Hai hai, kak ai up‼️👋🏻
Sorry for typo and happy reading🫶🏻
____________________
Di siang hari dengan terik matahari yang menyengat kegiatan disekolah ternama di Indonesia terlihat masih berjalan lancar meskipun panas matahari yang terasa membakar kulit, terlihat beberapa siswa laki-laki yang bermain bola ditengah lapangan, beberapa dari mereka memilih bermain sepak bola ataupun basket setelah mengisi perut dikantin. Sorak sorai dari para pemain yang berteriak semangat membuat suasana lapangan besar SMA Gardua terlihat ramai belum lagi suara teriakan siswi yang menyemangati teman mereka sembari memangku nampan berisi makanan yang mereka beli dikantin.
Sedangkan disisi lain terlihat rombongan Galen dkk yang bersantai dibagian utara lapangan sekolah, mereka bersantai dibawah pohon besar untuk menghindari paparan cahaya matahari. Disaat yang lain memperhatikan Sean yang bermain basket dengan teman-teman basketnya dalam diam berbeda dengan Arvin yang sibuk berteriak seperti komentator bola dipertandingan besar.
"Sssttt udah, nanti tenggorokan adek sakit. Nihh makan buah aja" Ucap Rayyan sembari menyodorkan kotak bekal berisi beberapa buah segar yang disiapkan Vera.
"Hehehe oki doki kakak"
Tak lama Sean berlari menghampiri mereka dengan membawa botol minuman dingin yang didapatnya dari salah satu siswi dipinggir lapangan.
"Bagi cil" Ujarnya tanpa basa-basi langsung mengambil buah ditangan Arvin yang hampir mendarat dimulutnya.
Arvin merenggut kesal dan sebagai pelampiasan dirinya memukul bahu Sean yang duduk disebelahnya.
"Sean jorok iyuhh! Ganti baju sana!" Pekiknya sembari mengelap tangannya yang terkena keringat Sean pada baju seragam Isa didekatnya.
"Bjirr! Cill, kenapa malah diusap ke baju gw sih, jorok anyingg!" Ujar Isa terkejut.
Mendengar itu Sean dengan jahil mendekatkan tubuhnya pada mereka berdua tapi karena Arvin yang sadar dengan gelagat anehnya mereka berlari menjauh di ikuti Sean dibelakang mereka yang berlari tak kalah kencang.
"Jan lari woyy! Gw masih wangi btw, malahan wangi duit!" Teriak Sean.
"Jorok Se! Jauh-jauh lo!" Balas Isa berteriak.
Disaat keduanya berbicara Arvin dibuat panik saat dirinya semakin dekat dengan Sean. Karena perbedaan tinggi badan Arvin dengan cepat tersusul Sean sedangkan Isa berlari paling depan.
"Huweee abang! Jangan cepet-cepet napa sih kalo lari! Pelan-pelan gak!?" Teriak Arvin panik.
Sean yang melihat kepanikan Arvin tersenyum devil, dengan kaki panjangnya dirinya mempercepat laju larinya dan berada tepat dibelakang Arvin yang masih belum sadar. Para siswi yang memperhatikan tingkah ketiganya terkikik geli, mereka cukup terhibur dengan kelakuan random mereka yang cukup membuat siswi SMA Garuda betah disekolah.
Para abangnya yang melihat tingkah mereka bertiga menggeleng lelah, ingin menyusul pun malas karena hari ini cuaca terlihat lebih panas dari biasanya.
Disisi Arvin, dirinya masih belum sadar keberadaan Sean yang tepat berlari dibelakangnya. Tapi tak lama dirinya merasa janggal karena tak mendengar suara apapun dari Sean, kepalanya lantas menoleh kebelakang dan boom. Arvin terkejut melihat Sean dibelakang nya dengan jarak lumayan dekat, karena panik Arvin tak sadar dengan mimik wajahnya yang absurd. Sean yang melihat itu dibuat tertawa, beberapa siswi maupun siswa yang memperhatikan ikut tertawa melihat wajah Arvin yang terlihat lucu. Isa yang berada di depan berhenti berlari karena mendengar suara tawa Sean yang keras. Arvin tak menghiraukan mereka yang sibuk menertawakan dirinya, bocah itu terus berlari dan melompat pada gendongan Isa yang masih tak paham dengan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARVIN (END)
FanfictionHanya seonggok cerita kehidupan seorang GARVIN REVIANO AVRAM yang menjalani pahitnya kehidupan tanpa adanya orang tua dan hanya ditemani oleh sahabat Arvin yang sudah dianggapnya keluarga dengan dibumbui konflik ringan. Awalnya berjalan lancar sebel...