Dikamar dengan nuansa gelap seorang pria yang baru menginjak umur 27 tahun sibuk berbicara pada sang sekretaris tentang masalah perusahaan. Setelah meminta sekretarisnya untuk menghandle perusahaan selama dirinya pergi Erlan dengan cepat menutup telpon bahkan sebelum orang yang berada ditelpon menjawab Erlan bahkan tak peduli jika sekretaris sekaligus sahabat karibnya menyumpah serapahi dirinya dinegri sebrang karena tujuan utamanya sekarang kamar mandi untuk membersihkan diri.Erlan mengayunkan tungkainya menuju Walk in Closet miliknya lalu mengambil setelan santai yang biasa digunakannya saat berada dirumah setelah itu memasuki kamar mandi pribadi yang berada dikamarnya.
Erlan Dallin Livongston dia adalah anak tertua dari pasangan Robert Stewart Livingston dan Alvera Livingston. Perangainya yang sama dengan sang ayah bahkan melebihi Robert membuat Erlan ditakuti oleh orang-orang yang pernah bertemu dengannya, bahkan saudara Erlan yang lainnya tak berani membantah semua kalimat yang keluar dari mulutnya. Hanya satu orang yang berani mebantah ucapannya, sifatnya yang keras kepala melebihi siapapun membuatnya tak segan mengabaikan ucapan Erlan dan orangnya yang tak lain dan tak bukan sibungsu yang sifatnya menurun dari kakek moyang mereka.
Erlan belum ada niatan untuk menikah segera karena masih ingin menikmati masa kesendiriannya dan tak ingin repot menuruti kemauan perempuan yang kadang berubah-ubah terkecuali untuk sang ibu. Dan keluarga nya tak ada yang menekan Erlan untuk segera menikah karena mereka ingin para pewaris semua kekayaan Livingston Family memilih jalan hidup mereka masing-masing ditambah Erlan juga belum menemukan seseorang yang tepat. Banyak wanita diluaran sana yang menginginkannya tapi mereka tidak benar benar serius dengan Erlan mereka hanya mengincar kekayaan yang dimiliki keluarga Livingston membuat Erlan muak dengan kelakuan perempuan yang sering mengejar dirinya, bahkan banyak wanita yang rela membuka lebar kakinya hanya untuk mendapatkan perhatian dari putra sulung keluarga Livingston.Ceklek
Erlan keluar dari kamar mandi dengan keadaan shitrless dan handuk yang bertengger manis diatas kepalanya untuk mengeringkan rambutnya yang basah menampakkan tubuh bagian atasnya yang tak tertutup oleh pakaian apapun. Jika para wanita yang mendambakan Erlan melihat pemandangan ini langsung didepan mata mereka Erlan yakin mereka tidak akan berkedip barang sejenak hanya untuk melihat pemandangan didepannya. Dengan bahu lebar dan dada bidang ditambah dengan perut eight pack menambah kesan sexy, selain memiliki wajah yang tampan hidung mancung,rahang tegas dengan alis tebal dan memliki garis wajah yang sama seperti sang ayah. Erlan memiliki tinggi 192cm membuatnya mendapatkan predikat bagi orang luar sana maupun para pekerja dikeluarga Livingston yaitu keturunan Livingston yang paling tinggi bahkan saudaranya yang lain memiliki tinggi rata-rata 180cm keatas bahkan sang ibu memiliki tinggi 182cm dan untuk sang ayah memiliki tinggi 190cm.Ceklekk
Pintu kamar Erlan terbuka dari luar menampakkan Vera yang mampir kekamar milik putra sulungnya. Vera yang melihat putranya belum memakai atasan melotot horor ditambah kamar Erlan yang memiliki suhu rendah karena sipemilik kamar mengatur suhu AC dengan temperatur 14° Celcius.“Astaga putra Mommy” Keluhnya lalu dengan cekatan mengambil kaos untuk putranya. Erlan yang melihat ibunya bersiap akan mengomel dengan cepat memakai pakaian yang disodorkan sang ibu lalu mengatur suhu kamarnya dengan temperatur yang pas.
Vera menarik kursi kerja sang anak dan menyuruh Erlan duduk disana setelah itu dengan perlahan mengeringkan rambut sang anak yang basah dengan handuk ditangan Erlan. Erlan yang diperlakukan seperti itu oleh sang ibu hanya diam tak ingin membantah sembari mendengar omelan sang ibu.
“Sudah berapa kali Mommy katakan jangan mengatur suhu kamarmu terlalu dingin setelah selesai mandi pasang pakaianmu sebelum keluar kamar mandi dan jangan mandi memakai air dingin saat cuaca dingin atau saat menjelang malam” Omelnya panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARVIN (END)
FanfictionHanya seonggok cerita kehidupan seorang GARVIN REVIANO AVRAM yang menjalani pahitnya kehidupan tanpa adanya orang tua dan hanya ditemani oleh sahabat Arvin yang sudah dianggapnya keluarga dengan dibumbui konflik ringan. Awalnya berjalan lancar sebel...