Happy reading
"Dimana aku pernah melihat foto itu?" gumam Alfano yang masih mengendarai motor di tengah jalan sepi
Mata Alfano membulat lebar dan memberhentikan motor nya dengan rem mendadak saat mata nya tak sengaja menangkap siluet seseorang. Alfano turun dari motor dan berjalan pelan ke arah rumah kumuh yang berada tak jauh dari motor nya.
Matanya menoleh was was ke kanan kiri dengan langkah pelan. "Aku sangat mencintai mu Livy! Kenapa kau tidak mengerti." Alfano tak melanjutkan langkahnya saat jarak nya sudah dekat dengan seseorang yang membuatnya penasaran
"Aku akan membunuh semua orang yang menginginkan mu dan akan menjadikan mu milik ku seutuhnya. Tunggu aku hm?" ucapnya dengan menatap obsesi foto Aletta tanpa sadar jika seseorang telah mendengar semua apa yang telah ia katakan
Alfano berdiri mematung di balik dinding rumah yang menjadi tempat persembunyian nya, ia tak menduga jika ia mendapat identitas si pelaku secepat ini. Senyum miring pun tercetak jelas di wajah tampan sistem Aletta, ia mulai memikirkan rencana untuk membongkar ini semua di hadapan Queen nya.
"Tak perlu membunuh, aku akan membawa Queen ku kemari untuk mu. Tunggu lah," batin Alfano menyeringai
Alfano berlalu dari sana dengan hati riang, akhirnya misi mereka sedikit lagi hampir selesai.
***
"Lo harus hati-hati sama semua orang disini. Ngga semua yang baik di depan lo, juga baik di belakang lo. Bisa jadi dia yang bakal jadi malaikat maut lo," pangkas Livy menahan kesal
Aletta mengernyitkan dahi nya bingung, "Ada sesuatu?" tanya Aletta yang mendapatkan anggukan Livy
"Gue ngga bisa kasih informasi lebih dari ini, tapi please gue mohon ... terus bersama sistem lo, jangan percaya sama yang lain." Aletta tak bisa menunjukkan raut bingung nya saat ini, dia benar benar dia buat penasaran akan ucapan Livy
Livy mengangkat tangan nya lalu menutup pandangan Aletta yang masih menatapnya. "Tutup mata lo, dan bangun."
***
"Aku sangat menginginkan mu, Livy. Aku sangat mencintai mu," racau nya dalam pengaruh alkohol
Seseorang datang dari pintu dan mendelik tak suka melihat dia mabuk di rumah nya. "Aku tak memberimu izin berada di rumah ku, pergi!" sengak nya dengan menepuk kuat bahu pria yang sedang mabuk itu
Pria itu menoleh lalu mengibaskan tangan nya seolah mengusir dirinya pergi dari sini. Dengan geram, ia menyeret pria itu keluar dari rumah nya. "Kau membuat tempat persembunyian ku menjadi bar? Tak akan ku izinkan bedebah!" oceh nya yang kemudian membanting pintu dengan keras meninggalkan pria mabuk itu tertidur nyaman di depan rumah
Pria itu melangkah masuk ke dalam kamar lalu tersenyum manis menatap sebuah lukisan wanita-nya. "Sebentar lagi, kamu hanya milik ku bukan milik nya," senyum nya menatap sendu sang lukisan
"Livyana Alettaska akan menjadi milik ku, milik Fareve Lenzhei seorang bukan milik Vareno Lenzhei," gumam nya menatap tajam foto dua anak kembar yang saling merangkul
"Tak akan ku biarkan pria gila seperti nya, mendekati Livy-ku."
Benar, pria itu adalah Fareve Lenzhei, seseorang yang pernah menjadi bagian masa lalu Livyana, pemeran utama kita.
Fareve mendudukkan diri nya di tepi kasur lalu menghela nafas pelan, "Kalau bukan karna kejadian itu, ini semua tidak akan terjadi," ucapnya membuang nafas lelah
"Menyesal heh?" Pria mabuk itu kembali masuk ke kamar Fareve dengan memasang tampang konyol
Fareve tak menoleh maupun mendongak, ia masih tetap dalam posisi duduk sambil menatap lukisan Livy. "Kau sudah tentu tau, apa jawaban ku," lugas nya yang membuat pria berwajah sama dengan nya menggeram kesal
"Sialan, kau tak tau! Livy lah cinta pertama ku, dan dia mencintai ku bukan kau! Tapi... " Lidah nya mendadak kelu untuk melanjutkan perkataan selanjutnya
Fareve bangkit dari duduk nya lalu berdiri, "Tapi apa? Tapi Aletta mencintai ku bukan mencintai mu, begitu kah Vareno Lenzhei?" Fareve berhasil membungkam mulut Vareno dengan ucapan telak nya
"Kau sadar kalau dirimu salah tapi kau mencoba untuk terus mengambil Livy dari ku, hingga kecelakaan itu terjadi." Sorot mata Fareve menggelap saat kembali mengingat kejadian kelam yang pernah ia lakukan
***
"Wake up Queen," ucap Alfano membangunkan Aletta dengan mencubit gemas pipi sedikit berisi itu
"Queen ... wake up." Lagi, Alfano mencoba membangunkan Aletta yang masih tertidur pulas
Entah mengapa, Alfano tak bisa menunda memberi tahu Aletta tentang apa yang baru saja dia saksikan, ia harus memberi tahu Aletta sekarang. Gadis yang sedang tertidur nyenyak itu akhirnya terusik, saat Alfano dengan jahil nya memencet hidung Aletta, tak membiarkan Sang Queen bernafas.
"Hah hah hah, King!!" amuk Aletta saat membuka mata mendapati Alfano yang memasang wajah watados di depan wajah nya
Alfano terkekeh gemas lalu melepas tangan nya dari hidung mancung Aletta. "King mau cerita," adu Alfano menggosok gosokkan kepala nya di lengan Aletta seperti seorang kucing
Aletta melirik jam kamar lalu menatap cengo Alfano. "Ngga bisa besok emang? Ini masih jam 3, King!" Aletta tak habis pikir dengan jalan pikir Alfano yang tega membangunkan nya di jam dini hari, hanya untuk bercerita
Alfano tersenyum lima jari saat Aletta bertanya, "Harus cerita sekarang, soalnya lagi hot." Aletta memutar bola matanya malas, "Awas kalo ngga hot." Aletta memberi ancaman kepada sang sistem
Alfano tersenyum puas lalu menegakkan tubuhnya menatap serius Aletta.
"Misi kedua 85% akan segera terselesaikan." Alfano mengangkat tangan nya, menyuruh Aletta untuk tidak memotong ucapan nya"Fareve memiliki kembaran dan ..."
Yuhuuu holaaaaaa!!!
Please ini gue ngetik nya buru buru bangettt jadi kalau ada typo tolong tandain
Menurut gue chapter kali ini agak melenceng dari alur kayaknya jadi mohon maaf yaa tolong di makluminnn eheeeee

KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN-NYA SANG SISTEM
FanfictionAREA TRANSMIGRATION🔥⚠️ [REVISI] Bertransmigrasi adalah hal yang sangat mustahil terjadi didunia, dan Aletta adalah salah satu dari sekian banyak orang yang mengakui kalau bertransmigrasi itu adalah hal mustahil. Namun, saat ini gadis itu dapat memb...