Hanya seonggok cerita kehidupan seorang GARVIN REVIANO AVRAM yang menjalani pahitnya kehidupan tanpa adanya orang tua dan hanya ditemani oleh sahabat Arvin yang sudah dianggapnya keluarga dengan dibumbui konflik ringan. Awalnya berjalan lancar sebel...
Ocehan tak jelas terdengar diruang keluarga mansion Livingston, gumaman-gumaman yang seperti nada lagu salah satu boygroup korea selatan keluar dari mulut kecil bungsu Livingston yang bermain di ruang keluarga ditemani pasangan RoVer yang sedang tak sibuk.
“Jiteun nongdoe"
Lagi lirik yang sama keluar dari mulut kecil Arvin yang resmi menjadi bagian dari Livingston Family dengan nama lengkap Reviano Garvin Livingston. Vera juga Robert yang sedari tadi menemani sibungsu terheran-heran mendengar Arvin yang mengulangi lirik sama setelah kemarin menonton music video sub unit baru dari si hijau neon.
“Nyanyi apasi dek? Suka banget kayaknya sampek diulang ulang” Ucap Vera yang duduk di sofa.
“Xixixi nyanyi parfum Mom” Jawab Arvin dengan kekehan lucu.
Arvin berjalan mendekat pada sofa tempat Robert dan Vera duduk lalu mendudukkan tubuhnya pada pangkuan Robert. Setelah mengambil botol khusus susu miliknya, dirinya menyandar pada dada bidang Robert lalu fokus menatap layar lebar tipis didepannya yang menayangkan kartun naga hitam dengan mulut yang aktif menyedot susu miliknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Visualisasi botolnya Arvin)
“Capek nyusun lego?” Tanya Robert sembari mengalungkan lengan besarnya pada perut Arvin agar tak terjatuh.
Arvin mengangguk sebagai balasan membuat poni miliknya yang dikucir apple hair bergerak lucu. Vera yang gemas mencium pipi gembul Arvin yang bergerak seirama dengan mulutnya yang menyedot susu. Sedangkan si empunya hanya diam fokus menatap televisi besar didepannya.
Arvin yang mengingat sesuatu memutar tubuhnya kesamping untuk menatap sang Mommy disebelah kanannya.
“Mommy”
“Arvin mau tanya...” Vera yang mendengar ucapan Arvin memfokuskan perhatiannya pada Arvin.
“Mommy tau lagu yang liriknya gini gak? Yang mangku purel-” Nyanyian Arvin berhenti saat Vera dengan wajah panik menutup pelan mulut Arvin.
“Arvin. Dengerin Mommy oke. Arvin enggak boleh nyanyi lagu itu, nggak baik sayang” Ucap Vera lembut mencoba memberi pengertian pada sang anak bungsu.
“Kenapa Mommy?” Tanya Arvin dengan kepala sedikit di miringkan.
“Nggak baik buat anak kecil sayang. Liriknya itu mengandung kata-kata kasar, jadi Arvin nggak boleh nyanyi lagu itu lagi oke. Nyanyi yang lain aja. Promise” Ucap Vera lalu menyodorkanjari kelingkingnya pada Arvin.
