Happy reading
"Aku mencintaimu sangat mencintaimu Livy," bisik Fareve penuh sensual ditelinga Livyana Alettaska.
Livyana tersenyum manis lalu berbalik menatap Fareve yang menatapnya lembut dan penuh obsesi. Entah sudah berapa kali dirinya selalu jatuh dalam pesona pria itu meski ia tahu, jika pria itu sangat terobsesi dengannya.
Fareve tersenyum lalu mengecup sudut bibir Aletta lembut, "Terlalu kagum, heh?" Livy mengangguk tanpa malu.
Gadis yang kini tengah berada dipangkuan Fareve tiba-tiba mengalungkan tangannya dileher Fareve lalu menunjuk bibirnya dan bibir Fareve bergantian.
Fareve terkekeh, "Kamu memang selalu berhasil membuatku gemas dengan tingkah mu yang agresif," ucap Fareve tertawa kecil
Bukannya malu atau marah, Livy malah ikut tertawa bersama Fareve yang menempelkan kening mereka berdua dengan pelan. Suara tawa terhenti, kini mereka saling tatap dengan tatapan lembut dan penuh cinta. Seakan seluruh dunia kini ikut berhenti bergerak menikmati aktivitas saling menatap sepasang kekasih, Romeo dan Juliet ini.
Livy memejamkan kedua bola mata sepenuhnya, Fareve memajukan bibirnya untuk segera mencium bibir manis Livy. Mumpung sedang hanya berdua tapi ...
"Ekhem! Bisa adegannya di jeda dulu, nyonya? Tuan?"
Kurang dua inci lagi kedua bibir itu hampir bertemu, tapi tidak jadi karena mendengar perkataan seseorang yang tiba-tiba masuk tanpa mengetuk. Mereka berdua menoleh ke sumber suara dan menemukan dua gadis yang menatap mereka dengan pandangan berbeda, yang satu dengan tatapan malas dan satunya lagi tatapan binar yang sangat mendamba adegan yang ingin saja terjadi.
"Kesya! Lo ngerusak suasana!" ketus Zora yang tadinya menunggu adegan kiss Fareve dan Livy sambil memukul kepala Kesya menggunakan tangan kosong
Walau hanya dengan tangan kosong, itu dapat membuat kepala Kesya terasa sakit dan tertoleh ke samping. "Apa? Gue kan cuma nyuruh mereka untuk nge-jeda adegannya bukan nyuruh buat berhenti," papar Kesya dengan raut wajah dipolos-poloskan
"Ada apa?" tanya Fareve menatap keduanya datar
Zora yang hendak membalas ucapan Kesya terpaksa terhenti karna mendengar suara Fareve yang datar dan penuh intimidasi. Zora melirik ke arah Livy yang masih belum beranjak dari pangkuan Fareve, dengan memasang wajah santai bahkan gadis itu menyandrakan tubuhnya di dada Fareve.
"Gila! Dia ngga takut denger suara Fareve yang begitu," decak kagum Zora dalam hati
"Seperti yang kalian duga, orangtua palsu Ara berniat menukar seluruh Vitamin yang akan diantar dengan racun yang baru saja diracik dari pasar gelap," jelas Kesya memberi informasi yang baru ia dapat
Zora maju dua langkah, "Kami sudah berusaha menghentikan tapi gagal. Puluhan anak-anak panti mati keracunan dalam kurung waktu tiga puluh menit setelah meminum Vitamin," tambah Zora menundukkan kepalanya
Kesya melangkah menyesuaikan tempat berdiri disamping Zora. Fareve mengetuk tongkat yang disampingnya dengan kontak, yang membuat kedua gadis itu tersentak dan langsung duduk bersimpuh dengan kepala menunduk takut.
"Lima kesempatan, dan kalian selalu gagal, cuih." Tatapan Fareve menajam saat Livy berdecih
Dahi Livy mengernyit, "Apa? Aku benerkan?" tanya Livy
Fareve menghela nafas lalu berdiri dari duduknya setelah menyuruh Livy segera beranjak dari pangkuannya. "Kalian hanya anak dari panti asuhan yang beruntung karna telah aku adopsi. Jujur, aku tak suka jika terus menyiksa kalian lagi. Bagaimana jika kembali ke rumah itu, hm?" Keduanya langsung pucat pasi mendengar suara rendah Fareve yang mampu keduanya gemetar
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN-NYA SANG SISTEM
FanfictionAREA TRANSMIGRATION🔥⚠️ [REVISI] Bertransmigrasi adalah hal yang sangat mustahil terjadi didunia, dan Aletta adalah salah satu dari sekian banyak orang yang mengakui kalau bertransmigrasi itu adalah hal mustahil. Namun, saat ini gadis itu dapat memb...
