Part 6

6.6K 584 21
                                        

Happy reading

Zora menghela nafas panjang ketika tak mendapati ada meja kosong untuk mereka berdua. Namun itu hanya sebentar ketika mata indahnya menatap meja abangnya yang masih tersisa beberapa meja kosong lagi. Tanpa banyak waktu, Zora menarik tangan Aletta untuk menghampiri meja abangnya.

"Ni bocah hobby bener dah narik-narik tangan gue." batin Aletta kesal

"Bang, Zora sama Letta boleh duduk disini kan?" tanya Zora kepada abangnya Rayyan

Masih ingat dengan Rayyan? Sang Antagonis pria kita? Dia adalah Abang dari Clazora. Tanpa kalian sadari, mereka berdua adalah anak dari pemilik sekolah Maidar Internasional High School.

"Boleh," ucap Rayyan tersenyum tipis menatap adiknya

Zora duduk disamping kiri Rayyan dengan Aletta yang berada dikanannya. Mereka segera memesan makanan untuk ia lahap sebelum seorang pelayan datang dengan membawa nampan pesanan mereka.

"Eh btw, boleh dong kita saling kenalan, iya ga Wil?" tanya pria yang ada dihadapan senja yang bernama Ivan

"Iya, nama gue Wiliam Lacerta Allaric, panggil gue Wili," ucap Wiliam dengan sedikit kalem yang membuat teman-temannya heran. Tumben pria itu tidak narsis didepan perempuan cantik?

"Tumben lo jadi kalem, ada apa?" tanya Ivan penasaran

"Gue takut sama pawang mereka, serem semua." ucap Wiliam setengah berbisik yang dapat didengar mereka satu meja

"Lo kenal sama Aletta? Kan dia ngga sekelas sama kalian," kata Zora menatap Wiliam bingung

"Siapa sih yang ngga kenal sama putri tunggal anak pengusaha yang terkenal itu? Jangankan gue yang cuma beda kelas sama dia, Satu Indonesia juga kenal dia Zora," ucap Wiliam

"Halah banyak bacot, oh iya kenalin gue Ivanovic Lucy Watson terserah mau manggil apa."

"Gue Akbar."

"Gue Clazora Agaskara dan ini Abang gue si paling irit dan dingin namanya Rayyan Agaskara," ucap Clazora menyenggol abangnya yang berada disebelahnya

"Aletta."

"Nahkan kalau udah saling kenal gini enak, jadi gampang manggilnya kalau ketemu ditengah jalan," celetuk Ivan

"Ngapain ketemu ditengah jalan? Emang lagi ngemis, sampe harus ketemu ditengah jalan?" tanya Wiliam dengan polos

"Hai? Aku boleh gabung?" Sebuah suara menghentikan aksi Ivan yang ingin menjawab pertanyaan yang Wiliam lontarkan

"Meja kita udah penuh, lagian kok lo sendirian? Mana antek-antek lo?" tuding Ivan

Berusaha tak peduli dengan percakapan unfaedah itu, Aletta malah asik mencomot batagor milik Ivan. Ia melanjutkan aktivitas makannya dengan hikmat, tanpa tahu ada seseorang yang menatapnya dengan gemas.

"Devan sama temen-temennya lagi ada urusan, meja yang lain udah penuh dan cuma disini yang kosong."

"Aku boleh ya duduk disamping murid baru itu," pinta Arabella Scot

"Udah deh, lo ngga usah sokab. Mending lo cabut dari meja kita," sahut Ivan yang memang tak pernah menyukai Ara

"Ta-tapi aku mau duduk disini."

"Emang ngga ada meja lain selain meja ini?" tanya Wiliam sewot yang langsung dihadiahi gelengan kepala oleh Ara

Zora menatap kembali seisi kantin guna mencari meja kosong untuk Ara, agar segera pergi dari meja mereka.
"Tuh di meja para nerd ada yang kosong tuh, lo makan disana aja," tunjuk Zora

QUEEN-NYA SANG SISTEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang