Part 3

8.1K 644 10
                                    

Happy reading

Hari ini adalah hari pertama Aletta masuk sekolah seumur hidupnya. Pagi-pagi buta, gadis itu telah bangun tidur lebih awal. Ia sangat antusias untuk pergi belajar kesekolah yang selama ini menjadi impiannya.

Aletta menyiapkan sarapan bersama Erva dengan hati gembira. Sesekali gadis itu bersenandung saat membawakan hidangan ke meja makan. Sontak saja, itu membuat  Erwin bertanya-tanya ada apa dengan puteri-nya?

"Letta kenapa?" bisik Erwin kepada sang istri

"Dia bahagia karna hari ini hari pertama dia sekolah," jawab Erva yang membuat Erwin mengangguk mengerti

"Pantesan ... "

Tit! Tit!

"Daddy, mommy, Letta berangkat dulu yah! King udah jemput tuan puteri nih, bye bye," pamit Aletta mencium punggung tangan Erwin dan Erva bergantian

"Kalo tau dia sebahagia ini, mungkin udah dari dulu aku nyekolahin dia sayang," ungkap Erva menatap punggung Aletta perlahan menghilang dari pandangannya

"Kamu benar, seharusnya kita ngelakuin ini dari dulu."

***

Saat diperjalanan, Aletta dan Alfano cukup asik mengobrol bak teman lama. Kepribadian Aletta yang memang suka dan gampang bergaul membuat Alfano yang cuek merasa nyaman dengan kehadirannya. Sepertinya situasinya mulai berbalik, harusnya yang membuat seseorang nyaman itu adalah Alfano bukan Aletta. Tapi lihatlah, gadis itu malah membuat Alfano terlalu nyaman dengan sikapnya padahal, mereka baru bertemu.

Saat tiba diparkiran CPIS atau Cempaka Putih Internasional School, banyak bisik-bisik menanyakan siapa pemilik mobil sport yang asing dimata mereka. Aletta memandang malas mereka yang menatap mobil Alfano dengan tatapan lapar.

"Ready?" Aletta mengangguk lalu memasang wajah sedatar mungkin, perlu di ingat ya, Aletta adalah sang ahli manipulatif. Ia dapat merubah berbagai ekspresi diwaktu tertentu.

Alfano terlebih dahulu keluar dari pintu kemudi lalu berjalan memutar mobilnya.

"Fano! Lo ganteng banget anjir!"

"Fano beli mobil baru? Gila sih, padahal kemaren kalo ngga salah baru ganti lagi."

"Mas! Lo ganteng banget!"

"Most wanted CPIS nih bos!"

"Ngga bisa berkata-kata lagi dengan ketampanan Fano."

"Netral aja bang, jadi sahabat lo bisa jadi Uke lo juga bisa gue bang."

"Dih belok."

"Eh, itu tangan siapa tuh mulus banget."

Tepat suara terakhir berucap, semua orang tidak ada yang mengeluarkan suara. Mereka memandang penasaran tangan seseorang yang tengah Alfano genggam. Kaki putih mulus Aletta turun dari mobil membuat mereka seketika menahan nafas melihat wajahnya.

Bagaikan ada gerakan slowmo, angin bertiup menghembuskan rambut panjang Aletta yang indah. Tak ada yang berbicara, mereka menatap kagum dan takjub makhluk indah yang ada dihadapan mereka.

"Itu siapanya Fano? Cantik banget anjir."

"Eh itu Livy kan yah? Anaknya pengusaha sukses itu, yang terkenal itu loh!"

QUEEN-NYA SANG SISTEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang