Part 28

1.9K 202 5
                                    

Happy reading

Pagi harinya, suasana pagi disekolah terlihat sangat ramai lebih dari biasanya. Penyebab keramaian terjadi pasti tidak jauh karena Aletta dan Alfano yang selalu bertingkah manis namun pagi ini, ada yang lebih menakjubkan daripada melihat kisah romantis sang sistem dengan Queen-nya.

Tampak Alfano tengah mendekap pinggang Aletta dari samping, menatap tajam pria yang tengah tersenyum angkuh menatap Aletta.

"C'mon boy, Livy hanya milikku bukan milikmu. Berhenti memeluknya seperti itu,"

Alfano menarik sebelah alisnya menatap pria yang sepertinya tengah terbakar api cemburu karna melihat Aletta dan dirinya dekat. "Lo ngga punya hak buat nyuruh gue ngelepasin pelukan gue ke Aletta," pungkas Alfano dengan senyum miring

"Your name?" Pria yang baru saja ingin membalas ucapan Alfano langsung terhenti ketika mendengar suara merdu yang berasal dari gadisnya berucap kepadanya.

"Fareve Lenzhei,"

Aletta memejamkan kedua matanya sebentar diiringi gelengan kepala kecil. "Maaf, tapi gue ngga kenal sama lo."

Fareve tertawa miris didalam hati menatap sang pujaan hati ternyata benar-benar mengalami amnesia, sehingga tak mengenali dirinya. Menghela nafas panjang Fareve mengumpati dirinya sendiri, "sial! Ini adalah salahmu sendiri Rev! Jika saja saat itu ... " Lagi-lagi, Fareve menghela nafas panjang tak berniat melanjutkan kata selanjutnya

"Queen, kita masuk." Aletta mengangguk patuh dengan ucapan Alfano

Meski penasaran, ia lebih mementingkan perasaan Alfano yang kini sepertinya tengah memburuk daripada memikirkan pria yang baru saja ia ketahui namanya adalah, Fareve Lenzhei.

Aletta menoleh saat Alfano sudah duduk dikursi murid tanpa menyeret kursi untuknya seperti yang biasa ia lakukan.
"King okay?" Alfano menggelengkan kepalanya lucu enggan menatap Aletta yang masih berdiri didepannya

Aletta menarik kursi untuk duduk menatap Alfano yang masih menunduk. "Cemburu?" Alfano menganggukkan kepalanya tanpa sadar membuat Aletta tertawa kecil sangking gemasnya

Alfano melebarkan bola matanya terkejut saat sadar dengan yang baru saja ia lakukan. "Engga, King ngga cemburu," elak Alfano mengerucutkan bibirnya

Aletta mengacak-acak rambut Alfano dengan gemas. Sikap cemburu yang Alfano tunjukkan membuat Aletta merasa dicintai oleh Sang-sistem. Tatapan gadis itu mulai sendu saat mengingat kembali bahwa dia dan Alfano tidak akan bersatu, hingga tanpa sadar tangannya berhenti mengacak rambut Alfano.

Alfano mendongak saat Aletta menghentikan gerakan tangan lentik itu dikepalanya. Aletta menatap kosong lantai dengan menampilkan senyum sendu. "Queen?"

Aletta tersentak saat Alfano memegang lengannya dengan lembut. Batin gadis itu bertanya-tanya, kapan dirinya melamun? Dan, kenapa tatapan Alfano sangat tersirat akan rasa khawatir?

"Queen kenapa?" Aletta tersenyum tipis seraya menggelengkan kepalanya

Cup!
Alfano mengecup singkat kening Aletta membuat sang majikan menatapnya dengan tatapan bertanya, "Queen kenapa, hm?"

"Queen boleh egois?" Alfano mengernyitkan dahinya, "Egois untuk apa?"

"Egois buat milik King selamanya." Nafas Alfano tercekat, tak dapat membalas ucapan yang Aletta lontarkan

Melihat keterdiaman Alfano membuat kekehan halus nan merdu keluar dari mulut Aletta. "Gapapa, ngga usah dipikirin. Queen cuman bercanda,"

"Hey, Queen kenapa, hm?" tanya Alfano sambil mengelus pipi Aletta

Aletta menggeleng pelan namun sedetik kemudian air mata menetes dari mata indah gadis itu. "Rasanya ngga rela kalo suatu hari nanti, King bakal pergi ninggalin Queen sendirian ...,"

Ungkapan itu meluncur pelan dari bibir tipisnya. Waktu terus berjalan dan saat Aletta telah berhasil menjalankan ketiga misinya, Alfano pasti akan segera pergi meninggalkannya.

Bagaimana Aletta bisa bahagia jika Alfano tidak disisinya? Apakah pria lain mampu memperlakukannya dengan baik, sama seperti yang Alfano lakukan?

Alfano menarik Aletta ke dalam pelukannya tanpa mengucapkan sepatah kata. Ia memeluk Aletta erat memberikan kehangatan dengan menepuk-nepuk kepala Aletta pelan, dan meredam suara isakan Aletta.

***

Fareve mengepalkan tangannya dengan ekspresi marah, "Mereka lagi bicarain apa? Kenapa Livy mau dipeluk sama pria brengsek itu?" gumam Fareve pelan dengan emosi

Randy dan Putra tak sengaja melihat Fareve dari kejauhan tampak berekspresi marah, karena penasaran Randy dan Putra mendekati Fareve dan menepuk pundaknya pelan.

"Lo ngapain berdiri disini?" tanya Putra menatap Fareve yang tersentak mendengar suaranya

"A-ah tidak apa-apa, saya hanya mencari angin saja,"

Randy menatap arah tatapan Fareve sebelumnya dimana hanya ada Alfano dan Aletta masih berpelukan mesra. Dapat Randy simpulkan bahwa Fareve sedang terbakar api cemburu karna melihat Aletta dan Alfano bersama.

"Harusnya aku yang disana~" Putra mengernyitkan dahinya bingung melihat Randy yang tiba-tiba bernyanyi

"Dampingimu dan bukan dia ... "

"Harusnya aku yang kau cinta dan bukan dia ... hoo~" sambung Putra mendramatisir

Fareve menggeram emosi menatap Randy dan Putra yang tengah mengolok-olok dirinya karena ketahuan mengintip Aletta dan Alfano diam-diam. Tak ingin berlama, pria yang berbadan tinggi jangkung itu melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Randy dan Putra yang tertawa puas menatap wajah kesal Fareve.

"Ngenes banget asli, nasib si Fareve,"

"Lagian, udah tau Aletta punya Alfano. Ngapain lagi sih, dia mau deketin Aletta? Kayak ngga ada cewek lain aja," tambah Putra penasaran

Randy mengendihkan bahunya tak perduli, ia tidak ingin terlalu mengurusi masalah seseorang. Selagi itu tidak membuat Aletta atau Alfano terluka, dia tidak akan ikut campur. Ia cukup tau batasannya dalam berteman.

"Tapi Ran, gue ngerasa ..., kayaknya ada sesuatu yang disembunyiin Aletta dan Alfano dari kita berdua." Randy menoleh menatap Putra dengan alis ditekuk

"Maksud lo?"

"Si Fareve itu anak baru, dan dia baru pindahan dari Australia. Aletta sendiri ngga kenal sama dia tapi Fareve dan Alfano saling kenal, bahkan Fareve juga kasih tau Alfano bahwa Aletta milik dia. Anehkan?" Randy diam memikirkan ucapan Putra yang ada benarnya

"Trus kenapa Fareve manggil Aletta itu Livy? Bahkan nama kec-"

"Gue bukan biang gosip, stop nyerocosnya! Telinga gue pengang," potong Randy menutup mulut Putra dengan telapak tangannya.

"Wah ... informasi yang menarik," ucap seseorang yang berdiri tak jauh dari Randy dan Putra

Kakinya perlahan melangkah mundur tanpa menaruh curiga, jika ada yang mengetahui dirinya sedang menguping pembicaraan seseorang sedari setengah jam yang lalu.

Seorang gadis yang tengah dalam dekapan seorang pria tersenyum miring melirik ke arah samping seraya bergumam, "I got you,"







QUEEN-NYA SANG SISTEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang