Spesial Idul Fitri

2.3K 109 4
                                    

Ini nggak ada sangkut pautnya sama cerita GARVIN ya ini cuman spesial chapter lebaran.

Ohh ya disini anggap aja kerjaannya Daddy Robert sama yang lainnya cuman pembisnis besar.

Okeh Happy Reading😉

Sorry for typo 🙏

***

Keluarga besar Livingston sudah siap dengan baju koko untuk para lelaki juga gamis untuk para perempuan. Begitu juga Arvin yang sudah siap dengan baju koko juga sarung. Setelah sholat eid kini mereka semua berkumpul diruang keluarga sembari menunggu kedatangan Galen dkk. Dimeja ruang keluarga sudah tersedia beberapa kue yang semuanya sudah dicicipi bungsu Livingston, katanya ‘Arvin icip dulu nanti kalo nggak enak kan kasian tamunya keracunan’. Sedangkan keluarganya yang lain hanya menggeleng tak habis fikir dengan tingkah sibungsu.

“Abang”

Para abangnya menoleh pada Arvin yang duduk dibawah dengan karpet berbulu sebagai alas.

“Nggak bisa dibuka” Adunya sembari menyodorkan toples bening berisi kue kering yang masih terdapat selotip.

*ilustrasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*ilustrasi

Arvin kesal karena sedari tadi dirinya mencoba mencari ujung selotipnya tapi tak kunjung ketemu dan berakhir kesal sendiri. Ricky yang duduk disofa dekat dengan Arvin mengambil alih toples ditangan Arvin. Jari telunjuk Ricky memutar sisi toples mencari ujung selotip, percobaan pertama Ricky belum menemukannya, dirinya mencoba sabar. Beberapa kali Ricky mencoba tapi tak kunjung menemukan ujung selotip.

“Sialan. Siapa yang membuat toples seperti ini? Ingin sekali ku ledakkan pabriknya supaya tak bisa lagi membuat toples sialan yang membuatku kesal setengah mati” Umpat Ricky dalam hati.

Ricky yang sudah mencapai batas kesabaran nya, dengan emosi dirinya memukul tutup toplesnya hingga pecah setelah itu membuka paksa tutup toples yang menurutnya tak seberapa itu. Arvin yang melihat cara ekstrem abang nya hanya melongo dengan mulutnya yang terbuka sedikit. Sedangkan yang lainnya hanya meringis mengingat kesabaran Ricky yang setipis akhlak Arvin.

“Habiskan” Ucap Ricky sembari menyodorkan toples berisi kue yang ingin dimakan Arvin.

“Emm makasih abang” Ujarnya.

Ting!

Bunyi notif ponsel Arvin membuat sipemilik menghentikan acara makan nya. Setelah membaca pesan dirinya dengan tergopoh-gopoh merapikan penampilannya juga membersihkan remah kue yang ada disekitar mulutnya. Keluarganya yang melihat Arvin yang tergopoh-gopoh menyerngit heran.

“Kenapa sayang?” Tanya Freya.

“Mom! Cepet siap-siap Mom! Tamu jauhnya Arvin bentar lagi sampai!” Ucapnya heboh lalu berlari kearah pintu utama mansion.

GARVIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang