Part 5

7.4K 556 8
                                        

Happy reading

Dua hari setelahnya, Aletta menghabiskan banyak waktu bersama Alfano di CPIS. Ia masih tidak terima jika harus berpisah dengan sang sistem. Padahal setiap hari, baik disekolah maupun dirumah, mereka selalu bersama. Tepat hari ini, Aletta dan kesembilan temannya yang lain akan pergi ke MIHS sebagai murid pertukaran.

Bukan Aletta namanya jika tidak membuat drama saat menuju MIHS. Sepanjang perjalanan ia terus merengek dan bahkan menitikkan air mata buaya-nya agar Alfano mau menjadi murid pertukaran bersamanya.

Randy dan Putra memutar bola matanya malas kala melihat akting Aletta yang sangat buruk. Kedua pemuda itu menjadi teman Aletta saat menjadi murid pertukaran siswa.

Alfano sendiri sudah terkekeh sendiri melihat wajah Aletta yang menurutnya sangat menggemaskan.

"Jangan seperti itu Queen," ujar Alfano dengan lembut seraya terkekeh

"Ayolah King, Queen ngga mau sendiri. Ikut sama Queen ya? Please," pinta Aletta bersemangat

"Ngga boleh, nanti alurnya jadi semakin rusak kalau King ikut kesana," bisik Alfano yang langsung membuat semangat Aletta hilang

Setelah beberapa menit terlewati, akhirnya Aletta sampai ke MIHS bersama Randy, Putra dan temannya yang lain menggunakan motor sport. Seperti biasa, bisikan-bisikan kagum selalu terdengar jika pertukaran siswa berlangsung. Aletta membuka helm-nya menatap mereka semua dengan wajah datar.

"Gila! Mereka keren banget cuy!"

"Tu cewe mukanya nyeremin woi, tapi rada imut juga tapi serem."

"Lo ngomong apaan sih? Gaje bener,"

"Tu cewek Livy bukan yah? "

"Livy siapa sih?"

"Itu ... Livy yang anak pengusaha terkenal itu njir,"

"Gila sih, gue harus minta foto ini mah sama dia."

"Emang berani? Liat noh wajah temboknya, gue aja ngga berani deketin dia."

Aletta tersenyum bangga dalam hati, ia lagi-lagi merasa senang karna telah dipuji disekolah yang akan ia tempat selama beberapa bulan. Walaupun suasana hati nya sedang gembira, gadis itu masih tetap mempertahankan raut wajah datarnya agar dia di cap sebagai cewek cool seperti dinovel yang pernah Aletta baca.

Randy dan Putra yang melihat raut wajah Aletta langsung meneguk saliva-nya kasar. Menurut mereka, Aletta sedang berada di-mode maung senggol bacok.

Lihat bagaimana raut wajah datar menyeramkan milik Aletta, itu mampu membuat semua orang menatap Aletta takut. Bahkan Randy dan Putra yang biasanya menjadi teman satu se-frekuensi Aletta pun, ikut bergidik takut menatapnya.

"Ran, put, jalan." Aletta melangkahkan kakinya pergi dari area parkiran

Tidak terlalu banyak siswa/i yang berlalu lalang diparkiran, membuat mereka tidak terlalu disorot karna bel masuk.

"Put, kita dikelas mana?" tanya Aletta tak tahu arah

"Kamu nanyea?" celetuk Putra yang berada di sisi kiri Aletta

QUEEN-NYA SANG SISTEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang