookies coklat favoritnya yang berada diatas meja lengkap dengan susu yang ada dibotol bergambar planet. Kent sedikit kewalahan menahan gerakan brutal tuan muda kecilnya dirinya juga tak bisa sembarangan menangani bocah digendongannya karena takut menyenggol atau menekan gips ditangan kanan tuan muda kecilnya.

"Tuan muda, jangan seperti itu. Anda bisa terjatuh" Ujar Kent.

"Arvin mau turun paman Jo" Gerakan Arvin semakin brutal, Galen mendekat lalu mengambil alih tubuh mungil adiknya.

"Duduk diam disini, jangan banyak bergerak. Nanti tanganmu semakin lama untuk sembuh" Titah Galen sembari mendudukan Arvin pada sofa tepat ditengah-tengah antara dirinya juga Rian.

Setelah menyempatkan mengusap pelan pucuk kepala Arvin, Galen mengambil toples berisi cookies coklat untuk diberikan pada Arvin.

"Nyam nyam~"

Para Livingston bersaudara yang kalah start dari Galen mencoba menutupi kecemburuan mereka dengan wajah datar seperti biasa, hanya saja kali ini ditambah  aura tidak bersahabat menguar keseluruh ruang keluarga. Seperkian detik kemudian mereka kembali bersikap biasa setelah Arvin memilih turun dan duduk lesehan diatas karpet berbulu. Yang lainnya hanya menggeleng melihat Arvin yang dengan santai duduk selonjoran dengan punggung menyandar pada sofa sesekali tangan kirinya sibuk memasukkan cookies kedalam mulut kecilnya.

GARVIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang