Part 34

1.4K 139 12
                                    

Happy reading

Alfano menyeka air mata yang tiba-tiba keluar dari pelupuk mata Livy, sepanjang dia menceritakan kisah tragis yang dia alami, baru ini dia melihatnya terluka. Livy menarik ingusnya kasar dengan menyeka kasar air mata yang ada disebelahnya lagi.

"Setelah kejadian itu, gue bukannya mati tapi malah amnesia." Alfano masih diam menatap Livy yang kembali melanjutkan ceritanya

"Dan disaat gue amnesia, Fareve dan Kesya mulai deketin gue lagi seolah kejadian sebelumnya ngga pernah terjadi. Gue ngga inget apapun saat itu kecuali Nita dan orangtua gue," ucap Livy memandang lurus figura Keluarganya

"Saat kedua orangtua gue ngga ada, Fareve datang dan bilang kalo gue mengalami amnesia karna orangtua gue berencana bunuh gue. Dia bilang, mereka bunuh gue karna ternyata gue bukan anak kandung mereka." Dahi Alfano mengernyit

"Kenapa lo percaya?" tanya Alfano yang disambut helaan nafas kasar Livy

"Karna orangtua gue sama sekali ngga menampik kebenaran itu!" Livy menarik nafas dalam sebelum kembali berucap.

"Gue jadi gadis yang lebih nakal dari sebelumnya, gue jarang pulang ke rumah bahkan gue selalu menghabiskan waktu dengan Fareve didunia gelapnya. Hingga waktu itu, saat gue nyiksa Zora dan Kesya, Fareve tiba-tiba berdiri melindungi mereka dari amukan gue,"

"Dia lebih sayang mereka daripada gue, padahal mereka berencana buat bunuh gue dan Fareve ngga bertindak saat itu." Livy menggeleng kuat saat kepingan memori yang ingin ia lupakan kembali berputar

"Gue langsung pergi disusul Fareve dengan mobilnya dibelakang. Saat itu, gue ngerasa de javu, seolah-olah gue pernah ngalamin itu. Saat itu kepala gue sakit banget dan gue ngga sadar kalo Fareve mulai nubrukin mobilnya kuat. Dan ... yah! Lo tau apa yang terjadi setelah itu," ucap Livy tersenyum hambar

"Jiwa Aletta masuk ke tubuh gue," tambahnya mengakhiri ceritanya

Alfano menghela nafas pelan, "Berarti lo udah inget semuanya?" Livy mengangguk mengiyakan

"Kalo gitu, kasus Vila no 08 dibogor. Jelaskan." Livy diam sejenak dengan dahi menukik tajam

"Maaf, tapi didalam ingatan gue itu sama sekali ngga ada," papar Livy menggelengkan kepalanya lelah

"Lalu didalam ingatan siapa?"

"Aletta,"

Alfano menatap bingung Livy, "Tapi Aletta ngga tau apapun tentang itu," ucap Alfano

Livy menghela nafas pelan, "Dia sebenarnya tau karna didalam ingatan gue, jiwa Aletta terlibat dalam kejadian itu," ucap Livy tersenyum tipis

Livy menepuk pundak Alfano pelan, "Aletta bakal balik lagi ditubuh ini, lo tenang aja."

Livy beranjak dari duduknya, "Sebelum itu, kita harus menyelidiki sesuatu disini,"

"Kemana?" tanya Alfano mengikut langkah kaki Livy menuju jendela

Livy berbalik menghadap Alfano, "Kamu akan tahu nanti," ucapnya tersenyum misterius

____________

Sehari setelahnya ...

"Halo King! Apa kabar!" pekik Aletta kuat tepat ditelinga Alfano

Alfano sontak terjatuh kebawah kasur karna tersentak kaget. Alfano mengerjapkan mata nya bingung, memproses kejadian yang sedang terjadi. Aletta menatap Alfano dengan senyum lebar. "Bangun dong sistem tampan!" seru Aletta tersenyum lebar seperti orang gila

"Queen?" panggil Alfano lemot

Aletta mengangguk semangat, "Yes King! Its me!"

Alfano langsung menerjang Aletta dengan pelukan hangat dan memberi kecupan disetiap inci wajah Aletta. "Haha, King! Itu geli, haha." Tawa geli Aletta pecah saat Alfano terus menerus menciumnya tanpa henti

"ALETTA! BANGUN NAK, NANTI TERLAMBAT!" pekik Erva dari bawah yang menyadarkan Aletta bahwa hari ini dia harus pergi sekolah

"Yoi mommy!"

"King, kita harus sekolah!" Aletta mendorong kuat tubuh Alfano

Entah Alfano yang tidak sigap atau kekuatan Aletta yang kuat, ia membuat sistem tampan itu terjerembab ke belakang untuk kedua kalinya. "Maaf King," lontar Aletta sebelum menghilang dibalik pintu kamar mandi

_________

"Queen kenapa?" tanya Alfano menatap Aletta yang sedari tadi tak henti-hentinya menampilkan senyum lebar menatap ke arah kaca mobil

"Gapapa kok King," sahut Aletta masih tersenyum

Cittt!

Mobil Alfano berhenti diparkiran Maidar International School yang telah banyak dikerubungi oleh banyak murid. Aletta menyipitkan matanya mencoba melihat perhatian yang menarik murid-murid.

"Queen? Mereka liatin apa?" tanya Alfano

"Kamu nanyea?" tanya Aletta mencibirkan bibirnya membuat Alfano gemas ingin mencubit bibir tipis itu dengan tangannya

QUEEN-NYA SANG SISTEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang