Kak ai up‼️
Sorry for typo and happy reading😉
____________________
Di pagi hari yang cerah ini mansion Livingston di ributkan dengan sibungsu yang tak ingin memakai pakaiannya, bocah itu terus berlari mengelilingi mansion menghindari dari cekalan para abang serta kakaknya yang bekerja sama untuk menangkapnya.
"Dek! Berhenti berlari dan pakai baju!" Ujar Erlan yang mulai lelah mengejar Arvin.
"Ndak mau abang! Gerah! Pakek ini aja enak dingin!" Balas Arvin sembari terus berlari.
"Nanti masuk angin adek!" Kini giliran Brian yang bersuara.
"Nggak bakal abang!" Balas Arvin.
"Astaga!"
Mereka berlima ditambah Elard juga Theo saling tatap, mereka berencana menjebak Arvin. Brian serta Ricky yang berlari ke arah barat, Erlan serta Brian yang berlari ke arah timur sisanya berlari memutar ke sisi selatan untuk mengepung Arvin yang berlari ke utara sisi mansion.
Disisi Arvin kini bocah itu sampai pada halaman belakang mansion, hamparan angin pagi membuatnya bergidik karena dingin. Arvin tak sendirian Ano yang dibelakangnya mengawasi majikannya sembari terus berwaspada. Kini tubuh Ano tak sekecil dulu, badannya tumbuh lumayan besar bahkan kalung yang pertama kali diberikan Arvin sudah tak muat dan diganti dengan yang baru.
"Enaknya ngapain ya?" Tanyanya pada diri sendiri.
Para bodyguard dihalaman belakang hanya memperhatikan dari jauh selagi tuan muda mereka tak melakukan sesuatu yang membuatnya terluka. Kaki kecilnya yang dibalut sandal rumahan berkarakter naga kesukaannya berjalan menuju hutan buatan yang dibatasi oleh pagar yang lumayan tinggi. Para bodyguard yang melihat serentak menghampiri tuan muda mereka sebelum Arvin berhasil masuk.
"Tuan muda, anda dilarang masuk ke area hutan oleh tuan besar" Ujar salah satu bodyguard.
"Kenapa nggak boleh? Kan Arvin kepo di sana ada apanya, sapa tau kan ada hewan besar buat temen Arvin main sama Ano" Ujarnya dengan wajah polos.
"Disana berbahaya tuan muda, sebaiknya anda kembali ke dalam, lagi pula tuan muda memakai baju terlebih dahulu agar tak sakit karena udara di luar cukup dingin" Ucap bodyguard yang berdiri disebelah kanan Arvin.
"Kenapa paman cuman pake kaos kalo dingin?" Tanyanya dengan kepala sedikit miring jangan lupakan wajah polosnya yang membuat para bodyguard mengutuk rekannya yang berbicara hal bodoh.
Bodyguard yang dimaksud Arvin menggaruk belakang kepalanya merasa bodoh dengan ucapannya sendiri.
"Emm, anu tuan muda-"
"Dia sudah terbiasa tuan muda, sedangkan anda masih kecil dan imun anda masih belum terbiasa" Potong rekannya yang merasa geram dengan tingkah temannya.
"Ndak papa paman, Arvin kan kuat. Udah ihh awas Arvin mau mencari teman berpetualang, jangan halangin Arvin"
Di saat mereka masih memaki rekannya, mereka tak sadar jika Arvin sudah berlari masuk di ikuti Ano dibelakangnya.
Disisi para abang serta kakaknya, mereka di buat menunggu kemunculan Arvin di titik yang sudah mereka tentukan tapi hampir sepuluh menit mereka berdiam diri di persembunyian mereka tak ada tanda-tanda Arvin datang.
"Kemana Arvin? Kenapa lama sekali?" Tanya Ricky yang mulai bosan menunggu.
Satu persatu dari mereka keluar dari tempat persembunyian dan berkumpul di ruangan luas yang jarang dilewati.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARVIN (END)
FanfictionHanya seonggok cerita kehidupan seorang GARVIN REVIANO AVRAM yang menjalani pahitnya kehidupan tanpa adanya orang tua dan hanya ditemani oleh sahabat Arvin yang sudah dianggapnya keluarga dengan dibumbui konflik ringan. Awalnya berjalan lancar sebel...