Part 36

1.4K 90 6
                                        

Happy reading

Suara pintu dibuka perlahan membuat atensi seorang wanita yang terikat disebuah kursi mendongak.

"Tidak berteriak lagi, hm?" tanya seseorang yang baru saja menutup kembali pintu gudang

Wanita itu menggeleng dengan lemah, "Lepasin gue, Rev." Senyum miring khas pria itu sedikit terangkat saat mendengar suara yang penuh dengan putus asa itu terdengar

"Sesuai dengan keinginanmu." Ia mulai membuka ikatan ditangan dan di kaki nya lalu mendorong tubuh wanita itu agar menyingkir dari kursi

"Pergi dalam waktu dua menit atau mau ku ikat lagi?" ancam nya dengan deep voice

Dengan panik, wanita itu yang tak lain adalah Ara berdiri dengan kaki lemas berusaha untuk lari dengan cepat meninggalkannya didalam gudang dengan ekspresi gelap.

Selang beberapa menit kemudian, langkah kaki kembali terdengar mendekati gudang. Dengan langkah siaga, ia bersembunyi dibalik kegelapan disudut ruang.

Krieet

Suara nyaring dari pintu yang berdecit menampakkan sesosok siswi cantik memasuki gudang dengan langkah was-was. "Halo? Gue Aletta, lo dimana?" tanya Aletta menatap kanan dan kiri mencari seseorang yang menyuruhnya untuk bertemu di gudang saat pulang sekolah

"Akhirnya lo datang, Livy?"

Aletta menatap arah asal suara dan melihat Fareve berdiri tak jauh dari hadapannya, "Fareve?"

"Yeah, ini aku Livy." Dahi Aletta mengernyit bingung melihat pakaian dan tatapan Fareve yang sedikit berbeda dari biasanya, entah kenapa rasanya Aletta seperti asing dengan Fareve yang ada dihadapannya saat ini

"Terpesona heh?" tegur Alfano dari anting yang Aletta kenakan

Aletta menggelengkan kepalanya mengenyahkan segala pikiran nya tentang Fareve, menghela nafas pelan lalu kembali menatap Fareve dengan angkuh.

"Ada apa?" tanya Aletta dengan sorot dingin menatap Fareve

"Hanya ingin ... "

***

Dada Zora naik turun menghirup udara sebanyak mungkin, ia berlari dari gudang sekolah hingga parkiran dengan panik tanpa memandang sekitar. Seorang laki-laki yang sedari tadi mengikutinya, menarik bahu Zora kuat menghadap kearahnya.

Rayyan, laki-laki yang sedari tadi memperhatikan Zora berlari dari arah gudang menuju parkiran dengan raut wajah ketakutan. Ia menatap Zora dari ujung kaki hingga ujung rambutnya. "Lo kenapa?" tanya Rayyan khawatir

Mata Zora bergerak menatap kanan dan kiri dengan takut, ia merasa was-was takut ada seseorang yang tengah mengawasi. Pupil mata Zora sedikit membesar saat menatap seseorang dari lantai tiga menatapnya dengan tatapan tajam. "Gu-gue harus pu-pulang bang!" Zora berlari dengan cepat meninggalkan Rayyan dengan segudang pertanyaan dibenak nya

Rayyan berbalik lalu mendongak ke lantai tiga, menampakkan bayangan seseorang baru saja pergi meninggalkan lantai tersebut. "Ada yang aneh," gumam Rayyan pelan

"Ray!" Rayyan menoleh menatap Aletta yang berjalan menghampiri nya dengan ekspresif takut yang mendominan

Rayyan dengan segera berjalan cepat menghampiri Aletta, "Lo kenapa?" tanya Rayyan

QUEEN-NYA SANG SISTEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang