GARVIN (31)

1.8K 104 21
                                    

Author up nih🙌🏻🥳

Sorry for typo and happy reading😆






____________________



Malam harinya di mansion Livingston Family nampak terlihat lebih ramai dari biasanya. Di meja makan sudah tertata beberapa menu makan yang membuat perut terasa lapar, semua kursi hampir terisi penuh. Para orang tua bercengkrama membahas tak jauh dari masalah bisnis, sedangkan para putra mereka sibuk menatap satu objek yang berceloteh ria menceritakan film yang baru saja ditontonnya.

"Gitu abang ceritanya" Ucapnya mengakhiri celotehannya.

Arvin yang duduknya diapit Rayyan disisi kirinya dan Melvin disisi kanannya bergerak tak bisa diam, kakinya yang menggantung berayun dengan tubuh yang bergerak kekana kekiri. Dirinya terlampau senang karena semua orang kesayangannya berkumpul disatu meja makan yang sama.

Tak

Obrolan yang terdengar mendadak berhenti setelah maid meletakkan menu terakhir dimeja makan. Seluruh anggota keluarga yang berada di ruang makan duduk tegak bersiap untuk menyantap makan malam.

"Adek mau apa" Tanya Melvin pada Arvin yang juga mendongak menatapnya.

Semua orang ikut menunggu jawaban Arvin disaat mereka bisa langsung mengambil nasi juga lauk yang mereka inginkan, tapi bagi mereka Arvin harus diutamakan karena diatas mereka semua masih ada Arvin yang menjadi tahta tertinggi mereka. Arvin beruntung bisa bertemu dan mengenal mereka yang memperlakukannya seperti putra mahkota.

Netra Arvin mengedar mengabsen satu persatu menu yang ada dimeja makan sembari menimbang-nimbang makanan apa yang di inginkannya. Melemparkan cengiran lucunya pada Melvin dengan tangan yang menunjuk salah satu mangkuk berisi menu udang tumis yang berada didepan David yang dengan cepat bergerak memberikan mangkuknya pada Melvin.

"Hehehe makasih abang☺️"

Melvin mengangguk sembari melempar senyum pada sang adik. Setelah piring Arvin terisi yang lain pun mulai mengisi piring mereka masing-masing dengan nasi juga lauk yang mereka inginkan.

"Selamat makan semuanya!" Seru Arvin dengan mangangkat kepalan tangannya ke atas.

Semua orang yang ada dimeja makan ikut tersenyum tipis melihat wajah bahagia Arvin kecuali Devano yang memang tidak pandai berekspresi. Ruang makan nampak hening hanya ada dentingan peralatan makan.

15 menit kemudian semua orang selesai dengan sesi makan malam mereka dan kini sedang menyantap dessert roti Croissant buatan para nyonya.

"Mommy, adek minta lagi boleh?" Tanya Arvin.

Soal makanan manis Arvin tak akan melewatkannya.

"Boleh, habiskan jika adek mau" Balas Vera yang membuat Arvin tersenyum lebar.

"Pelan, jangan terburu-buru, tak ada yang akan mengambil makananmu" Peringat Rayyan.

Arvin mengangguk dengan mulut penuh, Erlan yang berada tepat disebrang Arvin menggeleng gemas.

"Bagi satu Vin" Ujar Isa yang duduk jarak 3 kursi dari tempatnya.

Arvin melihat roti Croissant dipiringnya yang tersisa satu lalu melirik roti ditangannya yang tinggal setengah membuat Arvin memilih memberikan roti ditangannya yang tadi ia gigit. Karena tangannya yang pendek rotinya hanya  sampai pada Rian yang duduk disebelah Rayyan.

"Abang Rian, tolong" Rian memgambil roti yang dimaksud lalu diberikannya pada Isa yang mendadak melunturkan senyumannya.

'Bjirr, cuman setengah bekas dia pula' batin Isa berbicara.

GARVIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang